Inilah Caranya untuk Ikut Menciptakan Generasi Hebat Masa Kini!
Sumber: CBN

News / 28 January 2022

Kalangan Sendiri

Inilah Caranya untuk Ikut Menciptakan Generasi Hebat Masa Kini!

Contasia Christie Official Writer
3087

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.” (Matius 28:19)

Ayat ini adalah Amanat Agung yang Kristus perintahkan kepada semua murid-Nya dari setiap angkatan. Termasuk kita juga, sebagai orang percaya. Ayat ini menjadi landasan Yayasan Cahaya Bagi Negeri (CBN) untuk melakukan pelayanannya bagi semua generasi, dari anak sampai dewasa.

Kenapa mulai dari anak? Karena anak juga berhak dimuridkan, agar mereka mengenal Tuhan, mencintai firman-Nya, dan menjadi dampak di lingkungannya sedari sekarang. Sehingga saat mereka kecil sudah mengakar dalam Kristus, maka saat dewasa, mereka juga bisa meneruskan amanat agung ini ke angkatan setelahnya.

 

Superbook Hadir

Untuk itulah, CBN menghadirkan Superbook sebagai sarana pemuridan anak umur 6-12 tahun. Bukan hanya menyajikan animasi Alkitab yang super keren, tapi juga kurikulum sekolah minggu yang bisa membantu gereja dalam memuridkan dengan cara yang relevan dan kontekstual. Sudah ribuan anak berubah karakter dan hidupnya setelah belajar belajar firman Tuhan dengan kurikulum dan metode yang ditawarkan oleh Superbook.

Beberapa diantara mereka telah memberikan kesaksiannya, dengan harapan agar teman-teman lainnya juga bisa termotivasi dan terinspirasi untuk mengalami perubahan hidup juga. Berikut ini anak-anak yang sudah diubahkan oleh Tuhan melalui pemuridan Superbook yang digunakan oleh gerejanya.

 

1. Devi Panus (GBI Kerajaan Allah, Ngabang, Kalimantan Barat)

 

Devi Panus yang akrab dipanggil Lepi ini, awalnya dididik oleh orang tuanya dengan keras. Harapan orang tuanya, Lepi menjadi tidak cengeng dan kuat. Sayangnya hal itu membuat Lepi menjadi sakit hati dengan kedua orang tuanya. Pernah Lepi dipukul di depan orang banyak saat ia meminta dibelikan mainan. Lepi yang sedih, berlari ke hutan dan mencari ikan atau apapun yang bisa dijual, lalu uangnya akan dia gunakan untuk membeli mainan.

BACA SELANJUTNYA...

Tapi setelah ia belajar kisah Esau dari kurikulum Superbook di gerejanya, Lepi akhirnya mau mengampuni orang tuanya. Orang tuanya pun menyadari perbuatan mereka yang salah itu. Mereka saling meminta maaf. Kini hubungan mereka menjadi lebih baik dari sebelumnya.

 

2.  Angel (GSJA Elshaday Makalelon, Sulawesi Utara)

Angel menjadi anak yang pendiam dan tidak percaya diri karena penyakit yang diidapnya, Leukemia. Orang tuanya menjadi cukup protektif kepadanya, dengan melarangnya terlalu lelah. Karena kalau tidak, ia akan mimisan. Namun pelajaran tentang “Auman Singa” yang mengisahkan Daud melawan Goliatnya, mengubahnya menjadi anak yang berani dan percaya diri.

 

3. Rido (GKB Gunungsitoli, Nias)

Berasal dari keluarga pas-pasan, membuat Rido mudah menginginkan sesuatu yang dimiliki oleh orang lain. Orang tuanya tidak bisa membelikannya karena penghasilan yang menurun saat pandemi Covid-19 ini. Kondisi ini membuat Rido mencuri barang milik temannya ataupun orang-orang di lingkungannya.

Sampai suatu ketika, ia belajar tentang pengorbanan Tuhan Yesus di gerejanya lewat kurikulum Superbook. Disitulah ia tersadar bahwa perbuatannya itu salah. Rido kemudian berjanji tidak mengulanginya lagi karena Tuhan tahu apa yang dia lakukan.

Sebenarnya masih banyak kesaksian nyata dari anak-anak lainnya. Untuk membaca kisahnya secara lengkap, Anda bisa mendukung pelayanan kami dengan klik link di bawah ini. Saat Anda menjadi Mitra CBN, Anda ikut berpartisipasi dalam aksi mengubah generasi Indonesia dan berkesempatan mendapat buku 22 Kesaksian Anak Superbook secara gratis!

SAYA DUKUNG

Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami