Situasi Keuanganmu Mengkhawatirkan? Yuk Cek 5 Kepercayaan Yang Salah Tentang Keuangan Ini
Sumber: campus-tutorial.com

Finance / 9 June 2021

Kalangan Sendiri

Situasi Keuanganmu Mengkhawatirkan? Yuk Cek 5 Kepercayaan Yang Salah Tentang Keuangan Ini

Puji Astuti Official Writer
3041

Bagaimana situasi keuanganmu hari ini? Banyak orang mengabaikan keadaan keuangannya atau tidak perduli  bagaimana seharusnya mengatur keuangan dengan baik sampai masalah menghampirinya. Ada yang menabung dan melakukan investasi, namun sebaliknya ada orang yang menghambur-hamburkan uang dan banyak berhutang. Ada yang bisa memberi dengan murah hati, namun ada juga yang tidak bisa bermurah hati.

Apa sebabnya?

Semua keputusan dalam hidup kita, termasuk dalam keuangan, dipengaruhi oleh apa yang kita percayai dan nilai-nilai yang kita pegang. Jadi bagaimana kita menggunakan uang dan harta kita, semuanya bersumber dari nilai-nilai dalam hidup kita.

Tidak jarang orang memiliki kepercayaan dan nilai-nilai yang salah, bahkan yang kelihatan rohani sekalipun. Seperti apakah itu? Berikut adalah 5 kepercayaan atau nilai-nilai yang salah yang bisa jadi kita percayai:

1# Tuhan lebih peduli pada hatiku daripada dengan apa yang kulakukan dengan uangku

Tentu saja Tuhan peduli dengan sikap hati kita, namun “iman dan perbuatan” adalah seperti dua sisi pada satu mata uang, kerjakan yang satu namun yang lain tidak bisa diabaikan (Yakobus 2:14-17). Hati yang diubahkan karena perjumpaan dengan Kristus akan menghasilkan sikap dan perbuatan yang berubah. Jadi jangan berpikir bahwa Tuhan hanya peduli sikap hatimu, tapi juga Tuhan perduli bagaimana kamu menggunakan uang yang Tuhan percayakan dalam hidupmu.

Uang adalah hal yang penting dalam pandangan Tuhan, bahkan dalam Alkitab ada banyak ayat berkenaan dengan uang (sekitar 2000an ayat). Yesus memberikan perumpamaan tentang uang dan para rasul juga memberikan petunjuk bagaimana menggunakan uang.

Kita diperintahkan agar tidak mencintai uang (1 Timotius 6:6-10) dan memilih mengabdi kepada Tuhan daripada mammon (Lukas 16:13), sehingga kita menjadi murah hati dan siap sedia kapanmu Tuhan minta kita untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain.

Kita juga diminta untuk menaruh kepercayaan kepada Tuhan, bukan pada kekayaan (1 Timotius 6:17-18), walau demikian tetap dianjurkan untuk membuat perencanaan dan menabung (Amsal 21:20) dan memenuhi kebutuhan anggota keluarga kita dan juga menolong sesama (1 Timotius 5:8; Ibrani 13:16).

2# Saya tahu bahwa saya harus memberi, tetapi seberapa besar itu tidak penting selama saya masih memberi sesuatu

Hal ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan orang Kristen, kita tahu kita harus memberi, baik kepada gereja dan pelayanan dan juga kepada orang-orang yang membutuhkan. Namun seberapa banyak?

Ada yang mengatakan bahwa kita bebas memberi sekecil apapun atau sebanyak apapun tergantung seberapa besar kita “digerakkan untuk memberi.” Memang dalam kekristenan tidak ada lagi hukum yang legalistic mengatur pemberian kita, namun Yesus dan para rasul mengajarkan besarnya persembahan haruslah dari kemurahan hati kita sebagai ungkapan syukur. Jadi ukurannya, tidak hanya 10 persen dari penghasilan kita, tapi lebih dari itu. Karena seluruh harta kita itu adalah milik Tuhan (Markus 12:41-44; 1 Korintus 16:2; 2 Korintus 9:5-6).

