Tips Membesarkan Anak yang Bisa Mempertahankan Imannya Sampai Dewasa
Sumber: pexels

Parenting / 23 February 2022

Kalangan Sendiri

Tips Membesarkan Anak yang Bisa Mempertahankan Imannya Sampai Dewasa

Contasia Christie Official Writer
2647

Regenerasi gereja di ambang kritis! Permasalahan yang sangat mendesak serta membuat kita semua gundah saat ini karena gereja mulai ditinggalkan generasi mudanya. Bukan cuma itu saja, semakin anak tumbuh remaja dan setelah itu dewasa, tingkatan spiritualitas mereka menyusut. Kemudian apa yang wajib kita lakukan selaku orang tua Kristen?

Berdasarkan hasil survei yang diadakan oleh Bilangan Research Center (BRC), sebanyak  36,5% anak remaja tidak rutin membaca Alkitab. Dan paling menyedihkannya, yang rutin membaca Alkitab 5 kali atau lebih hanya sebesar 17,9%. Ini menunjukkan bahwa semakin muda anak maka sangat kritikal membawa mereka percaya kepada Kristus. Jika saat muda mereka sudah mengenal Tuhannya secara intim, maka tidak diragukan lagi saat dewasa mereka bisa lebih mempertahankan imannya.

Untuk itulah, kita harus memulainya dari sekarang dengan cara:

1. Pikirkanlah sebelum Parents menyekolahkan anak di sekolah negeri.

Memilih sekolah yang tepat untuk anak bukanlah perkara yang mudah. Mungkin sebagian dari kita merasa takut setelah mendengar beberapa sekolah negeri yang sekarang begitu diskriminatif terhadap murid minoritas. Namun sebaiknya, sebelum memilih, Parents doakan dulu dan minta hikmat dari Tuhan, kalau perlu ajak anak berdoa bersama.

Baca juga : Cara Kakek dan Nenek meninggalkan Warisan Iman untuk Generasi Berikutnya

 

Anak yang rajin ke gereja biasanya lebih banyak yang bersekolah di sekolah Kristen atau Katolik. Mereka sudah terbiasa dengan pergaulan anak yang seiman. Tapi tidak ada salahnya kok menyekolahkan mereka di sekolah negeri, jika memang tujuannya agar anak bisa mengenal keberagaman. Namun Parents harus lebih bekerja keras dalam menjaga keimanan mereka.

Tidak sedikit lho anak remaja Kristen yang akhirnya tertarik dengan lawan jenis yang beragama lain saat mereka sekolah. Kemudian tanpa tedeng aling-aling, mereka akan berusaha mempertahankan pendapatnya dan akhirnya mulai menjauh dari Tuhannya secara perlahan.

 

2. Jadikanlah gereja sebagai prioritas terbesar.

Jangan pernah melewatkan gereja sebagai keluarga. Kedengarannya memang seperti radikal ya, tapi kalau Parents mau anak mempertahankan imannya secara serius, Andalah yang harus menjadi contoh. Kalau sebagai orang tua jarang pergi ke gereja untuk beribadah, anak akan melihat bahwa hal itu tidak penting dan boleh kok untuk tidak beribadah.

Survei BRC juga menyebutkan bahwa sebagian besar ayah tidak terlibat aktif di gereja. Bahkan 32% tidak terlibat sama sekali. Bagaimana mengharapkan anak mempertahankan iman dan mencintai Tuhannya kalau orang tuanya sendiri tidak menjadi figur contoh. Anak-anak tidak bisa memuridkan dirinya sendiri, tapi keluarganya.

Ada juga beberapa keluarga yang berpikir, tidak apa untuk tidak rajin ke gereja karena mereka punya ibadah keluarga dirumahnya. Dari sanalah anak mereka bisa tetap mempertahankan hubungannya dengan Tuhan. Anda tidak perlu pergi ke gereja untuk menjadi orang Kristen. Tapi yang perlu diingat adalah Parents dan anak butuh komunitas untuk bertumbuh. Jadikanlah kebutuhan gereja sebagai bagian hidup dari anak.

 

3. Dorong anak untuk bersahabat dengan teman-teman seagamanya.

Bukannya melarang anak untuk bersahabat dengan teman yang beragama lain, namun lebih baik lagi jika mereka punya sahabat yang juga mengenal Kristus dengan baik. Ketika mereka mempunyai persahabatan yang erat dengan teman Kristen, ini bisa membantu mereka untuk saling menguatkan dan mempertahankan imannya.

Baik untuk anak mengenal teman-temannya yang beragama lain, asalkan Anda sebagai orang tua sudah benar-benar mampu secara kuat mempertahankan keimanan anak. Kalau SuperParents masih saja jarang ke gereja, tidak aktif melayani, dan lingkungan mayoritas dikelilingi non Kristen, lebih baik dorong anak mendapatkan teman yang bisa saling menguatkan.

 

4. Jadikan iman sebagai sesuatu yang alami.

Membesarkan anak yang percaya kepada Tuhan berarti memperlihatkan Tuhan di setiap keseharian mereka. Seperti membangun anak untuk mempunyai karakter Kristus dalam dirinya. Yang perlu ditumbuhkan pada anak adalah karakter Kristus dalam dirinya lewat kehidupan sehari-hari.

 

Jadikanlah doa keluarga sebagai wadah anak untuk mengenal Tuhan lebih dalam melalui sharing, saling melayani, dan saling mendoakan. Biasakan juga melayani bersama anggota keluarga, misalnya membagi makanan pada tuna wisma, menghibur anak yatim piatu, melayani di gereja, dan masih banyak lagi.

Sumber : Superbook Indonesia
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami