Ditulis Dalam Alkitab, Ini Alasan Orang Kristen Harus Peduli Dengan Perubahan Iklim
Sumber: Zurich Insurance

Kata Alkitab / 9 November 2021

Kalangan Sendiri

Ditulis Dalam Alkitab, Ini Alasan Orang Kristen Harus Peduli Dengan Perubahan Iklim

Lori Official Writer
4578

Menurut NASA, perubahan iklim (climate change) adalah segala kondisi yang membuat planet bumi berubah termasuk diantaranya pemanasan global, pergeseran lempeng bumi, menyusutnya gletser gunung es dan pergeseran musim di berbagai belahan negara.

NASA juga menggambarkan bahwa pemanasan global sebagai pemanasan jangka panjang dari sistem iklim bumi karena aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil yang meningkatkan gas rumah kaca dan menyebabkan panas di atmosfer bumi.

Dampak terburuk dari pemanasan global ini adalah bumi akan hancur dan manusia tidak lagi mampu menjalani kehidupannya secara normal.

Karena itulah dianggap penting bagi semua orang untuk peduli terhadap perubahan iklim. Hal ini menjadi salah satu mandat yang harus dijalankan oleh setiap orang seperti disampaikan dalam Kejadian 1: 26-28:

“Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."”

Tuhan memberi manusia tanggung jawab dan hak istimewa supaya kita memperhatikan cara kita memperlakukan lingkungan.

Salah satu langkah kecil untuk menjaga lingkungan adalah mendaur ulang barang, mengurangi bahan bakar fosil atau bahkan sekadar mengurangi pembuangan sampah yang sulit untuk didaur ulang.

 

Baca Juga:

‘Gereja Hijau’ Jadi Tren di Eropa. Apa Itu?

Gereja Ramah Lingkungan Mulai Berkembang

 

Peran Orang Kristen Dalam Perubahan Iklim

Orang Kristen dari semua aliran gereja harus memahami bahwa Tuhan mempercayakan bumi sebagai tempat sementara untuk kita berlindung. Bumi diibaratkan seperti kebun anggur dalam perumpamaan Yesus (Matius 21: 33-46).

Tuhan mempercayakan kebun anggur ini kepada kita dan tugas kita untuk merawat tanah dan tanaman-Nya. 

Tuhan memberi manusia ‘kuasa’ atas ciptaan-Nya (Kejadian 1: 28). Tetapi bukan berarti manusia bebas melakukan apa saja, termasuk menyalahgunakan sumber daya bumi dengan sembarangan. Tuhan mau kita merawat dengan cara bekerja sama dengan bumi. Manusia memelihara dan menjaga sementara bumi memberi hasilnya.

Dalam pertemuan pemimpin negara di KTT COP26 di Glasgow, Skotlandia, sebanyak 2200 gereja dan lebih dari 700 pemimpin gereja menandatangani Deklarasi Waktu Sekarang tentang ‘revolusi energi hijau’ untuk mengurangi emisi global yang berdampak buruk bagi alam.

Gereja juga berharap supaya para pemimpin negara dari berbagai belahan negara ikut bekerja sama untuk tidak takut menetapkan target untuk memperlambat perubahan iklim. Sehingga ke depan planet bumi masih bisa menjadi tempat berlindung dan hidup manusia.

 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

“Kita semua berbagi kesempatan unik untuk perubahan tranformasional ini, mengambil langkah-langkah praktis untuk mengubah perilaku kita sendiri dan meminta para pemimpin di COP26 untuk menyetujui langkah-langkah global dengan dampak yang kekal,” ungkap Ketua Eco-Congregation di Skotlandia, Richard Murray.

 

Perubahan Iklim di Dalam Alkitab 

Tuhan memberi mandat atas alam dan segala isinya dalam Kejadian 1: 28. Dengan artian Tuhan berharap supaya keadaan bumi yang sudah baik tetap diusahakan oleh manusia.

Namun Dia tidak menyampaikan secara jelas bahwa bumi akan mengalami pemanasan global dan kerusakan. Karena kondisi ini memang terjadi akibat dari aktivitas manusia.

 

Baca Juga: Climate Change Day, Akhir Dari Alam Ini?

 

Namun di akhir Alkitab Tuhan menegaskan bahwa Dia memang akan menghancurkan bumi untuk menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru (Wahyu 21: 1-5). Pada akhirnya, bumi akan lenyap. Namun tak seorangpun tahu kapan waktu Tuhan akan melakukan hal tersebut. Jadi, adalah tanggung jawab kita untuk tetap menjaga dan merawat bumi atau bahkan mengupayakan perbaikan bumi yang saat ini sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakannya.

Sebelum bumi semakin rusak dan mengancam kehidupan manusia, gereja harus menyadari perannya terhadap alam dan mulai melakukan perubahan kebiasaan hidup. 

Semoga ayat di bawah ini menyadarkan kita bahwa Tuhan bisa melakukan apapun melalui alam, termasuk bencana besar atas manusia. Karena itu selagi masih ada waktu, kita sebagai peminjam harus mengusahakan perbaikan alam dan segala isinya.

“Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.” - (Mazmur 24: 1)

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami