Homoseksual Sudah Ada Sejak Alkitab Belum Ditulis! Lihat Fakta Alkitab-nya di Sini!
Sumber: canva

Fakta Alkitab / 22 June 2023

Kalangan Sendiri

Homoseksual Sudah Ada Sejak Alkitab Belum Ditulis! Lihat Fakta Alkitab-nya di Sini!

Claudia Jessica Official Writer
7508

Homoseksual atau hubungan sesama jenis, menjadi sebuah kontroversi di zaman ini. Banyak negara yang sudah melegalkannya. Namun di Indonesia sendiri homoseksual dan LGBT adalah hal yang tabu, baik secara sosial maupun agama.

Tapi tahukah Anda bahwa hubungan sesama jenis tercatat dalam Alkitab sejak ribuan tahun lalu. Seperti apa Fakta Alkitab tentang Homoseksual dan LGBT?

 

Homoseksual dalam Alkitab Perjanjian Lama

Kejadian pasal 19 adalah bagian Alkitab Perjanjian Lama yang menggambarkan adanya perilaku homoseksual. Kisah dalam pasal ini berkaitan dengan Lot dengan orang-orang Sodom dan Gomora.

 

Baca Juga: Mahfud MD Sebut LGBT Sebagai Kodrat dan Tak Bisa Dilarang, Benarkah?

 

Ketika itu, orang-orang Sodom mengatakan kepada Lot bahwa mereka ingin “mengenal” dua orang tamu yang Lot sebut sebagai “tuan-tuan” (Kej. 19:2). Namun yang dimaksudkan mereka bukanlah sekedar ingin mengenal dalam pengertian umum, namun istilah tersebut digunakan untuk memperlihatkan keinginan mereka untuk melakukan hubungan seksual.

Kesimpulan ini didukung oleh beberapa fakta. Pertama, Lot mendesak dua orang tamunya untuk menginap di rumahnya karena Lot tahu apa yang akan terjadi jika mereka tidak dilindungi.  Kedua: tindakan Lot yang meminta orang-orang Sodom menyetubuhi anak-anaknya memperlihatkan bahwa Lot tahu bahwa yang diinginkan orang-orang Sodom adalah persetubuhan sesama jenis.

Dari peristiwa inilah muncul istilah sodomi, istilah ini terutama menunjuk kepada homoseksualitas dan nafsu homoseks.

 

Perjanjian Baru Menentang Homoseksual

Alkitab tidak pernah bungkam terhadap isu homoseksual masa kini, sebab dalam sepanjang masa Alkitab bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran (2 Tim. 3:16).

 

Baca Juga: Simbol Pelangi LGBT Dilarang di Piala Dunia 2022, Bagaimana Umat Kristen Menyikapinya?

 

Perilaku homoseksual, baik yang didasarkan atas paksaan, bayaran ataupun “suka sama suka” dipandang sebagai pelanggaran moral atau dosa. Hal ini sangat jelas disampaikan dalam Perjanjian Baru. Dalam 1 Korintus 6:9-10, Rasul Paulus berkata bahwa seorang pemburit tidak akan masuk dalam Kerajaan Allah.

 

 

BACA JUGA: Dibesarkan Oleh Orangtua Gay dan Benci Kristen, Pria Ini Percaya Tuhan Lewat Alkitab

 

Pemburit berasal dari kata semburit yang berarti persetubuhan sesama lelaki. Paulus juga menekankan hal ini dalam Roma 1:26-27. Pandangan Paulus terhadap persoalan homoseksual sejajar dengan etika Perjanjian Lama yang didasarkan atas tradisi pernikahan dalam Kejadian 2:24, dimana pernikahan dan persetubuhan didesain Tuhan hanya dalam hubungan laki-laki dan perempuan.

Pembahasan homoseksual penting untuk dibahas Paulus, sebab Paulus adalah seorang Kristen yang mengenal dan hidup dalam budaya Yahudi, Yunani dan Romawi, serta mengerti betul cara pandang budaya-budaya tersebut. Kebanyakan jemaat yang dilayani Paulus pun adalah orang-orang Yunani-Romawi, sehingga penting baginya untuk menyampaikan perihal penolakan akan homoseksual dalam pengajarannya.

 

Perilaku Homoseksual Tidak Diciptakan Allah di halaman berikutnya -->

Perilaku Homoseksual Tidak Diciptakan Allah

Dalam Alkitab, teks tentang penciptaan seks dan gender diambil dari Kejadian 1:27 "Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” Kesimpulan sederhana dalam ayat ini adalah yang bisa melangsungkan hubungan kelamin hanyalah laki-laki dan perempuan.

Alkitab menyatakan bahwa tujuan Allah menciptakan laki-laki dan perempuan karena tidak baik seorang manusia hanya seorang diri. Oleh karena itu laki-laki diciptakan untuk mempunyai relasi seksual dengan wanita atau istrinya, begitu juga sebaliknya.

Dalam lingkungan Yahudi kuno, mandat budaya ini mewajibkan semua orang menikah secara heteroseksual, dan dalam konteks ini, seluruh penodaan seksual di dipandang sebagai dosa, yang salah satunya mencakup hubungan sejenis (Imamat 18:22, 20:13).

 

Baca Juga: Apa Yang Harus Dilakukan Jika Anak Saya Seorang Gay atau Lesbian? Orang Kristen Wajib Baca

 

Bagi orang Yahudi, menikah untuk memiliki keturunan adalah kewajiban sesuai mandat penciptaan. Para rabi pun mengajarkan bahwa adalah tugas setiap orang Israel untuk memiliki anak. Sesuai perintah penciptaan maka Tuhan menghendaki manusia berpasangan antara laki-laki dan perempuan, yang dipersatukan oleh Allah dalam pernikahan dengan tujuan memiliki keturunan. Sehingga dipastikan bahwa perilaku homoseksual tidak diciptakan oleh Allah.

Kejadian 2:24 dijadikan sebagai dasar pembenaran terhadap pandangan yang mengatakan bahwa tidak ada orang tercipta sebagai homoseksual.

Homoseksualitas bertentangan atau berlawanan dengan tujuan utama Sang Pencipta mengenai seksualitas manusia berdasarkan Kejadian 1:26. Homoseksualitas adalah penyimpangan dan dosa (berdasarkan Roma 1:26-27), serta bertentangan dengan etika Kristen

Sebagai orang percaya, mari kita menolak perilaku homoseksual namun bukan menolak pelakunya. Sebab Allah mengajarkan kita untuk mengasihi sesama manusia, dengan begitu mereka yang memiliki perilaku tersebut merasa diterima dan dihargai.

 

Baca Juga: Haruskah Saya Menghadiri Pernikahan Gay Sahabat atau Keluarga Saya?

 

Orang percaya harus menjadi teladan dan memberikan rasa nyaman bagi mereka yang berperilaku demikian, sehingga mereka bisa terbuka dan dengan pertolongan Tuhan maka kita bisa membantu mereka lepas dari dosa homoseksual.

Jika saat ini ada diantara Anda yang sampai saat ini masih bergumul mengenai penyimpangan seksual yang Anda alami, dan ingin didoakan. Mari hubungi tim doa kami di nomor WA: 0822 1500 2424 , kami siap untuk menjadi sahabat dan berdoa untuk kalian.

Kami percaya di dalam Tuhan selalu ada jawaban!

Sumber : jawaban channel
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami