Pendeta Manuel Raintung: Gedung Gereja Sion, Representasi Kekristenan di Indonesia
Sumber: Jawaban.com - Daniel Tanamal

News / 20 October 2021

Kalangan Sendiri

Pendeta Manuel Raintung: Gedung Gereja Sion, Representasi Kekristenan di Indonesia

daniel.tanamal Official Writer
1642

Ketua Majelis Pertimbangan PGI DKI Jakarta, Pendeta Manuel Raintung mengatakan bahwa Gedung Gereja Sion yang berlokasi di Jalan Pangeran Jayakarta, Jakarta Barat, merupakan representasi Kekristenan di Indonesia. Hal ini dikatakannya dalam sambutan di Ibadah Syukur HUT Gedung Gereja Sion, Sabtu (23/10/2021).

“Tempat ini (Gedung Gereja Sion), menjadi salah satu destinasi wisata religi. Ada enam wisata religi Kristiani. Tiga gereja dari Katolik, Tiga gereja dari GPIB (Kristen), yaitu gereja Imanuel, Tugu, dan Sion). Gedung gereja ini juga tercatat sebagai 11 destinasi religi di Indonesia. Jadi ini bukan hanya sebagai kebanggaan, tapi dapat dikatakan sebagai representasi Kekristenan di Indonesia,” ujar tokoh yang aktif di gerakan kerukunan antarumat beragama ini.

Secara khusus Raintung juga mengajak untuk jemaat menjadikan keberadaan dan sejarah dari Gedung Gereja Sion sebagai pemacu semangat dan inspirasi untuk terus berkarya, bersinergi dan membangun kebersamaan dan menjadi berkat bagi warga masyarakat di Jakarta, sesuai dengan tema dari Ibadah Ucapan Syukur, "Menciptakan Damai Sejahtera dengan Beribadah bersama Ditengah Kesulitan Umat/Jemaat"

“Namun yang penting lagi, bukan hanya kebanggaan usia dan gedungnya, namun semangat jemaatnya untuk terus menyala dan menjadi berkat,” tambah Wakil Sekretaris FKUB DKI Jakarta ini, yang juga kandidat kuat Ketua II Sinode GPIB periode mendatang.

Sejarah mencatat Gedung Gereja ini awalnya bernama De Neuwe "Portugeesche Buintenkerk" yang dibangun dan diresmikan oleh Gubernur Jenderal Willem Van Horn (Pieter Van Horn) pada 23 Oktober 1695. Arsitek gereja ini bernama E Ewout Verhagen asal Rotterdam, Belanda.

Dalam perkembangannya, Gedung Gereja dinamakan "Sion" dalam persidangan Sinode GPIB tahun 1957. Gedung gereja ini menjadi salah satu Bangunan Bersejarah DKI Jakarta dan juga Cagar Budaya Nasional, yang dilindungi oleh negara.

 

Sumber : Daniel Tanamal - Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami