Sebelum bergabung menjadi siswa Paket A (setara SD) PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Mengajar) OBI, Nurul Subet adalah anak yang malas-malasan belajar, lebih suka bermain daripada pergi ke sekolah, sampai akhirnya ia putus sekolah karena tidak ada biaya untuk melanjutkan.
BACA JUGA: Kesaksian OBI: Ilyas Lebih Bertanggung Jawab Setelah Mendapat Materi Ini Di Sekolah OBI
Mendengar ada sekolah gratis, orang tua Nurul mendaftarkannya ke PKBM OBI. Dalam proses mengikuti kegiatan belajar mengajar, Nurul tergolong anak yang pendiam, tidak percaya diri, takut berdiri di depan kelas hingga gemetar dan keringat dingin. Seiring berjalannya waktu, Nurul sering diberikan pemahaman tentang "gambar diri" oleh guru-guru OBI. Akhirnya, pelan-pelan Nurul mulai berani berbicara kepada temannya, mulai berani bertanya, berani berdiri di depan kelas.
"Pertama kali saya masuk sekolah OBI, saya belum bisa apa-apa, tidak percaya dir, bahkan membaca menulis saja masih banyak kekurangan, suka melawan orang tua dan suka berbicara sembarangan. Beruntung saya diajari dengan baik oleh guru-guru saya, diberikan motivasi sehingga sampai hari ini saya sudah duduk di kelas 3 SMP Negeri di dekat rumah. Saya sempat ragu apakah saya bisa diterima di sekolah negeri, ternyata saya mendapat kesempatan tersebut. Sekali lagi, kesempatan itu saya dapatkan berkat didikan guru-guru OBI, terima kasih untuk guru-guru yang sudah mendidik saya”.
BACA JUGA: Kesaksian OBI: Jangan Terlalu Cepat Percaya Pada Perkataan Negatif Orang Lain
Kini Nurul bukan lagi Nurul yang dulu lagi, ia sedang berjuang untuk meraih cita-citanya menjadi pemain sepak bola profesional. Nurul sudah berani dan percaya diri, bahkan sudah menjadi contoh bagi teman-temannya.
Sumber : www.oborberkat.com