#FaktaAlkitab: Masa Lalu Suram Tidak Menghalangi Rancangan Tuhan Bagi 4 Tokoh Alkitab Ini
Sumber: jawaban

Fakta Alkitab / 3 September 2021

Kalangan Sendiri

#FaktaAlkitab: Masa Lalu Suram Tidak Menghalangi Rancangan Tuhan Bagi 4 Tokoh Alkitab Ini

Claudia Jessica Official Writer
5572

Setiap orang punya masa lalu, beberapa diantaranya kelam, memalukan dan terlalu pahit untuk diingat. Namun Firman Tuhan berkata bahwa ketika kita ada di dalam Kristus, kita adalah ciptaan baru dan masa lalu tidak seharusnya lagi mengikat kita.

Beberapa tokoh Alkitab berikut ini memiliki masa lalu yang suram, yang tidak diduga Tuhan memiliki rancangan indah dan memakai mereka untuk sebuah kebaikan.

 

#1 Rahab, perempuan sundal

Rahab adalah salah satu tokoh penting dalam Alkitab, yang perannya dikisahkan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, khususnya dalam Yosua 2:1-24. Alkitab menuliskan profesi Rahab sebagai “perempuan sundal” atau “pelacur” yang membuka jalan kemenangan bangsa Israel atas Kanaan.

Rahab tinggal di kota Yerikho, rumahnya berada tepat di tembok Yerikho. Rahab dikenal dengan perannya dalam menyembunyikan mata-mata Israel yang sedang mengintai Kota Yerikho. Ia menerima pengintai Israel di rumahnya dan menyelamatkan mereka dari kejaran tentara raja Yerikho. Sebagai balas jasa, ia kemudian diselamatkan pada waktu kota Yerikho direbut dan dirampok habis.

Di Kanaan, profesi Rahab ini kemungkinan dianggap biasa saja. Rahab mungkin tidak punya pilihan lain. Ia merasa melacur adalah satu-satunya cara untuk menghidupi keluarganya. Selain itu kehidupan Rahab di Kanaan dikelilingi kekerasan dan kebejatan, termasuk inses dan bestialitas.

BACA JUGA: Hampir Lenyap, Tapi Bangsa Israel Berhasil Selamat Berkat Doa Para Tokoh Alkitab Ini

Penyebab utamanya adalah ritual keagamaan bagi baal. Pelacuran adalah bagian dari ibadat di kuil-kuil. Anak-anak dibakar hidup-hidup sebagai persembahan kepada dewa-dewi seperti Baal dan Molekh. (Imamat 18:3, 6, 21-24)

Namun, karena Allah memberikan hati nurani kepada manusia, maka dari lubuk hati Rahab ia merasa bersalah dan malu dengan kehidupannya. Perbuatan tangan Tuhan bagi Israel sejak keluar dari Mesir membuka mata hati Rahab dalam melihat Allah yang benar (Yos. 2:10-11). 

Catatan Alkitab lainnya menerangkan bahwa Rahab menjadi seorang wanita yang dicatat sebagai salah satu nenek moyang Yesus Kristus (Matius 1:5). Rahab menikah dengan Salmon, dari suku Yehuda, dan melahirkan Boas. Boas kemudian menikah dengan Rut dan menjadi kakek buyut raja Daud.

 

Baca halaman selanjutnya -->

#2 Yefta, Kepala Penjahat

Yefta bin Gilead, seperti namanya ia berasal dari Gilead. Gilead sendiri adalah sebuah wilayah Israel yang terletak di daerah pegunungan yang dalam pembagian wilayah suku-suku Israel di tempati oleh Suku Gad, Suku Manasye dan Suku Ruben. Yefta sendiri berasal dari Suku Manasye. Saat ini Gilead masuk dalam wilayah negara Yordania, yang berbatasan dengan Israel bagian timur.

Dilihat dari latar belakangnya (Hak. 11:1-11), Yefta memiliki kehidupan yang sangat kelam. Ia merupakan anak perempuan sundal dan dianggap sebagai sampah masyarakat. Tidak hanya itu, ia juga diusir dari rumah ayahnya, bahkan dari tanah Israel. Nasib Yefta bisa dikatakan ‘sudah jatuh tertimpa tangga’. Yefta mengalami penolakan dan penghinaan dari keluarga maupun dari bangsanya.

Keadaan yang menyakitkan membuat Yefta melarikan diri dan tinggal di tanah Tob, yakni suatu daerah kerajaan Aram, letaknya di sebelah timur Sungai Yordan dan di sebelah utara Gilead. Tanah Tob menjadi tempat dimana para penjahat dan penyamun berkumpul. Pelarian tersebut mengubah hidup Yefta dengan menjadi bagian dari penyamun, bahkan Yefta diangkat menjadi pemimpin atas mereka sehingga namanya makin terkenal.

Beberapa waktu kemudian, bangsa Amon memerangi dan berusaha menjajah Israel. Keadaan tersebut cukup menyulitkan bangsa Israel sehingga para tua-tua Gilead mendatangi Yefta dan meminta Yefta menjadi pemimpin mereka dalam berperang melawan bangsa Amon. Mulanya Yefta tidak bersedia karena pengalaman masa lalunya. Namun Yefta baru setuju setelah mereka berjanji akan mengangkat Yefta menjadi hakim, meski pertempuran telah usai.

Hakim-hakim 11: 9 berbunyi, “...jika kamu membawa aku kembali untuk berperang melawan bani Amon, dan TUHAN menyerahkan mereka kepadaku, maka akulah yang akan menjadi kepala atas kamu?” 

Artinya Yefta tidak gegabah dan bertindak sendiri, tapi menaruh pengharapan kepada Tuhan dan melibatkan Tuhan dalam pergumulan yang dihadapinya.  Ia menyerahkan segala perkaranya kepada Tuhan di Mizpa, tempat di mana perjanjian Tuhan ditetapkan.  Akhirnya, Yefta menerima tawaran bangsa Israel dan maju berperang melawan bani Amon.

Dari kisah Yefta dapat dilihat bahwa Tuhan memanggil Yefta sebagai pahlawan yang gagah perkasa. Ia dipimpin oleh Tuhan sehingga statusnya sebagai orang yang terbuang dan terhina berubah menjadi orang yang sangat dihormati.

 

BACA JUGA: #FaktaAlkitab: Tokoh-tokoh Alkitab yang Rela Kehilangan Nyawa Demi Bangsanya

 

#3 Gideon, Pahlawan Penakut

Gideon yang dikenal juga sebagai Yerubaal, adalah seorang hakim yang kisahnya terdapat dalam Hakim-hakim 6-8. Dalam kitab Ibrani, Gideon disebut juga sebagai contoh orang beriman. Gideon adalah anak Yoas, dari bani Abiezer dari suku Manasye.

Tuhan melihat Gideon sebagai seorang pahlawan. Namun ada beberapa situasi yg menyanggah bahwa Gideon bukanlah seorang pahlawan.

- Pertama, ditemukan bahwa Gideon adalah seorang yang penakut. Buktinya adalah ia memeras gandum di dalam lubang anggur untuk bersembunyi (Hak. 6:11)

- Kedua, Gideon memiliki pemahaman yang keliru tentang Allah. Gideon berpikir bahwa Allah tidak lagi berpihak pada Israel. Ia tidak melihat bahwa Tuhan merancangkan masa depan yang baik baginya dan bagi bangsa Israel. Di dalam pandangannya hanyalah kekalahan (Hak. 6:13)

- Ketiga, Gideon seorang pengecut. Ia tidak mau maju berperang karena takut (Hak. 7:9-11)

Meskipun ada sisi tidak baik dalam pikiran Gideon, namun Allah tetap memilih Gideon untuk berperang melawan musuh Israel. Dan dalam kepemimpinan Gideon, ia mendapatkan kemenangan. Tidak heran mengapa Gideon menang, selain karena arti nama Gideon adalah “Pahlawan yang Gagah Perkasa”, ternyata ada alasan lain yang dapat kita pelajari dari kisah Gideon.

- Pertama, Gideon dipimpin oleh Roh Allah (Hak. 6:34). Bukti lainnya tercatat dalam kisah Hakim-hakim 7:1-25. Jumlah musuh sangatlah banyak dan tidak bisa dihitung, namun oleh karena Roh Allah yang ada pada Gideon, maka Allah sendirilah yang berperang atas musuh Israel.

- Kedua, Gideon ingin Tuhan yang memerintah atas Israel (Hak. 8:22-23). Dengan berani Gideon menolak permintaan bangsa Israel untuk mengubah sistem pemerintahan dari teokrasi menjadi demokrasi, yaitu bangsa Israel ingin mengganti kepemimpinan Tuhan. Ia tidak takut ditolak massa, ia lebih takut ditolak oleh Tuhan. Gideon percaya bahwa segala kemenangan yang sudah diperoleh adalah berkat campur tangan dari Tuhan.

 

Baca halaman selanjutnya -->

#4 Zakheus, Pemungut Cukai Yang Tidak Jujur

Kisah mengenai Zakheus dimuat dalam injil Lukas 19. Zakheus adalah pemungut cukai yang mencari nafkah dengan mengumpulkan pajak lebih banyak daripada yang seharusnya ia peroleh dari rakyat. Oleh karena hal ini, para pemungut cukai dipandang rendah oleh masyarakat. Karena ketidak jujurannya maka ia dibenci oleh orang Yahudi. Selain itu, Zakheus juga bekerja pada pemerintah Roma yang menjajah bangsa Yahudi kala itu. Maka antipati terhadap Zakheus semakin nampak di masyarakat Yahudi.

Suatu ketika, Zakheus hendak melihat Yesus yang memasuki kota Yerikho. Namun, ia kesulitan melihat di tengah kerumunan karena tubuhnya yang kecil. Zakheus pun mencari cara dan akhirnya mampu melihat Yesus. Keinginan Zakheus pun tercapai, bukan hanya melihat, ia juga berbicara dengan Yesus bahkan Yesus ingin menumpang dirumahnya. Situasi tersebut membuat Zakheus sangat bersukacita menyambut Yesus.

Namun disatu sisi, semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut sebab Yesus mau menumpang di rumah orang berdosa. Melihat respon sekitar maka Zakheus langsung berdiri dan berkata kepada Tuhan bahwa dia akan memberikan setengah dari miliknya untuk orang miskin dan mengembalikan empat kali lipat sesuatu yang pernah ia peras dari orang lain.

Yesus menerima pertobatan Zakheus. Dia menyelamatkan Zakheus dari dosa seperti dimuat dalam Lukas 19: 9-10. Kisah ini menjelaskan sikap Yesus yang penuh kasih dan pengampunan. Yesus tidak memandang siapa dan seperti apa latar belakang Zakheus, namun Yesus datang pada Zakheus untuk menyelamatkannya.

 

Itulah beberapa tokoh Alkitab yang memiliki masa lalu suram, yang kemudian hidupnya dipakai oleh Tuhan. Sebagaimana mereka yang diubahkan Tuhan, maka masing-masing kita pun memiliki kesempatan yang sama dari Tuhan untuk berubah. Rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan.

“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” – 2 Korintus 5:17.

Jika Anda merasa hidup Anda tidak berarti karena masa lalu yang kelam, kami memiliki tim doa yang siap 24 jam melayani dan mendoakan Anda. Hubungi sekarang! Whatsapp 0822 1500 2424 atau klik link doa ini https://bit.ly/yjInginDidoakan

Jika Anda merasa diberkati dengan artikel ini, Anda dapat share artikel ini untuk menjadi berkat bagi mereka! 

Saksikan melalui youtube:

Sumber : jawaban channel
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami