3 Negara Ini Pecah Karena Isu Agama Tertinggi di Dunia, Negara Mana Saja Itu?
Sumber: National Center for Public Policy

News / 14 October 2021

Kalangan Sendiri

3 Negara Ini Pecah Karena Isu Agama Tertinggi di Dunia, Negara Mana Saja Itu?

Lori Official Writer
2382

Sebuah penelitian tentang tingkat konflik atau perpecahan terkait isu politik, suku, rasa, agama dan antar wilayah, yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Pew terhadap 19000 orang di 17 negara di benua Amerika, Eropa dan Asia-Pasifik, menemukan bahwa Korea Selatan, Amerika dan Prancis menduduki tiga besar negara yang mengalami perpecahan.

Berdasarkan data, perpecahan karena isu agama di Korea Selatan menjadi yang tertinggi di dunia yaitu mencapai 61%. Lalu menyusul Prancis sebesar 56% dan AS mencapai 49%.

Pusat Penelitian Pew menemukan bahwa perpecahan akibat isu agama ini banyak terjadi di kalangan usia tertentu. Seperti contoh di Amerika, Spanyol, Yunani, Belgia, Italia, Jepang dan Taiwan, perpecahan karena agama banyak melibatkan orang-orang berusia 65 tahun ke atas.

 

Baca Juga: Jumlah Kristen Amerika Turun 12%! Diperkirakan di 2035 Mayoritas Penduduk Jadi Non-Kristen

 

Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa tingkat keragaman agama di suatu negara tampaknya menjadi satu faktor penyebab dari perpecahan. Hal ini bisa dilihat dari data bahwa Amerika yang terdiri dari 76% umat Kristen dan 1 persen Muslim berada di posisi ketiga sebagai negara yang paling banyak menghadapi isu agama. Lalu disusul Perancis dengan 58% populasi Kristen dan hanya 8% Muslim. Korea Selatan yang terdiri dari 30 Persen Kristen dan 22% Budha justru menghadapi isu agama tertinggi di dunia.

Meski begitu isu agama hanya menjadi faktor ketiga dari perpecahan di suatu negara. Faktor penyebab terbesarnya adalah isu politik sebesar 50% dan isu ras 48%.

Amerika sendiri banyak mengalami perpecahan karena isu politik yang sangat serius. Lalu disusul Korea Selatan dengan tingkat perpecahan karena isu politik mencapai 90%.

Sementara Taiwan menghadapi tingkat perpecahan 69%, Jepang 39% dan Singapura sebagai negara terendah sebesar 33%.

 

Baca Juga: 

Dari Survei, Umat Kristen AS Belum Mau Kembali ke Gereja

Survei Membuktikan, Orang Kristen Amerika Lebih Percaya 7 Profesi Ini Daripada Pendeta

 

Meski tingkat perpecahan karena agama terlihat mengkuatirkan. Namun ada begitu banyak orang yang terus memberikan dukungan untuk terciptanya perdamaian di tengah isu agama. Mereka menyuarakan dukungan terhadap keragaman agama.

“Selain tumbuhnya keterbukaan terhadap keragaman, ada pengakuan bahwa masyarakat mungkin tidak memenuhi cita-cita mereka. (Tetapi) Secara keseluruhan, semakin sedikit orang yang terlibat dengan isu agama,” demikian laporan penelitian Pew.

Perpecahan karena agama banyak menyebabkan kerugian bagi suatu negara. Sehingga edukasi tentang keragaman sangat penting dilakukan.

Sumber : Christianitytoday.com
Halaman :
1

Ikuti Kami