Turunkan Hujan dan Api, Inilah 4 Pelajaran Doa yang Bisa Kita Petik dari Nabi Elia
Sumber: google.com

Kata Alkitab / 26 September 2021

Kalangan Sendiri

Turunkan Hujan dan Api, Inilah 4 Pelajaran Doa yang Bisa Kita Petik dari Nabi Elia

Lori Official Writer
44579

Kisah saat Elia berdoa dan hujan turun adalah salah satu mujizat besar yang ditulis dalam Alkitab. Kita tahu bahwa nabi Elia juga adalah seorang manusia biasa. Tapi kita pasti penasaran, kog bisa ya manusia biasa seperti dia bisa membuat mujizat menurunkan hujan hanya sesaat setelah dia berdoa? Apa sih kunci doa yang dilakukan Elia pada waktu itu?

Mari belajar empat pelajaran penting soal doa Elia ini:

Pertama, Elia berlajar bergantung sepenuhnya kepada Tuhan

Sebagaimana kita tahu, kisah hidup Elia terbilang cukup menyedihkan. Tugas mulia yang Tuhan percayakan kepada Elia justru membawanya terbelenggu dalam pelarian dari Raja Ahab yang sangat jahat. Keselamatan hidupnya benar-benar hanya bergantung pada perlindungan Tuhan saja. Karena itulah Elia terus berjalan dalam ketaatan.

Dia jadi buronan dan kemudian harus menumpang di rumah seorang janda Sarfat. Dari sana, dia hanya terus taat pada arahan Tuhan saja dan melakukan apa yang difirmankan Tuhan untuk dilakukan.

Kedua, Elia berdoa dengan berani dan tanpa ragu

“Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini....Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.” (1 Raja-raja 18: 36, 38)

Sekalipun dia diperhadapkan dengan risiko dihabisi oleh raja Ahab, namun Elia dengan gagah berani menyampaikan kebenaran sesungguhnya. Nggak cuma itu, Elia juga menantang Ahab untuk mengumpulkan semua nabi-nabi Baal di gunung Karmel. Dengan penuh keberanian, Elia membuktikan kuasa Tuhan melalui persembahan korban bakaran di atas dua belas batu yang disusunnya. Dengan penuh percaya, tampillah dia dan berdoa: “Ya Tuhan, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.” (1 Raja-raja 18: 36).

Kepercayaan Elia membuat doanya dikabulkan. Mujizat itu lah yang dipakainya untuk memberitakan kebesaran Tuhan sekaligus mempermalukan nabi-nabi Baal dan juga Raja Ahad.

 

Baca Juga: Mengenal Nabi Elia Lewat 10 Hal Besar yang Dilakukannya

 

Ketiga, doa Elia mampu mengembalikan dunia kepada Tuhan

“Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali."” (1 Raja-raja 18: 37)

Ya, dalam doanya Elia memanggil api dari surga untuk menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, dan bahkan air yang dalam parit itu. Dan saat api menyambar korban bakarannya, hal itu pun jadi bukti bahwa nggak ada tuhan lain yang lebih besar dari Tuhan yang dia sembah dan percaya. Mujizat doa nabi Elia ini adalah soal rencana Tuhan untuk mengembalikan dunia ke dalam kedaulatan-Nya.

Keempat, Elia nggak berhenti berdoa sampai doa itu benar-benar terjadi

Elia berdoa supaya kekeringan terjadi dan hal itupun terjadi. Lalu, dia pun harus kembali mengakhiri kekeringan itu dengan mendatangkan hujan. Berkali-kali Elia berdoa supaya Tuhan mendatangkan hujan, dan berkali-kali pula Tuhan seakan nggak menjawab. Tapi doa tanpa jawaban itu nggak membuatnya putus asa. Dia terus meminta dalam doa. Sampai akhirnya dia mendapat jawaban di doa yang ke tujuh kalinya.

Di doa yang ketujuh itulah muncul awan kecil di langit. Kita bisa bayangkan, Tuhan sama sekali nggak langsung mencurahkan hujan lebat saat itu loh! Apakah Elia kecewa? Sama sekali nggak! Dia tahu kalau awan kecil itu adalah tanda bahwa Tuhan sudah menjawab doanya. Dan nggak lama kemudian, Tuhan pun mengakhiri kekeringan dengan mengirimkan hujan yang membasahi seluruh tanah kering itu.

 

Baca Juga: Janda Sarfat VS Pemeliharaan Tuhan Dalam Keterbatasan

 

Dari tindakan doa nabi Elia ini, kita belajar bahwa ketika kita berdoa menyampaikan semua isi hati kita dengan setia, Tuhan pun akan setia menepati janjiNya. Itulah karakter Tuhan yang sesungguhnya. Tindakan Elia dalam doa ini memperkenalkan kita pada karakter Tuhan yang setia dan mengingatkan kita untuk mengambil langkah doa yang sama seperti nabi Elia.

Ingatlah bahwa jika Elia, yang adalah manusia biasa saja bisa mendesak Tuhan untuk menjawab doanya, maka kita pun di jaman ini tetap bisa mengalami mujizat yang sama.

Pertanyaannya adalah apakah cara berdoa kita sudah sama seperti Elia? Apakah kita sudah bergantung sepenuhnya kepada Tuhan?

Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya. - Yakobus 5: 17-18

 

Sumber : Charismamag.com
Halaman :
1

Ikuti Kami