Biar Anak Tumbuh Baik dan Diterima Lingkungan Sosial, Ajari Soal Etika Sejak Dini
Sumber: jawaban.com

Relationship / 8 December 2021

Kalangan Sendiri

Biar Anak Tumbuh Baik dan Diterima Lingkungan Sosial, Ajari Soal Etika Sejak Dini

Claudia Jessica Official Writer
2994

Apakah Anda pernah merasa kesal ketika menghadapi seseorang yang tidak memiliki etika? Misalnya ketika ada orang lain yang meminta Anda melakukan sesuatu tanpa meminta tolong dan mengatakan terima kasih setelahnya? Terlihat sepele namun hal tersebut bisa menentukan bagaimana seseorang akan bersikap kepadanya.

Tentu Anda tidak ingin anak Anda nantinya tidak disukai oleh orang-orang di sekitarnya bukan?

Tidak ada alasan terlalu dini untuk mengajarkan anak-anak tentang etika sopan santun. Tidak perlu menunggunya dewasa untuk mengajarkan tentang etika. Sejatinya mengajari anak sejak usia dini adalah lebih mudah daripada mengajarinya ketika sudah dewasa. Hal ini dikarenakan anak usia dini lebih mudah dibimbing daripada anak yang sudah beranjak dewasa.

Psikolog David Lowry, Ph.D mengatakan, “Ajarkan etika pada balita dengan cara yang sederhana dan mudah dimengerti. Orang tua juga harus memiliki ekstra kesabaran ketika mengajarkan etika pada anak, karena waktu yang dibutuhkan juga tidak sebentar.”

Mari luangkan waktu Anda dan mulai ajari anak-anak Anda mengenai etika.

1. Ramah kepada semua orang

Salah satu budaya Indonesia yang terkenal adalah keramahan warganya. Hal ini juga wajib ditanamkan pada anak sejak kecil. Mereka harus diajarkan untuk murah senyum dan menyapa orang-orang sekitar yang mereka jumpai.

Jika semua orang tua menanamkan pengajaran ini kepada setiap anak-anaknya, maka budaya dari bangsa kita ini tidak akan pudar.

2. Ajarkan tentang 3 magic words

Tolong, terima kasih, dan maaf adalah tiga kata penting dalam etika sosial. Tak hanya itu, ketiga kata ini disebut sebagai magic words karena dapat membawa keajaiban dalam hidup kita.

Kata tolong yang digunakan saat meminta bantuan, dan terima kasih yang mengungkapkan rasa syukur dapat membuat orang lain merasa lebih dihargai. Kata maaf yang diperuntukan untuk mengungkapkan penyesalan atau kesalahan, bisa juga digunakan sebagai meminta perizinan.

 

BACA JUGA: Hentikan Berkata 'JANGAN' dan 'TIDAK' Pada Anak

 

3. Meminta izin ketika ingin meminjam barang orang lain

Drama yang sering terjadi pada anak-anak seperti rebutan mainan ternyata bisa terjadi juga saat sudah dewasa. Pernahkah Anda merasa kehilangan suatu barang, namun ternyata barang tersebut dipinjam oleh saudara Anda atau mungkin rekan kerja? Itulah pentingnya meminta izin sebelum meminjam barang. Jika si pemilik tidak memberikan izin, kita harus memberi pengertian kepada anak bahwa mainan tersebut bukan hak dia, jadi dia tidak berhak untuk memakainya sesukanya.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA -->

4. Belajar mengikuti peraturan

Ada banyak tempat umum yang membuat peraturan demi ketertiban bersama. Peraturan tersebut dibuat bukan untuk dilanggar. Salah satu contohnya adalah mengantri. Meski kegiatan ini membosankan, namun peraturan mengantri dibuat untuk kenyamanan bersama. Bayangkan jika Anda telah mengantri lama lalu tiba-tiba ada orang lain yang memotong antrian Anda. Menjengkelkan bukan? Jangan sampai anakmu kelak menjadi salah satu dari orang suka memotong antrian dan membuat orang lain kesal.

5. Menghargai orang lain

Anak-anak suka sekali bercanda. Jangan lupa untuk ajarkan anak Anda bahwa bercaan memiliki batas tertentu dan jangan sampai temannya merasa tidak nyaman atau tersinggung karena perbuatannya.

Beritahu juga bahwa kita tidak bisa melakukan kontak fisik seperti memeluk, menyentuh bagian tubuh tanpa izin, apa lagi sampai memukulnya. Selain kontak fisik, kita harus mengingatkannya untuk tidak berkata sembarangan. Jangan sampai mengejek teman dengan sebutan buruk atau tentang kondisi fisiknya. Ajari anak untuk menjaga ucapannya agar orang lain akan menghargai kita.

6. Tidak menyela saat orang lain bicara

Katakan saja dengan jujur bahwa tindakan seperti itu tidak sopan dan tidak baik. Jika ingin ikut berbicara, sebaiknya tunggu hingga orang lain berhenti bicara. Namun seandainya ada hal penting yang tidak bisa menunggu, sebaiknya awali dengan permintaan maaf telah menyela pembicaraan mereka.

Anak-anak seringkali dipandang sebelah mata karena dianggap tidak tahu apa-apa. Justru karena itulah, sebagai orang tua, kita adalah sosok yang harus mengajarkan anak tentang nilai-nilai kehidupan seperti itu sejak dini. Akan sangat sulit mendidik anak ketika dia sudah tumbuh besar.  Mendidik anak akan lebih mudah ketika mereka dapat melihat contoh dari sosok orang tua yang dekat dengan mereka.

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami