Hanya Karena Lupa Matikan Keran Air, Aku Jadi Korban KDRT – Louis Rita
Sumber: Jawaban.com

Milenial / 9 February 2022

Kalangan Sendiri

Hanya Karena Lupa Matikan Keran Air, Aku Jadi Korban KDRT – Louis Rita

Lori Official Writer
4424

Bagi sebagian pasangan yang sudah lama menikah, mungkinakan muncul statement yang mengingatkan orang-orang muda untuk tidak usah menikah. Kenapa begitu?

Karena pada kenyataannya, pernikahan tidak seindah di awal-awal pernikahan. Cinta bisa memudar dan berubah menjadi dingin, bahkan pasangan yang awalnya begitu mencintai kita justru mulai ringan tangan, setiap hari main pukul, bertengkar dan salah satu pihak yang lemah hanya bisa jadi korban sakit hati.

Tapi benarkah tidak menikah menjadi pilihan? 

Tentu saja Tuhan merancangkan pernikahan sebagai hal yang indah. Dimana dua jiwa menjadi satu. Pernikahan adalah bahtera rumah tangga, yang dibangun oleh suami istri, untuk menjalaninya dengan satu tujuan yaitu mengarungi pulau pengharapan dan masa depan bersama.

Menikah bukan ide yang buruk. Hanya saja siapa yang kita nikahi dan bagaimana membangun pernikahan itulah yang perlu disadari oleh setiap pasangan menikah.

Namun bagaimana jika mereka terlanjur menjalani pernikahan yang penuh dengan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan tak lagi ada yang namanya kasih?

 

Baca Juga: Deritaku Saat Sedang Hamil, Suami Tega KDRT dan Selingkuh – Masnita

 

Hal inilah yang dialami oleh seorang istri bernama Louis Rita. Dia tak menyangka badai dalam pernikahannya mulai muncul dari karakter sang suami yang temperamen. Setiap kali melakukan kesalahan sekecil apapun, dia harus menerima hajaran dari sang suami. Dia tak bisa berbuat apa-apa selain pasrah dan diam.

“Suami saya sering kali memukul saya kalau saya melakukan kesalahan. Sekalipun itu kesalahan kecil seperti lupa mematikan lampu, matii keran di kamar mandi, itu bisa membuat dia marah besar. Suami saya itu temperamental,” terang Louis.

Bertemu di komunitas persekutuan doa dan berpacaran selama tiga bulan, membuat Louis merasa mantap menikah dengan sang suami. Apalagi saat itu, dia melihat bagaiman pria yang ia cintai tersebut adalah sosok yang dewasa, pendiam dan tidak suka melakukan hal-hal yang aneh. 

“Jadi apa yang saya bayangkan dulu, bahwa saya akan memiliki pasangan yang takut Tuhan, memiliki pasangan yang care, memiliki pasangan yang melindungi, itu saya rasakan di dalam pernikahan itu gak ada. Saya hidup dalam ketakutan,” ungkapnya.

 

Baca Juga: Firman Tuhan Mengubahku Dari Pelaku KDRT Jadi Suami yang Benar – Gelbon Sianturi

 

Fatalnya, ketika dia mulai melakukan kesalahan sang suami tidak akan berhenti melakukan KDRT hingga dia merasa puas. Hal inilah yang memaksa Louis memilih diam saja daripada melakukan perlawanan. 

“Saya ngalamin kayak orang maling ayam ketahuan terus digebukin warga. Nah itu yang saya alamin. Sampai berdarah-darah, di situ saya merasa bahwa saya mati dah. Ini udah mati deh pasti,” demikian ia mengenang perlakuan suaminya yang sadis.

Sementara sang suami tampak sudah kehilangan akal. Kalau bukan karena pertolongan Tuhan, Louis bisa saja mati di tangan suaminya sendiri. Dengan cara yang ajaib, Louis pun berhasil 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

menghubungi temannya dan meminta tolong. Kemudian dia memilih untuk mencari cara agar bisa lari dari rumah.

Dengan sekujur tubuh yang penuh dengan bekas pukulan dan kucuran darah, Louis meminta pertolongan dari temannya.

 

Suami Kencing Darah

Siapa sangka Louis harus menerima kabar jika suaminya jatuh sakit. Dia mengalami kencing darah tepat dua hari setelah penyiksaan terhadap dirinya.

“Dua hari kemudian, setelah dia memukuli saya berdarah-darah, dia kencing darah. Saya gak tahu maksud Tuhan apa. Di situ saya ada belas kasihan sama suami dan akhirnya saya bawa dia ke rumah sakit,” jelasnya.

Dengan setia, Louis merawat sang suami hingga sembuh. 

 

Baca Juga: Enung Maria, Kisah Seorang Istri yang Ditinggalkan dan Disia-siakan Suami Bertahun-Tahun!

 

Bertengkar Lagi dan Suami Pergi Bawa Anak

Kebaikan Louis seakan tidak bisa mengubah hati sang suami. Setelah dua minggu sembuh dari sakit tersebut, mereka kembali bertengkar dan sang suami memutuskan untuk pergi membawa anaknya.

Sebagai seorang istri yang diperlakukan dengan seenaknya dan seorang ibu yang tidak diperbolehkan bertemu dengan sang anak, Louis akhirnya memilih untuk mengugat cerai sang suami.

“Dua minggu kemudian, (kami) bertengkar hebat. Dia pergi dari rumah bawa anak. Saya lihat tidak ada etikat baiknya untuk memperbaiki (hubungan kami) sampai akhirnya saya menggugat cerai suami saya. Karena dia gak izinin saya ketemu sama anak saya,” lanjutnya.

Pernikahan yang sudah mereka bina tersebut akhirnya kandas. Louis resmi bercerai dari sang suami. Namun sayangnya, dia semakin tertekan karena tidak diberi kesempatan untuk bertemu dengan buah hati mereka.

Dua tahun setelah perceraian, selama itu Louis hanya bisa menghibur diri dari tekanan seorang ibu yang tak bisa bertemu anak, lewat bekerja sepanjang waktu. Dia menjadikan pekerjaan sebagai tempat untuk menghilangkan rasa tersiksa karena tidak diizinkan bertemu dengan anaknya.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Ikut Acara Pemulihan Keluarga

Tanpa diduga, Louis pun menerima undangan acara pemulihan keluarga dari atasan sang suami. Meski awalnya menolak untuk ikut, namun pada akhirnya dia ikut juga.

“Sesi demi sesi dari sesi pertama, Tuhan itu langsung sentuh hati kita. Yang pertama tentang pengenalan bahasa kasih. Jadi selama ini saya memberikan bahasa kasih saya ke suami, padahal itu bukan yang dia butuhkan. Sebaliknya begitu. Apa yang saya lakukan itu salah dan saya menyadari,” jelasnya.

Sesi yang paling membuat Louis merasa tersentuh dan dipulihkan adalah ketika mantan suaminya membasuh kakinya. Di situ dia melihat bahwa pria yang kerap berlaku kasar terhadapnya rupanya mampu merendah dirinya dan membasuh kakinya.

“Saya lihat bagaimana Tuhan itu dalam sekejab bisa membolak-balikkan keadaan, membalikkan hati. Saya lihat bagaimana dia rendah hati. Dari situlah pemulihan terjadi,” pungkas Louis.

 

Baca Juga: Cerai dan Di-KDRT Suami, Niat Bunuh Diri Ibu Mega Gagal Karena Sahabat 24

 

Bahkan rumah tangga Louis yang sudah kandas pun bisa kembali dirakit oleh Tuhan. Setelah melalui beragam badai pernikahan, kini mereka mengerti bahwa menjadi pasangan bukan tentang memenangkan ego pribadi dan merongrong pasangan dengan kekuatan sendiri. Tetapi pernikahan adalah sebuah lembaga yang dirancang Tuhan bagi suami dan istri agar mereka membangunnya di atas kasih dan kesatuan.

“Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.” (Efesus 5: 22-27)

Jika Anda ingin menyaksikan tayangan lengkap Kisah Nyata Louis Rita, silahkan klik video di bawah ini.

 

Sumber : Solusi TV | Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami