Setelah 21 Tahun, Ini yang Bikin Messi Berurai Air Mata Harus Tinggalkan Barcelona
Sumber: Kyrgyzstan news

News / 9 August 2021

Kalangan Sendiri

Setelah 21 Tahun, Ini yang Bikin Messi Berurai Air Mata Harus Tinggalkan Barcelona

Lori Official Writer
2919

Pada Minggu, 8 Agustus 2021 kemarin, legenda sepakbola Lionel Messi resmi hengkang dari Barcelona, klub yang sudah dianggapnya sebagai rumah selama 21 tahun bermain sepakbola. 

Dengan berurai air mata, Messi menyampaikan dalam konferensi pers bahwa dia sama sekali tidak berniat untuk pergi. Namun keputusan tersebut tampaknya tak lagi bisa dihindari sebelum mulainya La Liga. 

“Saya sangat sedih karena tidak ingin pergi. Ini adalah klub yang saya cintai. Saya tidak mengharapkan ini. Saya tidak pernah berbohong. Saya selalu jujur dan terbuka. Tahun lalu saya ingin pergi, tahun ini tidak lagi. Itu sebabnya saya sangat sedih,” ungkap Messi.

Dia menjelaskan bahwa pemimpin Barcelona Joan Laporta menyampaikan bahwa alasan terbesar dari pemutusan kontrak dengan Messi adalah karena klub sedang menghadapi krisis keuangan. Meskipun Messi telah menawarkan supaya gajinya dipotong sebesar 50%, namun pihak Barca dengan terang menolaknya.

“Saya melakukan semua yang saya bisa untuk bertahan dan itu tidak mungkin. Saya menawarkan untuk mengurangi gaji saya hingga 50 persen dan Barca tidak meminta apapun. Mereka tidak meminta 30 persennya lagi. Itu bohong,” ungkap Messi mengkonfirmasi isu yang sempat beredar.

 

Baca Juga: ‘Aku Bersyukur’ Ungkapan Hati Lionel Messi ke Tuhan Setelah Bawa Argentina Jadi Juara

 

Setelah keluar dari klub, Messi menyampaikan bahwa rencananya ke depan bersama istri dan ketiga anaknya adalah tetap tinggal di Barcelona. Baginya, Barcelona adalah rumah yang sudah dia tinggali sejak berusia 13 tahun. 

“Saya dan keluarga saya yakin kami akan tinggal (di Barcelona), itulah yang kami inginkan lebih dari apapun. Kami di rumah. Sekarang saya harus mengucapkan selamat tinggal kepada semuanya. Saya sudah di sini sejak saya berusia 13 tahun. Setelah 21 tahun, saya bersama istri dan tiga anak saya ke Catalan, Argentina. Saya tidak bisa berkata bahwa kami akan melewati ini dengan beberapa cara karena ini adalah rumah kami dan saya berjanji kepada anak-anak saya bahwa kami akan melalui ini bersama,” terangnya.

Di akhir ucapan perpisahannya, pria kelahiran Argentina ini mengakui bahwa Barca adalah tim sepakbola terbaik di dunia karena memiliki tim yang hebat. Namun setelah kepergiannya, dia percaya aka nada banyak pemain yang bergabung dan terus membesarkan nama Barca.

“Pemain datang dan pergi. Seperti yang dikatakan Laporta, tidak ada orang yang datang sebelum ada klub. Awalnya memang aneh, tetapi semua orang akan terbiasa,” pungkasnya.

 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Sebagaimana diketahui, klub Barcelona terpaksa memutus kontrak dengan Messi karena itu merupakan peraturan liga.

“Meskipun FC Barcelona dan Lionel Messi telah mencapai kesepakatan dan niat yang jelas dari kedua belah pihak untuk menandatangani kontrak baru hari ini, tapi hal itu tidak berhasil karena peraturan La Liga Spanyol tentang pendaftaran pemain,” demikian pernyataan dari pihak Barcelona.

Berdasarkan aturan La Liga pada tahun 2013, setiap klub memiliki batasan gaji bagi semua tim termasuk upah dan biaya akuisisi hanya mencapai 79 persen dari pendapatan klub.

 

Baca Juga: Nama Messi Selamatkan Jiwa Seseorang dari Penculikan

 

Sayangnya, selama masa pandemi keuangan Barca rupanya terimbas besar. Sehingga mereka memutuskan untuk mengurangi gaji lebih dari 200 juta dolar hanya untuk mengontrak Messi. Pada 5 Agustus 2021, kedua belah pihak mendapati bahwa kesepakatan pengurangan gaji oleh Messi sama sekali tidak akan bisa menyelamatkan kondisi keuangan Barca.

Jadi secara teknis, ini bukan kesalahan La Liga tetapi kegagalan Barcelona dalam mematuhi peraturan La Liga.

Ada banyak yang menyayangkan kepergian Messi dari Barcelona. Karena para pecinta sepakbola melihat bahwa Barcelona dan Messi sama sekali tak terpisahkan. Sang legenda sepakbola ini sudah banyak memberikan prestasi gemilang terhadap Barca hingga klub tersebut dianggap sebagai klub terbaik di dunia. 

Namun bagaimanapun juga, Messi harus menghadapi momen perpisahan ini sekalipun berat dan tidak menginginkannya terjadi. Lewat apa yang dialami Messi, kita bisa belajar bahwa segala sesuatu ada musimnya. Ada musim untuk tinggal dan ada musim untuk pergi. Tapi kita percaya semua pengalaman, prestasi, kerja keras dan perjuangan yang kita tabor di tempat yang dipercayakan bagi kita tidak akan pernah sia-sia. 

Ada waktunya untuk kita kembali mencari ladang baru yang siap untuk kembali kita tabur.

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami