Sejak diberikan izin oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Januari lalu, banyak masyarakat Indonesia yang terlah menerima vaksin covid-19. Termasuk Presiden Joko Widodo yang menjadi orang pertama dalam menerima vaksin. Beliau membuktikan bahwa vaksin yang digunakan sudah aman, halal, dan bermanfaat.
Beberapa golongan masyarakat seperti petugas kesehatan, pelayanan umum, dan lansia telah mendapatkan vaksin. Kini, giliran masyarakat luas yang akan menjadi penerima vaksin. Sebelum melakukan vaksinasi, ada 7 hal yang perlu kamu persiapkan terlebih dahulu:
1. Cari tahu kriteria yang boleh dan tidak boleh menerima vaksin
Dilansir dari detik health, berikut ini adalah 14 syarat penerima covid-19 yang telah diperbarui:
Bisa menerima:
1. Pernah terpapar covid-19 dan telah sembuh lebih dari tiga bulan.
2. Berusia diatas 18 tahun.
3. Jika memiliki rencana untuk hamil, dapat dilakukan setelah vaksinasi kedua.
4. Tekanan dara di bawah 180/110 mmHg.
5. Ibu menyusui
6. Penderita TBC yang sudah menajalani lebih dari 2 minggu
7. Pengidap HIV-AIDS yang minum obat secara teratur
Tidak bisa atau dengan keadaan kondisi tertentu:
1. Ibu hamil
2. Para pengidap penyakit kronik, seperti PPOK, asma, penyakit jantung, penyakit gangguan ginjal, penyakit hati yang sedang dalam kondisi akut atau belum terkendali, vaksinasi harus ditunda dan tidak bisa diberikan.
- Namun jika sudah berada dalam kondisi yang terkendali, calon penerima vaksinasi boleh membawa surat keterangan layak vaksinasi dari dokter yang merawat
BACA JUGA: Kok Orang Kristen Takut Sama Vaksinasi Covid-19?
3. Pengidap kanker, autoimun sistemik harus menunda vaksinasi dan harus melakukan konsultasi kepada dokter yang merawat.
4. Pemilik riwayat alergi berat harus mendapatkan vaksinasi di rumah sakit
5. Jika alergi pada vaksinasi pertama, maka tidak bisa mendapatkan vaksinasi kedua.
6. Bagi pengidap gangguan pembekuan darah, defisiensi imun, dan penerima produk darah/transfusi, vaksinasi harus ditunda atau melakukan konsultasi pada dokter yang merawat.
7. Bagi pengidap penyakit epilepsi atau ayan, vaksinasi bisa dilakukan jika dalam keadaan terkontrol.
8. Penerima vaksin lain selain covid-19 harus menunggu satu bulan setelah melakukan vaksinasi sebelumnya.
2. Persiapan sebelum vaksinasi
2. Persiapan sebelum vaksinasi
> Jangan konsumsi alkohol
Alkohol dapat melemahkan daya tahan tubuh. Selain itu, dalam beberapa keadaan alkohol dapat mempercepat reaksi alergi. Sebaiknya, hindari mengonsumsi makanan atau minuman yang berakohol setidaknya 2 hari sebelum vaksinasi dan 2 minggu setelahnya.
Hal ini dilakukan untuk memastikan alcohol tidak mengganggu sistem imun Anda saat beradaptasi dengan virus yang masuk ke tubuh.
> Hindari olahraga berlebihan
Olahraga ringan sebelum melakukan vaksinasi dapat membantu daya tahan tubuh tetap kuat. Namun, jangan olahraga yang berlebihan karena hal ini bisa menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh. Oleh karena itu, disarankan untuk berolahraga selama 20-30 menit setiap hari atau minimat 3-5 kali per minggu.
> Maksimalkan sistem imun
Tujuan vaksinasi adalah mencapai kekebalan imun dalam menghadapi virus covid-19. Akan sangat baik apabila penerima vaksin mencapai sistem imun yang paling optimal. Untuk mencapai hal tersebut, penerima vaksin bida mengkonsumsi campuran vitamin dan mineral yang mampu memperkuatnya.
> Tidur yang cukup, dan jangan begadang
Sebelum melakukan vaksinasi, penerima vaksin harus tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan tubuh. Setelah vaksin juga memerlukan istirahat karena sangat mungkin terjadii rekasi seperti nyeri tubuh, menggigil, hingga demam ringan. Istirahat dapat membantu memaksimalkan tubuh untuk melawan efek samping seperti ini.
> Kelola stres
Stres sangat mempengaruhi kerja sistem imun. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa penerima vaksin memerlukan keadaan sistem imun yang optimal agar kerja vaksin dapat maksimal dalam melawan virus covid-19.
> Informasikan kondisi kesehatan
Adapun beberapa kondisi yang perlu diberitahu kepada dokter atau petugas vaksinasi covid-19 seperti demam, riwayat alegi terhadap vaksin, konsumsi obat-obatan tertentu, sedang hamil atau berencana hamil, dalam masa menyusui, mengalami penyakit tertentu seperti autoimun, diabete, HIV, gangguan ginjal, penyakit kardiovaskular, penyakit liver.
BACA JUGA: Vaksin Nusantara Buatan Dr Terawan Dijamin Ampuh Berkat Sel Dendritik, Apa Itu?
3. Perhatikan efek samping setelah vaksinasi
Vaksinasi dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti:
- nyeri dan bengkak di lokasi suntikan
- demam
- menggigil
- sakit kepala
- lelah atau tidak enak badan
Meksi jarang terjadi, vaksin dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya seperti alergi, sesak napas, dan anafilaksis. Oleh karena itu, jangan tinggalkan fasilitas kesehatan tempat Anda menerima vaksin selama kurang lebih 30 menit agar dokter dapat memastikan efek samping tersebut.
Selain itu, jika mengalami penurunan atau peningkatan nadi atau denyut jantung, nafas menjadi lebih cepat, kesadaran menurun, demam tak kunjung membaik dan berlangsung lebih dari 3 hari, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
4. Siapkan diri untuk vaksinasi kedua
Untuk menghasilkan reaksi imunitas yang optimal terhadap virus corona, vaksin covid-19 harus diberikan sebanyak 2 dosis. Jadwal pemberian vaksin covid-19 kedua berjarak 2 minggu setelah pemberian vaksin covid-19 dosis pertama.
BACA JUGA: 6 Fakta Yang Perlu Diketahui Tentang Vaksin Covid-19
Sumber : berbagai sumber