Ditinggal Mama Papa Memaksaku Jadi Tulang Punggung Keluarga– Esra Manurung
Sumber: Jawaban.com

Family / 23 November 2021

Kalangan Sendiri

Ditinggal Mama Papa Memaksaku Jadi Tulang Punggung Keluarga– Esra Manurung

Lori Official Writer
4770

Ibu saya selalu bilang Tuhan itu baik. Ibu saya selalu bilang Tuhan itu kaya. Kita disuruh setiap hari berdoa tapi kenyataannya yang didoakan itu gak ada buktinya. 

Bahkan telur sebiji saja harus dibagi. Apalagi untuk beli buku sama sekali gak ada uang. Mau beli mainan, mau jajan gak ada uang.

Walaupun saya lahir di keluarga miskin dan susah, saya punya mimpi. Mimpi saya pertama adalah keliling dunia. Setiap hari, saya mampir ke rumah guru saya baca buku di sana. Saya juga mau jadi orang sukses kayak orang-orang yang saya lihat di buku itu. Cuman saya gak tahu gimana cara mencapai mimpi itu.

 

Mama Meninggal dan Papa Pergi

Sejak mama meninggal (karena pendarahan sebelum melahirkan), saya jadi tulang punggung keluarga. Saya ambil tanggung jawab itu untuk menjadi anak paling besar sekaligus ayah sekaligus ibu karena bapak pergi.

Gak ada lagi mimpi-mimpi itu. Sekarang gimana caranya makan.

Selama dua tahun, saya berhadapan dengan rasa frustrasi dan bahkan mulai terbiasa menjalaninya. Tetapi ketika saya sudah mulai terbiasa dengan kesulitan itu, saya dengar kabar kalau papa mau pulang dengan catatan membawa keluarganya yang baru.

Di situ saya merasa seluruh dunia runtuh seketika. Saya merasa hidup saya sudah hancur dan tak lagi layak untuk dijalani.

 

 

Baca Juga: Esra Manurung, Udah Kerja Keras Tapi Gak Kaya-kaya Juga

 

Lewat Alkitab Tuhan Menolongku

Saudara bilang kalau papa beneran bakal balik ke rumah. Di situ saya langsung masuk ke kamar. Saya duduk di situ, terus menangis sejadi-jadinya. Saya sudah gak sanggup melihat papa pulang setelah semua hal sulit yang sudah saya lalui.

Di situlah saya benar-benar terpuruk lebih dari sebelumnya. Karena sudah tak sanggup, saya meminta Tuhan untuk berbicara dan saya menantang Dia.

Lalu ada suara di dalam hati saya yang berkata: “Kenapa gak ambil Alkitab. Kalau dengar suara Tuhan buka aja Alkitab, kan kata mama itu suara Tuhan.”

Lalu saya ambil Alkitab. Pas saya baca: Sekalipun ayahmu dan ibumu meninggalkanmu, Aku yang menyambut kamu.

Saat membaca itu, saya seperti mendengar Tuhan bicara secara langsung kepada saya. “Mama kamu ninggalin kamu kan. Papa kamu ninggalin kamu kan? Aku tidak!”

Tiba-tiba Tuhan seperti membaca isi hati saya. Saya hanya mau cari orang yang mau nafkahin saya, yang mau memelihara saya, yang mau jadi penolong saya, yang mau jadi hero buat saya, yang menjadi jawaban buat saya.

 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Tuhan sendiri berkata: AKU. AKU YANG AKAN MEMELIHARA KAMU.

Saya nangis di situ. Pada saat itu, saya berserah. Hari itu saya baru paham kalau Tuhan sudah menunggu saya dari dulu.

Sejak pertemuan saya dengan Tuhan, keadaan gak berubah. Semuanya tetap sama. Saya harus terima papa dengan keluarga barunya. Kami juga tetap tinggal di rumah yang sama. Saya juga tetap harus kerja dan kuliah, adik-adik juga masih di rumah orang. Gak ada yang berubah.

Tapi ada satu yang berubah di dalam diri saya yaitu saya percaya kalau Tuhan itu baik.

Sejak saya mendengar suara dari ayat Alkitab itu, saya seperti mendapatkan teman terbaik. Sejak hari itu, Tuhan adalah teman terbaik saya. Setiap hari, saya ngobrol sama Dia. Apapun yang sedang saya hadapi saya pasti cerita ke Dia. Sampai perlahan-lahan depresi ini seperti pintu yang mulai terbuka lagi untuk kehidupan masa depan yang sudah disediakan Tuhan.

 

Baca Juga: Di Masa Sulit Ini Hanya Dari Tuhan Sumber Pertolonganku - Puji Andriani

 

Penghiburan-penghiburan dari Tuhan menguatkan saya untuk melewati keadaan yang sepertinya tidak bisa berubah. Sampai akhirnya, saya bisa menyelesaikan kuliah, jadi sarjana tepat waktu dan saya diterima kerja di bank.

Setelah sembilan tahun, saya memilih untuk masuk ke dunia entrepreneur, saya mulai jadi pebisnis dan mimpi-mimpi di masa kecil yang sudah hilang, yang saya pikir sudah sirna ternyata selama ini hanya terpendam. Impian masa kecil saya itu, satu per satu menjadi kenyataan dan saya benar-benar bisa menginjakkan kaki saya ke negara-negara yang dulu saya lihat di buku. Saya sudah pergi ke Paris, ke London, ke Amerika, ke benua demi benua. Bahkan waktu saya menemukan passion, saya bisa berbicara, saya mau jadi pembicara. Satu per satu, saya mulai diundang ke Singapura, berbicara di Malaysia, berbicara di Manila, di Australia. Satu per satu mimpi itu muncul lagi. 

Pada akhirnya saya belajar bahwa semua ini bisa terjadi karena pengenalan akan Tuhan itu menuntun saya pada takut akan Tuhan.

 

 

Apakah kamu butuh dukungan doa? Hubungi SAHABAT 24 kami melalui kontak Whatsapp 0822 1500 2424 atau klik link doa ini: https://bit.ly/ButuhDukunganDoa

Sumber : Solusi TV | Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami