Kesaksian OBI: Hubungan Egi dan Orang Tuanya Dipulihkan Setelah Menonton Tayangan Ini

News / 2 March 2022

Kalangan Sendiri

Kesaksian OBI: Hubungan Egi dan Orang Tuanya Dipulihkan Setelah Menonton Tayangan Ini

Aprita L Ekanaru Official Writer
1484

Ignasius Obinizaro Gea (13 tahun) yang sering disapa Egi merupakan siswa kelas 8 di salah satu SMP di Nias. Kedua orang tuanya bekerja sebagai petani, keluarganya tinggal di Desa Lolomboli, Kec. Gunungsitoli Selatan. 

Awalnya, Egi adalah seorang anak pemalas. Ia juga selalu bangun kesiangan  sehingga orang tuanya selalu memarahinya. Seringkali ibunya menangis karena sikap Egi.

 

BACA JUGA: Kesaksian OBI: Karakter Ayu Diubahkan Setelah Bergabung di LKP Komputer OBI

 

"Saya cuek saja, bahkan saya benci kepada orang tua saya karena setiap saya dimarahi, saya sering dibanding-bandingkan dengan anak tetangga yang rajin. Saya semakin jengkel dan tambah malas karena saya berfikir bahwa setiap orang mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing, jadi kalau anak tetangga lebih rajin daripada saya, saya tidak menganggap itu sebagai sebuah masalah. Hal ini membuat saya kadang marah dengan diri saya dan orang tua, kenapa saya seperti ini? Saya jadi tidak betah di rumah," tutur Egi.

Suatu hari Egi berkesempatan menonton sebuah tayangan di LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) Komputer OBI Nias yang berjudul “Kasih Sayang Orang Tua yang Dibeda-bedakan”. Kisah ini menceritakan bagaimana seorang anak yang selalu dibeda-bedakan dengan saudaranya yang lain, yang membuat hati anak tersebut kecewa, sakit hati, sedih dan bahkan benci kepada orang tuanya. Padahal sebenarnya orang tuanya sangat menyayangi anak tersebut, sehingga menginginkan anaknya hidup dengan baik agar sukses di masa depan.

"Dari kisah yang saya tonton ini, saya belajar banyak hal. Saya mendapat pencerahan bahwa orang tua saya sangat menyayangi saya dan menyadarkan saya bahwa selama ini saya telah salah menilai orang tua saya. Saya menyesal dan minta didoakan oleh instruktur LKP," tambah Egi.

Egi telah meminta ampun kepada Tuhan dan memohon maaf kepada orang tuanya. Puji Tuhan, orang tuanya memaafkannya. Egi tidak lagi malas, meskipun awalnya masih sulit bagi Egi, tapi ia selalu berusaha melakukan yang terbaik.

 

BACA JUGA: Kesaksian OBI: Baksos Kesehatan Di Desa Kairane

 

"Sejak saat itu, saya selalu terbuka dengan orang tua saya dan saya mendengarkan nasehat dari orang tua saya. Selain itu saya bersyukur bahwa saya sudah rajin berdoa dan ikut ibadah. Saya berterima kasih pada LKP Komputer OBI Nias, saya dibekali dengan ilmu komputer, lebih dari itu karakter saya juga dibentuk dan dibina menjadi pribadi yang lebih baik. Terimakasih LKP KomputerOBI Nias!" Tutup Egi mengakhiri ceritanya.

Sumber : https://www.oborberkat.com/
Halaman :
1

Ikuti Kami