 

BACA JUGA: Harmoniskan Keluarga Dengan Perencanaan Keuangan Yang Baik, Yuk Intip 3 Caranya

Banyak orang Kristen yang masih jauh dari mentaati ajaran ini. Berdasarkan penelitian hanya 5% umat Kristen yang memberikan perpuluhan. Rata-rata jemaat hanya memberikan 2.5% penghasilannya atau bahkan kurang dari itu.

3# Hutang itu tidak bisa dihindari dan tidak masalah selama saya bisa membayarnya kembali dan memiliki rekam jejak kredit yang baik

Kredit adalah hal umum di hari ini, mulai dari belanja online berbagai macam barang, motor, mobil, rumah, hingga jalan-jalan semuanya bisa dibayar dengan kredit atau cicilan. Tapi banyak dari hutang ini sebenarnya tidak perlu dan bisa dihindari.

Alkitab memang tidak melarang namun memperingatkan bahwa mereka yang berhutang akan ‘terikat’ seperti seorang budak terikat kepada tuannya (Amsal 22:7). Kecuali sangat terpaksa, maka pastikan kamu menghindari hutang dengan harga apapun.

4# Orang Kristen pasti makmur jika ia bekerja keras dan beriman

Ada banyak pandangan tentang hal ini, ada yang memandangnya negative sebagai teologi kemakmuran namun ada juga yang ekstrim memandang bahwa kekayaan itu bahaya dan jahat karena bisa membuatmu jatuh dalam cinta akan uang. Jadi mana yang benar?

Apakah semua orang Kristen harus kaya raya? Tentu jawabannya tidak. Tuhan memberikan berkat kepada setiap orang sesuai dengan porsi dan kemampuan setiap orang dalam mengelola uang (1 Samuel 2:7). Tuhan mau agar kita menjadi bendahara yang baik atas setiap harta yang dipercayakan kepada kita, sekecil apapun itu. Jadi, kaya atau miskinnya seseorang tidaklah mengukur kasih Allah kepada seseorang ataupun tingkat kerohanian seseorang.

Orang Kristen yang dewasa bisa bersyukur seberapa besarpun harta yang dipercayakan Tuhan dalam hidupnya.

Orang kaya dan orang miskin bertemu; yang membuat mereka semua ialah TUHAN. ~ Amsal 22:2

5# Tuhan berjanji akan memeliharaku, jadi aku tidak perlu kuatir soal uang

Tuhan memang berjanji akan memelihara kita, karena Dia adalah Jehovah Jireh, Allah yang menyediakan, namun bukan berarti kita menjalani hidup sesukanya dan tidak berhati-hati dalam menggunakan uang. Pada akhirnya karena gaya hidup kita, sehabis gajian, kita gigit jari karena uang mengalir untuk membayar berbagai cicilan dan hutang, lalu kita hidup berkekurangan.

Jika bicara masalah keuangan, kita bukan hanya beriman, namun juga harus melakukan bagian kita, yaitu mengatur penggunaan uang dengan baik, melakukan investasi dan juga memberi dengan murah hati.

BACA JUGA: 7 Prinsip Alkitabiah untuk Mengatur Keuangan yang Wajib Diketahui Orang Kristen

Percayalah kamu akan bebas dari kekuatiran kalau kamu sudah melakukan bagianmu dengan baik. Jadi kita perlu membuat batasan yang benar tentang apa yang kita percayai mengenai keuangan yang benar.

Nah, setelah tahu 5 kebenaran di atas, semoga kamu mengubah gaya hidupmu ya.. Selamat berdoa, bekerja dan menjadi berkat..

Sumber : thegospelcoalition.org
Halaman :
1

Ikuti Kami