Anak Dilecehkan Pengurus Gereja di Depok, Adilkah Orangtua Terima Ganti Rugi?
Sumber: Jawaban.com

Relationship / 7 December 2021

Kalangan Sendiri

Anak Dilecehkan Pengurus Gereja di Depok, Adilkah Orangtua Terima Ganti Rugi?

Lori Official Writer
4273

Pelaku pelecehan seksual sekaligus pengurus di salah satu gereja di Depok, Syahril Parlindungan Marbun memang sudah dijatuhi hukuman 15 tahun penjara termasuk pembayaran ganti rugi terhadap korban-korbannya.

Pada Senin, 29 November 2021 silam, dua keluarga korban pelecehan seksual pun menerima restitusi (uang ganti rugi) dari Syahril. Hal ini merupakan hasil dari pengajuan dari orangtua korban pelecehan kepada Lembaga Perlindungan Sanksi dan Korban (LPSK) RI beberapa waktu yang lalu.

Melalui LPSK, orangtua korban dibantu untuk mengajukan restitusi ke Kejaksaan Negeri Depok. Menurut LPSK, pengajuan ganti rugi ini merupakan bentuk dari efek jera bagi pelaku. “Bukan materinya yang kami cari, tetapi yang kami lakukan ini adalah sebagai pembelajaran bagi orangtua yang memiliki kasus seperti ini,” ungkap orangtua dari korban berinisial J.

 

Uang Restitusi Dalam Kasus Pelecehan Seksual

Hampir kebanyakan dari kasus pelecehan anak berakhir dengan hukuman terhadap pelaku. Namun ternyata berdasarkan aturan dari LPSK, rupanya keluarga korban memiliki hak untuk memperoleh uang restitusi dari pelaku. Namun tak banyak orang yang mengetahui regulasi ini, sehingga dianggap sebagai hal baru dalam kasus pelecehan seksual.

Restitusi ini sendiri tertuang dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang LPSK, dimana di Pasal 7 tertuang bahwa korban bisa mengajukan restitusi atau ganti rugi kepada pelaku.

Adapun jumlah ganti rugi yang diterima dua korban yaitu Rp 6.524.000 dan Rp 11.520.639 sesuai dengan tuntutan jaksa.

Jadi, apakah korban pelecehan seksual pantas mendapatkan restitusi? Berdasarkan alasan dari orangtua korban dan juga regulasi yang ada, hal itu bisa menjadi efek jera bagi pelaku.

 

Baca Juga: Ayah dari Korban Pelecehan Seksual Anak di Gereja Depok Mengaku Marah dan Depresi

 

Kenapa Pelecehan Seksual Terjadi?

Pelecehan seksual bisa menyebabkan kerusakan yang fatal pada anak, diantaranya kerusakan psikologis, emosional, spiritual dan fisik. Berdasarkan pandangan Alkitab, jelas tindakan apapun yang dilakukan untuk menyakiti anak-anak sangat tidak dibenarkan oleh Tuhan.

Namun satu-satunya hal yang mendorong banyak pelaku menyakiti anak-anak dengan melakukan tindakan pelecehan seksual adalah karena dia telah dirusak oleh dosa. Pelecehan seksual juga bisa jadi imbas dari kemarahan atau keegoisan atau narsisme. Apapun latar belakang keluarga, emosional atau psikologis pelaku, pelecehan seksual tentang adalah sebuah kejahatan.

Pelecehan seksual TIDAK PERNAH menjadi kesalahan dari anak. Karena itu, orangtua yang mendapati anaknya mengalami pelecehan seksual, tidak boleh menjorokkan atau menyudutkan anak karena dalam posisinya anak hanyalah korban dari tindakan kejahatan. Karena itulah, keluarga atau orang-orang terdekat bisa menjadi pribadi yang bisa mendukung anak untuk melewati masa-masa traumatis yang ia alami.

 

Bagaimana Orangtua Seharusnya Bersikap Terhadap Pelaku?

Orangtua yang merawat dan melindungi anaknya dari segala pengaruh merusak di dunia ini pasti akan sangat marah, sedih, cemas, takut dan terkejut ketika mengetahui anaknya mengalami pelecehan.

 

Baca Juga: Pengurus Gereja Cabuli Anak, Gereja Depok Ini Bantu Atasi Trauma Korban

 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Namun alih-alih dikuasai kemarahan dan keinginan untuk melampiaskan kemarahan kepada pelaku, lebih baik melakukan beberapa hal ini:

1. Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang konselor. Jangan biarkan kemarahan dan kekecewaan Anda membuat Anda gelap mati.

2. Dapatkan support system dari orang-orang terdekat. Dan pastikan juga bahwa Anda sebagai orangtua perlu tampak kuat dan tegar dihadapan anak Anda yang sedang melalui traumanya.

3. Jaga pikiran Anda dengan lebih banyak menemukan dukungan secara rohani. Karena apa yang terjadi atas hidup kita tidak terlepas dari intervensi Tuhan. Bahkan di tengah situasi yang buruk ini, Tuhan bisa memakainya untuk suatu kebaikan. Jadi fokusnya bukan kepada hal-hal negatif tetapi kepada hal positif ke depan yang bisa Anda lakukan untuk membantu anak melalui pengalaman buruknya.

 

Baca Juga: Viral Kasus Pelecehan Seksual Nyelaras, Ini 6 Motif Pelecehan yang Perlu Perempuan Tahu

 

Bagaimana Jika Pelaku Pelecehan Adalah Bagian Dari Keluarga Sendiri?

Ada banyak anak yang dipersalahkan saat dia mengadu sudah dilecehkan oleh keluarga sendiri. 

Sebagai orangtua apakah Anda akan melakukan hal tersebut? 

Ini kali ini, dengarkanlah anak Anda! Karena pelecehan seksual bisa dilakukan oleh siapapun termasuk keluarga sendiri. 

Jadi, jangan menyudutkan anak. Jangan biarkan dia sendiri melalui pengalaman traumatis yang ia terima, bahkan sampai berulang kali oleh pelaku. Segeralah melindungi anak Anda dari pelaku. Bawa dia ke tempat yang aman dan mendapatkan perlindungan. 

Jika anak Anda dilecehkan atau Anda mencurigai adanya pelecehan dalam diri anak Anda, Anda harus menghubungi pihak yang berwenang. Jika Anda dilecehkan sebagai seorang anak dan mencurigai bahwa pelaku Anda masih merugikan orang lain, segera laporkan kepihak yang berwenang. Intervensi medis, hukum, dan psikologis mungkin diperlukan. Anak-anak tidak boleh ditinggalkan dalam situasi yang penuh kekerasan. Hubungi Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) setempat untuk membantu Anda menyelesaikan persoalan ini.

 

Baca Juga: Ternyata Ini Dampak Buruk Saat Seseorang Alami Pelecehan Seksual di Masa Kecil…

 

Lalu apa yang seharusnya kita lakukan untuk mencegah pelecehan seksual terhadap anak maupun keluarga terdekat kita?

Tuhan mengasihi anak-anak. Karena itu Dia memberikan mandat kepada orangtua untuk melindungi dan merawat anak. Sebab anak adalah pemberian dari Tuhan dan dimasa kecilnya kemampuan mereka untuk membela diri sangatlah kecil. Karena itulah kita ditempatkan untuk memberikan tempat yang aman bagi anak. Ini juga yang harusnya menjadi tugas dari gereja dan memastikan bahwa gereja juga harusnya menjadi tempat yang bebas dari para predator anak. 

Untuk itulah gereja mencoba untuk mengeluarkan kode etik bagi setiap pelayan Tuhan. Sehingga kita bisa mempertanggungjawabkan tugas pelayanan kita kepada Tuhan.

Bagi setiap orangtua, yuk terus berikan edukasi kepada anak tentang bagaimana mereka bisa melindungi diri dari predator seksual baik di sekolah, gereja maupun di tempat publik. Dan jangan lupa untuk terus mendoakan mereka dengan meminta perlindungan yang sempurna dari Tuhan.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami