Apa Rahasia Yusuf Mampu Menolak Godaan Istri Potifar yang Cantik?

Bukan satu dua kali, namun berkali-kali Yusuf muda dan tampan digoda oleh seorang wanita untuk berhubungan intim. Wanita itu terus mendesak dan memaksa Yusuf. Meski sering ditolak, namun sesering itu juga sang wanita mengulangi permintaannya yang hina. Bagaimana Yusuf bisa menahan godaan tersebut?

 

Jika kamu lebih suka menonton, saksikan: FaktaAlkitab: Kenapa Yusuf Menolak Godaan Istri Bosnya Untuk Berhubungan Badan?

 

Latar belakang Yusuf

Yusuf adalah putra ke-11 Yakub dari istrinya yang bernama Rahel. Alkitab memberikan 2 penjelasan mengenai nama Yusuf yang keluar langsung dari mulut Rahel, ibunya yakni, “Allah telah menghapuskan aibku” dan “Mudah-mudahan Tuhan menambah seorang anak laki-laki lagi bagiku.” (Kejadian 30:23-24).

Kita semua tahu bahwa Yusuf mendapatkan visi dari Tuhan dua kali melalui mimpi. Ia akan menjadi pemimpin dalam keluarganya. Hal tersebut membuat orangtua dan kakak-kakaknya memarahi dia. Selain itu kakak-kakaknya juga iri padanya karena ia menjadi anak kesayangan Ayahnya, dan berujung hampir dibunuh oleh saudara-saudaranya. Namun, karena intervensi Ruben, akhirnya Yusuf di jual kepada orang Ismael dan menjadi budak di Mesir.

 

Digoda berkali-kali untuk berbuat mesum

Di Mesir Yusuf dijual menjadi budak pada seorang pegawai istana bernama Potifar. Di sana ia bekerja dengan sangat baik sehingga dipercaya penuh oleh majikannya.

Kejadian 39:6b mengatakan, “Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.” Alkitab New International Version (NIV) dan Alkitab New American Standard Bible, menterjemahkan bahwa Yusuf pria yang tampan dan memiliki postur tubuh yang bagus.

Karena hal itu, istri Potifar tertarik kepada Yusuf dan mengajaknya untuk melakukan hubungan intim dengan dirinya. Kejadian ini diperkirakan sekitar 10 tahun setelah Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya.

 

Baca juga: #KataAlkitab: Respon Yusuf Ketika Dikhianati Ini Menyenangkan Hati Tuhan

 

Yusuf menolak meskipun ia tahu bahwa menolak perintah bos bisa berbahaya. Di rumah Potifar, Yusuf bukan pegawai tetapi budak yang bisa diperlakukan semaunya oleh Sang Tuan. Jadi, Yusuf sangat tahu jelas bahwa penolakan ini memiliki resiko tinggi.

Namun dari hari ke hari istri Potifar terus menggoda Yusuf (Kej. 39:10). Meskipun terus digoda dan dipaksa, Yusuf terus menolaknya. Bahkan ia memilih lari hingga bajunya robek dan diambil istri Potifar yang kemudian dijadikan bukti tuduhan palsu sebagai pelecehan.

Penolakan Yusuf didasari bahwa kepercayaan dan kebaikan Potifar kepadanya tidak layak dibalas dengan pengkhianatan kepada tuannya. Lebih dari, itu Yusuf menyadari bahwa perbuatan zinah dengan istri tuannya merupakan dosa terhadap Allah (Kej. 39:9).

 

Menjadi narapidana dan menafsirkan mimpi

 

Baca halaman selanjutnya -->

Menjadi narapidana dan menafsirkan mimpi

Karena Yusuf tidak mau menerima rayuan istri Potifar untuk tidur bersamanya, maka istri Potifar memfitnah Yusuf. Akibatnya, Yusuf dijebloskan ke dalam penjara istana.

Meski berada dalam penjara, Yusuf tetap menjadi pekerja yang rajin. Ia juga penuh dengan kasih karunia Tuhan. Yusuf menjadi kesayangan kepala penjara dan diberikan kepercayaan untuk menjadi penjaga (Kej. 39: 21-23).

Di sanalah ia bertemu dengan juru minum dan juru roti raja yang dihukum karena melakukan kesalahan. Ketika keduanya mendapatkan sebuah mimpi, Yusuf lalu mengartikan mimpi-mimpinya dengan tepat. Sesuai dengan mimpi-mimpi mereka, juru minum raja dikembalikan ke jabatannya semula, tetapi juru roti dihukum mati.

Dua tahun Yusuf dilupakan oleh Juru minum, hingga suatu hari Firaun mendapat mimpi yang membuat hatinya gelisah. Semua ahli dan orang yang berilmu di Mesir tidak ada satu pun dapat mengartikan mimpinya. Lalu Juru minum yang bertugas di istana mengingat Yusuf dan menyampaikannya kepada raja perihal Yusuf, seorang tahanan yang mampu menafisrkan mimpinya yang menjadi kenyataan.

 

Sukses di negeri orang dengan hikmat Tuhan

Karena kebijaksanaan dan solusi yang diperlihatkan Yusuf dalam menafsirkan mimpi Firaun, maka Firaun menjadikan Yusuf sebagai Perdana Menteri, orang nomor dua di seluruh tanah Mesir saat ia berusia tiga puluh tahun.

Hikmat Tuhan memampukan Yusuf untuk mengelola kekayaan bangsa Mesir sehingga ia berhasil membawa bangsa itu melewati masa kelaparan selama tujuh tahun. Faktanya masa kelaparan itu tidak hanya terjadi di Mesir, namun di seluruh wilayah Timur Tengah saat itu.

Berdasarkan catatan arkeolog dan studi klimatologi, bahwa kelaparan itu terjadi di seluruh Mediterania. Itulah sebabnya saudara-saudara Yusuf datang ke Mesir untuk membeli makanan sehingga terjadi rekonsiliasi antara Yusuf dan saudara-saudaranya.

Kemudian Yusuf mengajak semua keluarganya yang di Kanaan untuk tinggal dengannya di Mesir. Firaun juga menyambut baik kedatangan keluarga Yusuf dan memberi tanah yang paling bagus untuk mereka diami, yakni tanah Gosyen.

Di Mesir, Yusuf diberikan istri bernama Asnat oleh Firaun, dan Asnat memberikan dua putra bagi Yusuf yang diberi nama Manasye dan Efraim (Kejadian 41: 51-52). Manasye dan Efraim sendiri sudah pernah kami bahas di Fakta Alkitab sebelumnya.

 

Baca juga: 

#FaktaAlkitab: Manasye, Anak Sulung Yusuf yang Tidak MendaDapat Berkat Kesulungan (11/12)

#FaktaAlkitab: Efraim, Keturunan Yusuf yang Menjadi Pemimpin Bangsa Israel (12/12)

 

Dalam Kejadian 50:26 ditulis bahwa mayat Yusuf dirempah-rempahi dan ditaruh dalam peti mati. Dari ayat ini timbul pertanyaan, apakah benar mayat Yusuf dijadikan mumi seperti tradisi orang Mesir kuno?

Temukan Jawabannya di Fakta Alkitab selanjutnya ya!

Sumber : jawaban.com

Halaman :

Tampilkan per Halaman

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Daily Devotional
3. Nabi Palsu
4. Khotbah Tentang Bersyukur
5. Punya Tujuan Hidup Umur Lebih Panjang

Related Articles