Fenomena Baru, Sejak Gereja Tatap Muka Banyak Jemaat Gereja Memilih Pindah ke Gereja Lain
Sumber: Jawaban.com

News / 20 January 2022

Kalangan Sendiri

Fenomena Baru, Sejak Gereja Tatap Muka Banyak Jemaat Gereja Memilih Pindah ke Gereja Lain

Lori Official Writer
3506

Pasangan Dylan Parker dan istrinya, misalnya, menyadari bahwa tempat tinggal mereka terlalu jauh dari para jemaat gereja. Padahal mereka ingin terlibat seperti yang mereka inginkan.

“Selama pandemi berlangsung, kami tidak menyadari kerugian yang kami alami untuk menjalani kehidupan di banyak kota,” ungkapnya.

 Setelah diterima di Fuller Theological Seminary, Parker dan istrinya pindah ke California. Di sana pasangan ini akhirnya menemukan gereja yang cocok dengan mereka. Mereka bahkan tinggal dekat dengan gereja dan beberapa jemaat gereja tersebut.

“Kami merasa memiliki komunitas yang lebih dekat dan lebih kuat di sini daripada di Arkansas,” ungkap Parker.

Banyak pendeta yang mengakui bahwa penginjilan, pernikahan dan pemakaman, pergantian anggota hanyalah bagian dari siklus kehidupan alami sebuah gereja.

Tapi pandemi juga telah memaksa jemaat untuk membuat strategi baru di dalam gereja untuk menyambut dan menjangkau anggota baru ke dalam komunitas gereja. 

“Injil tidak berubah dan kami akan selalu berpusat kepada Alkitab, tetapi cara kami melibatkan orang berubah,” ungkap Pendeta eksekutif dari Gereja Highpoint di Naperville, Steve Smith.

 

Baca Juga: 

Paus Fransiskus Sebut Pasangan yang Pilihan Tak Punya Anak Itu ‘Egois’

Elon Musk Sebut ‘Ada Kebijaksanaan Besar di Dalam Ajaran Yesus’

 

 

Dwayne Bond, pendeta dan konselor Gereja Wellspring di Charlotte, New Castle, mengatakan kepada CBN News bahwa keadaan pandemi selama dua tahun belakangan ini telah memaksa gereja untuk berubah. 

“Ya, ada beberapa (gereja) yang tutup. Tapi kerajaan Allah terus berkembang. Gereja-gereja masih berdiri. Gereja masih melakukan pemuridan dan iman mereka masih terus dikuatkan,” ungkap Dwayne Bond.

Di Indonesia sendiri, sebagian gereja sudah mengadakan ibadah tatap muka. Namun tampaknya fenomena pindah gereja ini memang nyata adanya. Salah satu penyebabnya bisa karena gereja sebelumnya masih belum menyediakan ibadah tatap muka dan alasan lainnya jemaat gereja kemungkinan pindah ke kota atau daerah lain, sehingga memaksa mereka untuk mencari komunitas gereja yang baru.

Mari terus berdoa supaya pandemi ini berakhir dan kehidupan kita kembali berjalan secara normal. Bahkan gereja-gereja juga bisa menjalankan pelayanannya dengan maksimal.

Sumber : CBN News
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami