Sebelum Meninggal, Joanna Cerita Kalau Raditya Oloan Sempat Alami Badai Sitokin
Sumber: instagram.com/joannaalexandra/

Health / 7 May 2021

Kalangan Sendiri

Sebelum Meninggal, Joanna Cerita Kalau Raditya Oloan Sempat Alami Badai Sitokin

Claudia Jessica Official Writer
2246

Beberapa hari sebelum Raditya Oloan meninggal dunia, Sang Istri, Joanna Alexandra mengabarkan bahwa suaminya mengalami cytokine storm atau yang badai sitokin.

Sebelumnya, Joanna kerap membagikan kondisi Sang Suami melalui instagramnya mengatakan bahwa Radit sempat membaik dan telah dinyatakan negatif covid-19 melalui hasil tes swab. Sayangnya, kondisi Radit kembali menurun dan diketahui mengalami cytokine storm pasca covid-19.

“Kondisinya post-covid dengan komorbid asma, and he is going through a cytokine storm yang menyebabkan hyper-inflamation in his whole body... ditambah lagi ada infeksi bakteri yang lumayan kuat (but not as strong as my Father tentunya!!!!),” tulis Joanna dalam unggahan Instagramnya.

Apa itu badai sitokin dan bahayanya jika diderita oleh pasien covid-19?

Sitokin adalah salah satu bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi. Sitokin adalah protein khusus yang membawa pesan antara sel pada sistem kekebalan tubuh.  Pada dasarnya, sitokin bekerja untuk mengatur sistem kekebalan tubuh dalam membasmi patogen (bibit penyakit), dan membentuk pertahanan tubuh.

Ketika tubuh mengalami ancaman, sel darah putih akan merespon dengan memproduksi sitokin yang akan memicu peradangan yang bertujuan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh ketika membasmi bibit penyakit. Tidak heran jika penderita covid-19 mengalami gejala demam, dan lainnya. Pada kasus covid-19, sitokin bergerak ke jaringan paru-paru untuk melindunginya dari serangan virus covid-19. Setelah beberapa waktu, peradangan akan segera mereda dan sistem imun mampu melawan virus dengan sendirinya.

Dalam kasus covid-19, banyak pasien yang meninggal karena kekebalan sistem tubuh tidak mampu melawan infeksi sehingga virus memperbanyak diri dengan cepat dan menyebabkan kegagalan organ.

Normalnya sitokin berfungsi sebentar dan akan berhenti ketika respons kekebalan tubuh telah tiba di daerah yang terinfeksi.

 

Baca juga: #RIP Raditya Oloan, Pendeta yang Radikal Jangkau Anak Muda Untuk Menjadi Utuh dan Asli

 

Namun sebaliknya, badai sitokin atau produksi sitokin yang berlebihan ini membuat kekebalan tubuh bekerja dengan tidak terkendali. Akibatnya, paru-paru mengalami peradangan karena sistem kekebalan tubuh yang berusaha membunuh virus sekalipun sudah mati.

Kemudian jaringan paru-paru akan mengalami kerusakan dan kondisi pasien yang awalnya membaik berubah jadi memburuk dalam waktu singkat. Pada kasus covid-19, jaringan yang rusak tersebut berada di paru-paru, menyebabkan kebocoran paru, pneumonia, dan darah kekurangan oksigen.

 

Cara menangani badai sitokin

 

Baca halaman selanjutnya >>

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami