Ambisi Sukses Saya Runtuh Seketika Karena Penyakit Mematikan - Felicia
Sumber: Jawaban.com

Family / 7 September 2021

Kalangan Sendiri

Ambisi Sukses Saya Runtuh Seketika Karena Penyakit Mematikan - Felicia

Lori Official Writer
5174

Takut mati secara manusia memang iya. Tapi saya takut karena masih ada satu cita-cita yang belum saya gapai dalam hidup saya. Saya bilang sama Tuhan, “Jangan ambil saya sekarang. Tolong jangan ambil saya sekarang.”

Dalam keadaan tidak sadarkan diri, saya merasa ada seseorang yang ada di atas kepala saya. Jadi waktu itu saya cuma ingat satu ayat firman Tuhan, pernyataan seorang perempuan yang 12 tahun mengalami pendarahan dia beriman bahwa “asal kujatah saja jubah-Nya aku pasti akan sembuh” (Markus 5: 28).

Kata-kata itu teringang sepanjang malam dalam diri saya. Saya bilang sama Tuhan, “Pokoknya saya percaya. Perempuan yang 12 tahun pendarahan aja bisa sembuh saya pasti akan sembuh.”

 

Memilih Untuk Berubah

Saya adalah pribadi yang sangat perfeksionis. Saya mau segala sesuatunya sesuai dengan keinginan saya, bukan seperti apa yang Tuhan mau. Kalau tidak sesuai saya akan marah, saya akan emosi. Jadi saya mulai mengintropeksi diri saya. Sebenarnya apa sih yang membuat saya jadi seperti ini?

Kehidupan miskin di masa lalu membuat saya bertekad harus terkenal. Saya harus jadi orang kaya, punya banyak uang. Tapi ternyata bukan itu tujuan Tuhan. 

Tujuan Tuhan (atas hidup saya) bukan seberapa banyak uang yang saya punya, tapi bagaimana saya bisa menjadi berkat buat orang lain. 

 

Baca Juga: Vaginismus Bikin Aku Merasa Gak Layak Jadi Seorang Istri - Yuanita

 

Saat itulah saya beriman bahwa saya pasti sembuh. Itu adalah iman saya. Tetapi dibalik itu ada proses yang harus saya lewati. Kenyataannya saya tidak bisa berjalan. Saya mengalami satu kemunduran fisik yang secara manusia mungkin saya tidak bisa terima.

Akhirnya saya memutuskan untuk melakukan fisioterapi supaya saya bisa belajar berjalan. Jalannya cuma setapak dua tapak supaya menggerakkan saraf-saraf saya. 

Jadi proses itu saya jalani hingga saya bisa berjalan kembali sekitar 5 bulan. Saya mulai mengontrol emosi saya menjadi pribadi yang jauh lebih sabar. 

Bersyukur dalam keadaan yang tidak baik itu, saya mengaku jika itu tidak mudah. Tapi saya belajar satu hal bahwa kehidupan yang tidak baik itu membuat saya belajar melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda. 

Setelah saya sakit, saya belajar untuk mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Jadi sakit ini adalah salah satu proses Tuhan supaya saya bisa menjadi berkat bagi orang lain.

Dari peristiwa yang saya alami di masa sakit saya ini, saya mengerti bahwa hidup itu menjadi inspirasi bagi banyak orang. Sukses itu mungkin bagi kita adalah menjadi kaya atau terkenal. Atau menjadi sesuatu yang lebih hebat dari orang lain. Tapi bagi saya definisi sukses itu bukan seberapa banyak uang yang saya punya. Tapi bagaimana saya bisa menjadi berkat bagi banyak orang. Itu adalah kesuksesan yang sejati.

 

 

Sumber : Solusi TV
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami