Butuh Dukungan Doa, Kristen Afghanistan Gencar Diburu Kelompok Taliban
Sumber: UG Christian News

News / 3 September 2021

Kalangan Sendiri

Butuh Dukungan Doa, Kristen Afghanistan Gencar Diburu Kelompok Taliban

Lori Official Writer
5517

Di sebuah rumah persembunyian di Kabul, Jailuddin (nama samaran) bersembunyi bersama 12 warga Afghanistan lainnya sejak Taliban menguasai kota tersebut hampir tiga minggu yang lalu.

Dalam sebuah wawancara eksklusif bersama CBN News, Jailuddin dan teman-teman lainnya, yang merupakan bagian dari komunitas Kristen Afghanistan, menyampaikan bahwa mereka tidak memiliki paspor maupun surat izin pindah yang dikeluarkan oleh pemerintah AS. Karena itu harapan mereka untuk melarikan diri dari Negara tersebut sangat tipis. 

“Salah satu dari kami selalu terjaga di malam hari, selalu berjaga dan berdoa, jadi jika Taliban datang dan mengetuk pintu kami, kami harus memperingatkan semua orang,” kata Jailuddin kepada CBN News.

Dia melanjutkan, mereka memiliki keinginan untuk memberitakan injil kepada saudara-saudaranya yang lain. Namun kedatangan kelompok Taliban membuat mereka mengurungkan niat tersebut. 

“Kami punya banyak rencana untuk memberitakan injil kepada saudara saudari yang lainnya tetapi kemudian Taliban mengambil kendali sangat cepat sekali,” kata Sarah seorang pemimpin Kristen di Afghanistan.

 

Baca Juga: 65.000 Pengungsi Afghanistan Tiba di Amerika, Bagaimana Nasib yang Tinggal?

 

Saat ini kelompok Kristen ini sedang diincar oleh Taliban. Bahkan mereka terancam akan dihukum mati dengan cara dipenggal jika berhasil ditemukan. 

“Setiap hari saya menerima telepon, memperingatkan saya bahwa jika dia melihat saya lagi, dia akan memenggal kepala saya,” ungkap Jailuddin.

 

Taliban Serang Bandara Kabul

Pada Senin, 23 Agustus 2021 kelompok Taliban meluncurkan lima roket di bandara Kabul. Untungnya, serangan tersebut berhasil digagalkan oleh pasukan militer Amerika.

Pada hari Minggu, 30 Agustus 2021, Amerika meluncurkan serangan pesawat tak berawak yang menargetkan seorang pembom bunuh diri. Namun serangan tersebut menewaskan satu keluarga dari warga sipil yang terdiri dari 10 anggota keluarga.

“Saat kami tahu bahwa kami sudah menyebabkan nyawa tak berdosa tewas saat operasi kami, kami menyampaikannyasecara terang. Kami sedang menyelidiki hal ini,” kata John Kirby, juru bicara Departemen Pertahanan Amerika.

 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Terkait situasi yang dihadapi Afghanistan, mantan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menyerukan doa bagi orang-orang yang masih terjebak di Afghanistan. 

“Kita semua harus berdoa untuk mereka (warga Afghanistan). Kita semua harus mengakui bahwa Amerika Serikat membuat komitmen nyata kepada banyak dari mereka bahwa kita memiliki kewajiban untuk menghormati dan ketika kita tidak melakukannya, maka dunia menyaksikan…Saya berharap mereka dapat menemukan jalan keluar yang aman – mereka bisa menemukan jalan keluar,” kata Pompeo.

 

Baca Juga: 2 Kejadian Menggemparkan Dunia Selama Akhir Pekan, Doakan Yuk!

 

Sebagai warga yang terjebak di tengah ancaman Taliban, Jailuddin meminta doa bagi negaranya dari masyarakat internasional. Meski dia tidak takut mati, namun dia tetap berharap akan terjadi perdamaian atas bangsanya.

“Kami saling mendoakan agar Tuhan menempatkan malaikat-malaikatNya di sekitar rumah kami untuk perlindungan dan keselamatan kami. Kami juga berdoa untuk perdamaian bagi semua orang di negara kami,” tegasnya.

Mari dukung warga Afghanistan yang terjebak di bawah kekuasaan kelompok Taliban. Bukan hanya itu, tapi mari berdoa juga bagi negara yang mengalami konflik di berbagai belahan dunia, termasuk Myanmar. Kiranya perlindungan dan kekuatan dari Tuhan ada atas mereka.

Sumber : CBN News
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami