Kenapa Kita Harus Menghakimi Orang Lain? Berikut Kata Alkitab…
Sumber: Monday 8AM

Kata Alkitab / 16 November 2021

Kalangan Sendiri

Kenapa Kita Harus Menghakimi Orang Lain? Berikut Kata Alkitab…

Lori Official Writer
3996

Sebagai manusia, ada banyak dari kita suka membicarakan kesalahan orang lain? 

Sebagian orang menganggap hal ini sebagai sesuatu yang wajar. Bahkan parodi-parodi yang ditayangkan di layar televisi berisi konten-konten penuh bully-an terhadap orang lain.

Tapi tahukah Anda bahwa Alkitab banyak berbicara tentang penghakiman. Yesus dan murid-murid-Nya memahami dengan jelas kecenderungan manusia untuk merendahkan orang lain. Di kalangan orang Kristen, hal ini menjadi sesuatu yang sangat mengkuatirkan.

Lalu apa yang sebenarnya Tuhan sampaikan tentang sikap ‘menghakimi’ orang lain di dalam Alkitab?

1 Samuel 16: 7

Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.

 

Baca Juga: Medsos Bikin Kita Hobi Menghakimi Orang, Rem Kebiasaannya Dengan 6 Ayat Alkitab Ini!

 

Matius 7: 1-5

Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.

2 Korintus 5: 16

Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian.

Yakobus 5: 9

Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.

Yakobus 4: 11-12

Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya. Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?

 

Baca Juga: Tak Seharusnya Perbedaan Merusak Hubungan Kita, Yuk Bersatu!

 

Yakobus 2: 12-13

Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang. Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman.

 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Tuhan Adalah Hakim Dari Semuanya

Sebelum kita menilai orang lain, kita harus punya pandangan yang benar tentang Tuhan sebagai hakim. Dia adalah hakim atas segala sesuatu dan semua orang. 

Jadi, boleh dibilang manusia tidak punya hak untuk menghakimi orang lain. Karena firman Tuhan jelas berkata bahwa menghakimi adalah dosa yang biasanya muncul karena seseorang merasa tidak aman atas dirinya sendiri dan atas kesombongan yang ia izinkan bertumbuh di dalam dirinya.

Dalam 1 Korintus 5: 12, Paulus menyampaikan demikian, “Sebab dengan wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang berada di luar jemaat? Bukankah kamu hanya menghakimi mereka yang berada di dalam jemaat?”

Menghakimi atau merendahkan orang lain adalah tindakan yang tidak dibenarkan menurut firman Tuhan. Jika seseorang niatnya untuk mengingatkan atau memberikan teguran, hendaknya niat tersebut disampaikan dengan penuh kasih dan terbuka. Tujuan harusnya supaya orang yang ditegur menyadari kesalahannya dan mau berubah.

 

Baca Juga: Ibarat Minuman Keras, Menghakimi Juga Bisa Menjadi Candu. Ini 4 Alasannya

 

Sebagai gereja Tuhan, kita bahkan tidak dibenarkan menghakimi orang-orang di luar gereja atas penampilan luar mereka saja, baik dengan penghakiman di dalam hati maupun yang disampaikan secara terang kepada orang lain.

Mari belajar mempraktikkan kasih kepada sesama lewat Galatia 6: 1-6 ini.

“Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. Sebab kalau seorang menyangka, bahwa ia berarti, padahal ia sama sekali tidak berarti, ia menipu dirinya sendiri. Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain. Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri. Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.”

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami