Ini Panduan Cara Isolasi Mandiri Pasien OTG Hingga Sedang Dari Satgas Covid-19
Sumber: Lifepack.com

News / 29 June 2021

Kalangan Sendiri

Ini Panduan Cara Isolasi Mandiri Pasien OTG Hingga Sedang Dari Satgas Covid-19

Lori Official Writer
4056

Lonjakan angka positif Covid-19 hingga hari ini membuat pemerintah kewalahan. Bukan saja karena kekurangan tenaga kesehatan, tetapi ketersediaan ruang rawat inap rumah sakit pun terbatas. Untuk mengatasi keterbatasan ini, Satgas Covid-19 pun menemukan langkah bijak dalam mengatasi situasi genting ini. 

Salah satu langkahnya adalah dengan memberikan panduan seputar penanganan pasien Covid-19. 

Juru bicara Satgas Covid-1 Wiku Adisasmito menyampaikan bahwa perlunya pemahaman penanganan pasien Covid-19, salah satunya adalah dengan memahami pengelompokan pasien yang bisa dirawat di rumah sakit dan yang bisa isolasi mandiri di rumah.

“Tidak semua pasien Covid-19 harus ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Pasien dengan gejala berat dan sedang yang (lebih) lanjut. Pasien dengan gejala berat an sedang yang (lebih) berhak didahulukan untuk mendapatkan penanganan, baik isolasi maupun perawatan intensif di rumah sakit,” kata Wiku.

 

Berikut Panduan Penanganan Pasien Covid-19

Berdasarkan data, pasien yang positif diyakini 99% akan sembuh selama melakukan isolasi mandiri di rumah dengan melakukan cek suhu dan saturasi oksigen secara rutin. Sementara mereka yang butuh perawatan Rumah Sakit hanya berada di angka 2% saja.

Adapun pasien yang menjalani isolasi di rumah diutamakan bagi mereka yang berstatus:

1. OTG (Orang Tanpa Gejala) 

Panduan untuk menjalaninya adalah sebagai berikut:

1. Waktu isolasi mandiri di rumah selama 10 hari sejak pengambilan spesimen (tes Covid-19).

2. Isolasi mandiri bisa dilakukan di rumah atau fasilitas publik yang dipersiapkan pemerintah.

3. Pasien dipantau melalui telepon oleh petugas Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

4. Pasien melakukan kontrol di FKTP [Fasilitas Kesehatan] terdekat setelah 10 hari isolasi untuk pemantauan klinis

 

Baca Juga: Tidak Hanya Tim Medis, Pasien Corona Juga Butuh Dukungan Kita

 

5. Pasien Covid-19 Tanpa Gejala menjalanlan protokol kesehatan sebagai berikut: 

- Selalu memakai masker jika keluar kamar dan saat berinteraksi dengan orang lain, termasuk anggota keluarga

- Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer sesering mungkin.

- Menjaga jarak dengan orang lain, termasuk anggota keluarga (physical distancing)

- Menempati kamar tidur tersendiri atau terpisah Menerapkan etika batuk (Diajarkan oleh tenaga medis) 

- Segera mencuci alat makan-minum dengan air/sabun

- Berjemur di bawah sinas matahari dengan waktu minimal sekitar 10-15 menit setiap hari 

- Waktu berjemur yang baik adalah sebelum jam 9.00 pada pagi hari dan setelah jam 15.00 di sore hari

- Memasukkan pakaian yang telah dipakai dalam kantong plastik atau wadah tertutup yang terpisah dengan pakaian kotor orang lain, termasuk anggota keluarga, sebelum dicuci Segera cuci pakaian yang kotor

- Mengukur dan mencatat suhu tubuh 2 kali sehari (pagi dan malam)

- Segera beri informasi ke petugas pemantau/FKTP atau keluarga jika terjadi peningkatan suhu tubuh hingga lebih dari 38 derajat selsius

- Perhatikan ventilasi, cahaya dan udara di ruangan tempat tinggal 

- Membuka jendela kamar secara berkala.

 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA -->

2. Gejala ringan dengan kondisi batuk, demam, meriang dan sakit tenggorokan.

Berikut panduan isolasi mandiri yang harus dilakukan:

1. Isolasi dapat dilakukan secara mandiri di rumah maupun di fasilitas publik yang dipersiapkan pemerintah. 

2. Isolasi mandiri di rumah atau fasilitas karantina dilakukan selama 10 hari sejak muncul gejala, ditambah 3 hari bebas gejala Covid-19 berupa demam dan gangguan pernapasan.

3. Apabila gejala Covid-19 muncul selama lebih dari 10 hari maka isolasi dilanjutkan hingga gejala hilang, ditambah 3 hari bebas dari gejala.

4. Petugas FKTP akan proaktif melakukan pemantauan kondisi pasien.

5. Setelah melewati masa isolasi, pasien perlu melakukan kontrol ke FKTP (fasilitas kesehatan) terdekat.

6. Protokol kesehatan yang harus dijalankan oleh pasien Covid-19 bergejala ringan sama dengan yang berlaku untuk pasien Covid-19 tanpa gejala.

7. Protokol kesehatan bagi anggota keluarga se-rumah juga sama dengan yang berlaku di isolasi pasien tanpa gejala.

 

Baca Juga: Waspadai HOAX Virus Corona, Yuk Tangkal Ketakutan Dengan Iman dan Kebenaran Firman Ini

 

8. Obat dan vitamin yang diperlukan:

- Tablet Vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral (untuk 14 hari) 

- Atau, tablet isap vitamin C 500 mg/12 jam oral (selama 30 hari) 

- Atau, multivitamin yang mengandung vitamin c 1-2 tablet /24 jam (selama 30 hari)

- Dianjurkan vitamin yang komposisi mengandung vitamin C, B, E, zink Vitamin D, berupa suplemen:

- 400 IU-1000 IU/hari (tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, tablet effervescent, tablet kunyah, tablet hisap, kapsul lunak, serbuk, sirup)

- Vitamin D, berupa obat: 1000-5000 IU/hari (tersedia dalam bentuk tablet 1000 IU dan tablet kunyah 5000 IU)

- Azitromisin 1 x 500 mg perhari selama 5 hari Antivirus, berupa Oseltamivir (Tamiflu) 75 mg/12 jam/oral selama 5-7 hari (terutama bila diduga ada infeksi influenza)

- Atau, Antivirus berupa Favipiravir (Avigan sediaan 200 mg) loading dose 1600 mg/12 jam/oral hari ke-1 dan selanjutnya 2 x 600 mg (hari ke 2-5)

- Pengobatan simtomatis seperti parasetamol bila demam Obat-obatan suportif baik tradisional (Fitofarmaka) maupun

- Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) yang teregistrasi di BPOM dapat dipertimbangkan (oleh tenaga kesehatan) untuk diberikan, tapi dengan tetap memperhatikan perkembangan kondisi klinis pasien.

 

3. Gejala sedang seperti agak sesak napas.

Panduan isolasi mandiri bagi pasien bergejala sedang hampir sama dengan gejala ringan. Hanya saja mereka yang bergejala perlu segera mendapat penanganan medis jika mengalami sesak napas dan saturasi oksigen di bawah 95.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA -->

Bagi pasien yang memutuskan untuk isolasi mandiri di rumah, perhatikan beberapa hal berikut:

Isolasi di rumah dimungkinkan jika:

- Tersedia ruang tidur dan kamar terpisah, idealnya di lantai 2.

- Kamar mandi berventilasi dan lebih baik ada exhaust fan

- Ruang isolasi berventilasi yang baik, terbuka ke udara luar

- Dalam kondisi yang lebih banyak tertular, disarankan mereka yang sehat tidak tinggal di rumah yang sama dengan penderita.

Apabila rumah atau kosan (bagi pekerja atau mahasiswa) maka perlu mencari apartemen atau kamar kosan yang menerima pasien isolasi mandiri.

Mereka yang menjalani isolasi mandiri harus memastikan kondisi pernapasan di atas 95 dan tidak demam tinggi selama 3 hari berturut-turut.

 

Baca Juga: STOP FORWARD! Terapi Hirup Uap Air Panas Bunuh Virus Corona Ternyata SALAH

 

Alat-alat yang harus disiapkan:

-Thermometer/ Thermogun

- Oxymeter

- Tissue dan Gel Disinfektan

 

Kapan isolasi mandiri berakhir?

Pasien harus memastikan kondisi diri harus sudah benar-benar fit. Untuk perkiraan waktu bisa mulai 10 sampai 13 hari.

Apakah perlu test/swab setelah 10 hari atau 13 hari?

Bagi sebagian pasien yang ingin mengetahui kondisinya, bisa menjalani test PCR kembali. Tapi normalnya, bagi pasien bergejala OTG, ringan dan sedang isolasi mandiri selama 13 hari sudah cukup membuat virus tidak lagi aktif dan tidak lagi memiliki kemampuan untuk menularkan ke orang lain.

Jika kamu adalah salah satu yang dinyatakan positif saat ini, jangan panik. Lakukanlah panduan di atas dan tetap jaga kebersihan diri disertai dengan olahraga dan konsumsi asupan makanan yang bergizi. Yang juga tak kalah penting adalah tetap berdoa dan minta Tuhan berkarya melalui sakit penyakitmu.

Sumber : Jawaban
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami