Nasib Anak yang Jadi Yatim Piatu Karena Covid-19, Kak Seto : Itu Tanggung Jawab Negara
Sumber: Kompas.com

News / 30 July 2021

Kalangan Sendiri

Nasib Anak yang Jadi Yatim Piatu Karena Covid-19, Kak Seto : Itu Tanggung Jawab Negara

Lori Official Writer
4064

Alvianto asal kapung purworejo, Kutai Barat dan Arga asal Kabupaten Kutai Kartanegara adalah dua dari sekian anak yang mendadak yatim piatu setelah kedua orangtuanya meninggal karena Covid-19.

Seperti Arga, contohnya, usia yang masih belia tentu saja membuatnya kebingungan menjalani hidup tanpa sosok kedua orangtuanya. Belum lagi dia masih memiliki tiga saudara lainnya yaitu satu kakak berusia 17 tahun dan dua adik di bawah umur.

Fenomena anak yatim piatu karena Covid-19 sedang jadi sorotan. Kak Seto, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) pun angkat bicara terkait nasib anak-anak yatim piatu akibat bencana kesehatan ini.

Dia menegaskan bahwa negara harusnya bertanggung jawab atas pengasuhan anak-anak yatim piatu akibat bencana ini.

“Negara, khususnya Kementerian Sosial,” kata kak Seto.

Kak Seto menilai bahwa situasi anak-anak ini terlantar sehingga pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan.

“Tentu pertama adalah negara karena negara juga punya berbagai rumah singgah, rumah-rumah Perlindungan Anak,” terangnya. 

 

Baca Juga: Kamu Tak Pernah Sendiri, Karena Tuhan Menaruh Kasih Untuk Yatim Piatu dan Para Janda!

 

Namun sebelum anak-anak yati piatu ini ditangani oleh negara, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai jika perundingan dengan keluarga besar juga sangat penting. 

“Dalam hukum Indonesia, keluarga besar sampai derajat ketiga yang seharusnya mengambil alih soal perwalian,” ungkap Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati.

Adapun derajat ketiga yang dimaksudnya diantaranya pertama, kakak atau adik. Kedua, nenek-kakek lalu ketiga paman-bibi.

Namun jika ternyata proses perundingan dengan keluarga besar tidak menemukan titik terang, diantaranya tidak punya keluarga besar, keluarga besar secara keuangan sulit ataupun merasa keberatan. Maka pemerintah pada umumnya akan memberikan kesempatan bagi pihak lain untuk menjadi wali bagi anak. Di Indonesia sendiri ada tiga pilihan, diantaranya foster care atau orangtua asuh. Kedua, wali dan ketiga pengangkatan anak.

 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Namun jika kemungkinan ketiga ini tidak terjadi, maka lembaga-lembaga perlindungan anak seperti Panti Asuhan dianggap menjadi alternatif pengasuhan bagi anak yatim piatu.

“Panti sebenarnya ada dalam continum of care, dari sisi pengasuhan alternative. Dan itu the last resort (pilihan terakhir),” terang Direktur Rehabilitasi Sosial Anak di Kementerian Sosial, Kanya Eka Santi.

Kendati begitu, Kementerian Sosial dan Satgas Covid-19 belum memiliki data yang akurat terkait jumlah anak yang mendadak atim piatu akibat Covid-19. Karena itu dinilai penting untuk melakukan sistem pendataan yang  sistematis. 

Sementara Pusat data virus Corona Johns Hopkins University menemukan bahwa Indonesia mencatat tingkat kematian mencapai 89 ribu dari 3.3 juta kasus. Hampir 15 persen yang meninggal berusia antara 19-45 tahun. Yang artinya mereka adalah orangtua muda yang memiliki anak direntang usia 0-17 tahun. Jadi jika dihitung, kemungkinan terdapat kurang lebih 11 ribu anak yang kehilangan salah satu atau kedua orangtuanya.

 

Baca Juga: Sang Pilot Jadi Bapa Anak Yatim

 

Angka ini tentu saja tidak sedikit. Karena itu penting bagi Kementerian Sosial untuk segera melengkapi data terkait status anak dan orangtua. Sehingga pemerintah bisa segera bertindak dalam mengatur pengasuhan anak yatim piatu.

Ada banyak orang yang mungkin menawarkan bantuan materi kepada anak-anak yang diketahui baru saja kehilangan orangtuanya. Tetapi sekadar memberikan kebutuhan jasmanipun tidak cukup, anak memerlukan pengasuhan dan perlindungan menggantikan kedua orangtuanya yang meninggal. Karena itulah dibutuhkan orang-orang yang mau menjadi orangtua asuh atau wali yang bisa menjamin kehidupan anak yang lebih baik. 

Mari saat ini berdoa dan meminta supaya anak-anak yatim piatu yang saat ini baru kehilangan orangtua diberikan kekuatan dan mereka dipertemukan dengan orangtua asuh atau wali yang mengasihi dan mau mengasuh mereka dengan kasih.

Sumber : VOA | Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami