Kesaksian OBI: Kesabaran Ibu Ria Mengurus Anaknya yang Autis Berbuah Manis
Sumber: https://www.oborberkat.com/

News / 7 February 2022

Kalangan Sendiri

Kesaksian OBI: Kesabaran Ibu Ria Mengurus Anaknya yang Autis Berbuah Manis

Aprita L Ekanaru Official Writer
2310

Ibu Donna Ria berasal dari Pematang Siantar, Sumatera Utara. Ia telah menikah dengan Bapak Efendi Marbun dan dikarunia dua orang anak. Di awal pernikahannya, Ibu Donna sempat tidak disukai oleh ibu mertuanya karena perbedaan status sosial. Saat ia melahirkan anak pertamanya bernama Saura Oktaviana Marbun, suaminya belum mendapat pekerjaan tetap, sehingga mereka masih tinggal di rumah orangtua suaminya. Selama di rumah mertua, Ibu Donna mengerjakan pekerjaan rumah tangga terkadang sampai malam karena tidak enak dengan mertuanya. Ia sabar dan iklas menjalani hidup karena memikirkan anaknya.

Seiring berjalannya waktu, Saura sudah berusia tiga tahun kemudian lahirlah lagi seorang laki- laki yang bernama Nicolas. Mertuanya sangat senang dan mulai bersikap baik pada Ibu Donna. Sampai akhirnya Nicolas menginjak usia satu tahun, mulai terlihat pertumbuhan Nicolas yang tidak seperti anak-anak lainnya. Nicholas tumbuh menjadi anak yang autis, berbicara tidak jelas dan selalu suka tertawa sendirian. Matanya selalu melihat keatas dan tangannya selalu ditekuk- tekuk. Hal itu membuat ibu mertuanya kembali kecewa, sering marah- marah serta menghina Ibu Donna sebagai menantu yang tidak baik. Sementara suaminya hanya diam dan tidak bisa berbuat apa-apa, hingga akhirnya suaminya pun ikut mengintimidasi Ibu Donna.

 

BACA JUGA: Kesaksian OBI: Karakter Sammy Diubahkan Setelah Sekolah di PAUD OBI

 

Saat itu habislah kesabaran Ibu Dona, ia keluar dari rumah dan membawa anak- anaknya pulang ke rumah orang tuanya di Sumatera Utara. Selama dua tahun Ibu Dona dan anak- anaknya tinggal di sana, karena tidak tahan hidup sendir, suaminya pun menyusul dengan maksud menjemput mereka pulang keJakarta. Namun Ibu Donna Ria tidak mau ikut, hingga akhirnya mereka tinggal di Sumatera.

Selama di Sumatera, mereka mencoba membuka koperasi simpan pinjam tetapi bangkrut, karena suaminya berjudi. Akhirnya suaminya diusir saudara Ibu Donna yang marah karena uang yang dipinjamkan tidak bisa dikembalikan. Kemudian kembalilah mereka ke Jakarta dengan syarat tidak tinggal di rumah orangtua suaminya lagi.

Singkat cerita mereka kemudian mengontrak rumah di Tanah Merah, Jakarta Utara. Ibu Donna sungguh- sungguh merawat Nicolas sambil bekerja di rumah makan, kemudian ia memasukan Nicolas ke PAUD OBI. Perkembangan Nicolas belum terlihat signifikan, tetapi Nicolas mengalami peningkatan dalam hal bersosialisasi. Nicolas sudah bisa beradaptasi saat bermain bersama temannya. Meskipun Nicolas sering mendapat bulian dari teman-teman bermainnya di sekitar rumah, Ibu Donna tidak malu membawa anaknya ketempat umum. Walau terkadang Nicolas tertawa sendiri dan berteriak – teriak jika melihat sesuatu yang menurut dia lucu.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Setelah suaminya mendapat pekerjaan di Dinas Perhubungan sebagai tenaga honorer, Ibu Donna Ria berhenti bekerja. Ia hanya fokus merawat dan menjaga Nicolas, karena Saura sudah lumayan besar dan bisa diberikan pengertian. Ibu Donna memasukkan Nicolas les membaca walaupun sering berpindah – pindah les, ia tetap bersemangat mengantar jemput Nicolas dengan berjalan kaki. Jika Ibu Donna ingin bercerita tentang masalahnya, ia sharing ke guru PAUD OBI. Lambat laun Nicolas sudah bisa mengulang kata per kata, suaranya juga sudah mulai jelas terdengarnya. Karena rumah Nicolas dekat sekolah PKBM OBI, sering juga Nicolas suka ikut belajar membaca. Sekarang Nicolas sudah duduk di kelas empat SD. Ia sudah bisa membaca walau masih sedikit terhalang karena lidahnya terasa pendek.

Sekarang ibu mertua Ibu Donna sudah menunjukkan perubahan dengan menyayangi Nicolas. Terkadang kalau mertuanya pergi selalu membelikan oleh-oleh untuk Nicolas. Ibu Donna juga memafkan mertuanya dan tidak mengingat–ingat lagi masalah yang dulu dihadapinya.

Kehidupan mereka sekarang sudah semakin membaik, pekerjaan suaminya sudah dapat mencukupi kebutuhan sehari -hari, membayar kontrakan dan uang sekolah Saura dan Nicolas.

"Saya berterima kasih kepada Sekolah OBI karena guru- gurunya selalu menguatkan saya saat mendapatkan masalah dan mendoakan saya. Bahkan walaupun sudah tidak bersekolah di sekolah OBI lagi, tapi masih mau menjalin hubungan baik dengan para orang tua murid," ujar Ibu Donna.

 

BACA JUGA: Kesaksian OBI: Sumur Bor OBI Mempermudah Keluarga Bapak Daniel Mendapatkan Air Bersih

Sumber : https://www.oborberkat.com/
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami