Deritaku Saat Sedang Hamil, Suami Tega KDRT dan Selingkuh – Masnita
Sumber: Jawaban.com

Family / 2 November 2021

Kalangan Sendiri

Deritaku Saat Sedang Hamil, Suami Tega KDRT dan Selingkuh – Masnita

Lori Official Writer
6622

Tujuan saya menikah pada saat itu, yang pertama adalah untuk meneruskan garis keturunan. Karena saya dari keturunan bangsawan dan calon suami saya juga dari keturunan bangsawan. Karena kami sama-sama dari keturunan nigrat, jadi semakin kuat. Bagi orang Sunda, gelar itu sangat dihargai. 

Kedua, mengapa saya memilih menikah karena dia memiliki kemapanan untuk masa depannya dalam rumah tangga saya. Namun beberapa tahun setelah menikah, saya baru tahu tabiat asli suami saya. Ternyata dia punya banyak wanitanya dan satu diantaranya pernah datang dan mengaku simpanan dari suami saya.

Seiring waktu, hal-hal yang kurang baikpun mulai muncul dalam rumah tangga kami. Bahkan dia mulai menunjukkan karakternya yang kasar. 

Satu kali dia pergi, gak bisa dihubungi dan gak pulang-pulang. Dua hari kemudian dia baru pulang, datang dengan santai seperti tidak terjadi apa-apa.

Saya tanya darimana kok sudah dua hari gak ada komunikasi. Merasa kurang senang ditanya soal hal itu, suami saya mulai KDRT. Dia marah dan memukuli saya pada saat saya sedang hamil.

Bagi saya itu seperti mimpi buruk. Saya tidak tahu kapan perlakuan kasar yang saya terima akan berakhir. Tapi saya harus berjuang. Ini pilihan saya dan saya mempertahankan rumah tangga sampai batas kemampuan yang saya bisa lakukan.

 

Baca Juga: Kisah Nyata Masnita, Akhiri Hidup Dengan Tenggak Obat Nyamuk

 

Tekanan-tekanan yang dia lakukan terhadap saya membuat saya menjadi terguncang dan hidup saya hanya dipenuhi dengan ketakutan. Saya menjadi takut kalau-kalau saya salah bicara, salah melayani dalam rumah tangga dan banyak ketakutan lain yang saya alami selama menjalani bahtera rumah tangga dengan suami saya.

Melihat karakter suami saya seperti itu, saya mulai berpikir ingin punya usaha sendiri. Saya harus bisa menjamin anak-anak saya dan saya mulai tidak lagi bergantung pada suami. Hingga pada akhirnya saya memutuskan untuk meninggalkan suami dan membawa anak-anak saat dia sedang pergi bersama istri simpanannya.

 

Bangun Bisnis Sendiri

Dengan uang yang ada, saya membangun bisnis dengan pihak luar. Namun entah kenapa, mereka memutuskan hubungan kerja secara sepihak. Hal itu yang kembali membuat saya terguncang.

Sebagai orangtua tunggal, saya mencoba membangun usaha namun usaha saya gagal. Saya yang awalnya merasa kuat, justru seperti tak berdaya. Saya harus membayar arsitek dan manajemen rumah sakit dengan jumlah yang sangat besar. Hal itu menyebabkan aset-aset saya terkuras. Bahkan rumah besar yang saya tempati terpaksa saya juat dan saya tinggal di rumah petak.

Dari sekian banyak hal buruk yang saya alami, titik terendah saya adalah ketika sisa uang hanya Rp 15.000. Kegagalan ini membuat saya mengalami depresi dan stress yang cukup besar. Tidak ada yang membantu saya. Ditambah saya mendengar mantan suami saya sudah meninggal. Saya bangkrut.

Bagaimana saya harus menghidupi anak-anak saya? Itu yang membuat pikiran saya dipenuhi dengan hal-hal negatif seperti saya sudah harus mengakhiri hidup saya.

 

Baca Juga: Dilecehkan Buatku Trauma Dengan Laki-laki - Ratna

 

Nekat Bunuh Diri Bersama Anak

Saya hanya berpikir bagaimana sebelum saya mati anak-anak juga ikut dengan saya. Saya punya planning untuk melakukan tindakan bunuh diri tersebut di malam hari.

Saya bahkan bertanya kepada Tuhan. “Kok kenapa hidup saya seperti ini?” Bertubi-tubi masalah yang saya hadapi membuat saya sampai menyerah. Seolah tidak ada jawaban di dalam hidup saya. 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Akhirnya saya memutuskan untuk meneguk racun serangga. Tengah malam saya memutuskan untuk menyelesaikan hidup saya. 

Pada saat detik terakhir saya menyediakan gelas dan racun serangga pada kondisi ruangan gelap, pada saat saya tuangkan racun serangga ke dalam gelas di hadapan saya muncul sosok yang berjubah putih. Dia hanya menyampaikan ‘Datanglah ke rumahKu. Aku akan menolongmu.”

Saya kaget. Karena saat itu kondisinya gelap dan tidak ada siapa-siapa. Hanya ada Dia (Tuhan) di depan mata saya. Saya berpikir mungkin itu halusinasi, tetapi Dia berkata untuk yang kedua kalinya. “Datanglah ke rumahKu. Mana Aku akan menolongmu.”

Saya pun mengatakan kepada sosok itu, “Kalau begitu tolong pelihara saya dan anak-anak saya.” Hanya itu kalimat yang bisa saya sampaikan. Saya hanya menutup muka saya, saya menangis sejadi-jadinya. Dan sosok itu sudah tidak ada. Namun setelah Dia pergi, saya seolah memiliki kembali harapan di dalam hati saya.

 

Baca Juga: Veronica Ruby : Kalau Suamiku Bukan Jodohku Kenapa Tuhan Persatukan?

 

Harapan seperti apa saya tidak tahu, yang jelas harapan saya harus hidup lagi. Sebelumnya saya sudah tidak punya harapan. Makanya saya mau bunuh diri, minum racun serangga dengan anak-anak saya.

Sampai di pagi harinya, sekitar jam 6, ada orang mengetuk pintu. Saya buka, ada seorang pria tua dengan kantong kresek. Lalu dia meminta izin untuk memberikan santunan sembako. Saat itu hati saya hancur. Karena biasanya, saya yang memberikan santunan kepada orang-orang. Tetapi pagi itu, saya malah menerima santunan.

Lalu saya mulai berpikir bagaimana saya mulai membangun usaha untuk memelihara anak-anak saya dengan uang Rp 25.000 itu dan sedikit sembako yang saya terima. Saya hanya berpikir gak mungkin saya hidup hanya dengan seperti ini. Jadi ada keinginan untuk saya memulai hidup lagi.

Saya pergi ke pasar, saya beli kedelai. Saya mau buat susu kedelai. Saya mau membuang gengsi dan saya tawarkan kepada siapapun yang saya temui. Susu kedelai adalah bisnis pertama yang saya mulai dengan uang Rp 25.000. Itu adalah bentuk pemeliharaan yang Tuhan sediakan bagi saya, seperti apa yang saya minta.

Yesus bagi saya adalah segalanya dan Dia tahu yang terbaik untuk saya. Dia tahu apa yang menjadi kebutuhan saya. Dia tidak menjawab keinginan saya, tetapi menjawab apa yang saya butuhkan.

Saya akhirnya belajar banyak tentang Tuhan Yesus dari Alkitab. Sampai saya mengalami pendewasaan iman. Hanya Tuhan Yesus yang menolong saya saat saya membutuhkan pertolongan. Sampai saat ini, Tuhan Yesus itu di atas segalanya.

 

 

Apakah Anda butuh dukungan doa? Hubungi SAHABAT 24 kami melalui kontak Whatsapp 0822 1500 2424 atau klik link doa ini: https://bit.ly/ButuhDukunganDoa

 

Sumber : Solusi TV | Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami