Kisah 4 Survivor Kanker Lalui Perjuangan Terberat Demi Bisa Sembuh
Sumber: Jawaban.com

Health / 3 January 2022

Kalangan Sendiri

Kisah 4 Survivor Kanker Lalui Perjuangan Terberat Demi Bisa Sembuh

Lori Official Writer
11919

Saya waktu itu bilang gini, “Bapa terima kasih buat setiap pengalaman iman. Yang aku tahu Engkau adalah Bapa yang baik. Aku gak marah, tapi aku bersyukur. Terima kasih Bapa dan aku mencintaiMu karena pribadiMu bukan karena mujizatMu.”

Waktu dinyatakan sembuh, saya sempat gak percaya karena mendengar omongan dari banyak orang bahwa kanker yang saya idap waktu itu memang sulit disembuhkan karena dia memang kanker yang langka. 

Tapi kemudian pada saat dinyatakan sembuh dan saya bilang Puji Tuhan. Terima kasih Tuhan..terima kasih Tuhan Yesus. 

Siapa bilang kanker tidak bisa sembuh? Saya buktinya!

 

Ratna Budiastuti

Pertama kali mendengar didiagnosa kanker, saya mulai berpikir pengobatannya sangat menakutkan, menyakitkan dan sangat mahal.

Masa-masa yang paling berat adalah saat menunggu hasil biopsi. Setelah hasil biopsy itu selesai, dokter sudah tidak mau lagi ambil resiko. Selain kemoterapi, saya juga harus menjalani radiasi. 

Setelah saya dinyatakan sembuh, bersih, maka saya sangat lega, sangat bersukacita dan saya memiliki satu semangat yang baru, kekuatan yang baru untuk saya lebih lagi melayani Tuhan.

Kanker itu bisa mencuri tubuhmu tetapi tidak jiwamu!

 

Baca Juga:

Kezia Christine, Mujizat Kesembuhan Seorang Pengidap Kanker Lidah

Jane Idris, Tetap Kuat Di Dalam Tuhan Walau Vonis Kanker Menggoncang Kehidupannya

 

Alvita Dewisuswoyo

Saya adalah survivor dua jenis kanker yaitu retinoblastoma ketika saya berusia 1 tahun dan Pnet ketika saya berusia 16 tahun.

Saat mendengar diagnosis dokter, jujur saya sempat merasa saya gak punya harapan.

Waktu saya mengalami retinoblastoma, terjadi pembengkakan di mata kaki kiri saya. Setelah dilakukan operasi di rumah sakit, saya dinyatakan menderita kanker kelenjar getah bening stadium 3.

Akibat dari kanker ini, yang pasti saya kehilangan masa remaja saya. Sempat waktu itu satu titik fase saya ingin give up, saya bilang “Tuhan kalau memang ini udah waktunya, ambil saja nyawaku.”

Cuman saya memilih untuk tetap percaya kepada Tuhan. Karena saya tahu hidup manusia suatu saat berakhir. Tapi biarlah ketika saya pulang, saya dipanggil Tuhan, yang bisa saya bawah ke Tuhan adalah iman saya.

Saya pun menjalani pengobatan kurang lebih 2 tahun sampai dinyatakan bahwa proses pengrusakan kanker terutama di tulang kaki kiri saya sudah berhenti. Sampai akhirnya dokter bilang, ‘Alvita, saya punya kabar bagus. Proses pengrusakan di tulang kakimu sudah berhenti bahkan lihat ini tulang yang baru sudah tumbuh di tempat dimana kanker sudah merusak tulang kamu’ 

Di situ saya hanya bisa bersyukur sama Tuhan bahwa Tuhan tidak pernah salah dan waktu dinyatakan bersih itu saya hanya bisa bilang ‘Tuhan terima kasih, jadilah kepadaku sesuai rencanaMu’.

Kanker tidak selalu berakhir dengan kematian. Ajal merupakan waktu yang sudah Tuhan tentukan. 

 

 

Apakah Anda diberkati dengan artikel ini? Yuk dukung website kami untuk terus memberitakan kabar yang membangkitkan harapan dan semangat bagi orang-orang yang hampir putus asa. 

Yuk bergabung jadi mitra Jawaban.com hari ini.

 

DAFTAR 

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami