Ketika Kamu Merasa Tak Layak Karena Dosa, Kamu Tetap Layak Untuk Dia Ampuni!
Sumber: Angelus News

Kata Alkitab / 1 May 2021

Kalangan Sendiri

Ketika Kamu Merasa Tak Layak Karena Dosa, Kamu Tetap Layak Untuk Dia Ampuni!

Naomii Simbolon Official Writer
7295

Rumah keluarga Stephanie Decker hancur diterjang oleh angin tersebut kencang tornado di Henryville, Indiana pada tahun Maret 2012.

Ketika rumah itu runtuh dan hancur, Stephanie berada di bawah rumah tersebut, dia mengumpulkan anak-anaknya dan melindungi mereka dari puing-puing gedung yang jatuh. Mereka semua selamat, Puji Tuhan namun sayangnya, kaki Stephanie hancur sehingga harus diamputasi.

Dalam acara Tedx, dia dipuji sebagai ibu yang sangat super. Tapi tahu nggak, dia hanya meresponi kata-kata tersebut dengan demikian, "saya hanya melakukan apa yang orang tua lain lakukan. Sebagai ibu yang sangat mengasihi dan mencintai anak-anaknya."

Dan ketika dia ditanya mengenai pilihan lain yang harus dia buat waktu kejadian itu, dia justru berkata bahwa dia nggak berpikir dua kali mengenai responnya itu terhadap anak-anaknya.

"Saya nggak akan mengubah keputusan saya ini bahkan untuk satu juta dolar."

Saya rasa, jika kamu adalah orangtua pastilah kamu tidak akan pernah mengizinkan nyawa anakmu terancam demi keselamatanmu, justru sebaliknya yang akan kamu lakukan. Benar bukan? Hal yang sama jugalah yang Allah lakukan kepada kita.

 

Baca juga: Berhenti Menyalahkan Dirimu Sendiri. Bangkit dan Tinggalkanlah Masa Lalu, Begini Caranya!

 

Tapi bagaimana jika dalam prosesnya kita justru melakukan hal yang sangat mendukakan hati Allah bahkan terbalik dari apa yang Dia lakukan kepada kita?

Kathleen Winkler menulis dalam bukunya  When the Crying  Stops bahwa setelah aborsi, seorang wanita mungkin merasa lega ketika masalahnya telah terpecahkan, namun perasaan yang belum terselesaikan akan terus menghantui, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

"Sebab aku sendiri sadar akan perlanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku." (Mazmur 51:3)

Puting beliung masalah  yang mungkin kini terbang di kepala, itu sangat mempengaruhi semua keputusan kita saat akan melakukan aborsi.

Salah satunya menjadikan kita seperi ibu yang tak bertanggung jawab, dan merasa malu akan apa yang orang katakan dan pikirkan mengenai kita.

Aborsi sepertinya menyelesaikan masalah dalam waktu setengah jam saja, kita merasa bahwa semuanya sudah berakhir. Tidak! Justru itu menjadi sebuah permulaan masalah dalam hidup kita. Mimpi buruk, malam-malam nggak bisa tidur, menangis, depresi, marah, menyesal dan merasa bersalah menyelimuti kita.

Kamu merasa butuh bantuan tetapi kamu justru diam dengan rasa sakitmu sendiri, dan berusaha sendiri menahan rasa sakit tersebut selama bertahun-tahun.

Tapi tahu nggak jika kamu selalu begitu, kamu hanya akan terus berada di dalam dosa dan dendam atas dirimu sendiri. Kendalikan dirimu, temukan harapan dan pelepasan dalam Tuhan. Dia tetap mengampuni kamu, tapi temui Dia!

Apapun masalahmu sekarang, jangan takut! Apapun dosa yang sudah kamu lakukan, jangan pikirkan intimidasi yang berasal dari si Iblis. Kabar baiknya Allah adalah tetap mengasihimu, Dia ingin kamu menemui-Nya dan menerima janji pemulihan dan harapan. Dia mengasihi dan ingin mengampunimu.

Yesaya 54:4 akan menjadi bagianmu, terimalah!

"Jangan takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu dan janganlah merasa malu, sebab engkau tidak akan tersipu-sipu. Sebab engkau akan melupakan malu keremajaanmu dan tidak akan mengingat aib kejandaanmu."

Ketika saya berusia 17 tahun, saya mengambil sebuah keputusan yang menyakiti hati Allah dan orangtuaku karena puting beliung yang menyelimuti pikiranku. Saya kabur dari rumah dan tak kembali selama 3 bulan. Seisi kampung berkata bahwa aku sudah menjadi pelacur meskipun kebenarannya aku bekerja menjadi pembantu di sebuah rumah orang kaya dan rumah makan demi bertahan hidup.

 

Baca juga: Bencilah Dosanya, Bukan Pendosanya

 

Kepergianku dari rumah karena dipenuhi rasa intimidasi dimana orangtuaku selalu bersikap tidak adil padaku.

Firman di Yesaya 54:4 adalah firman yang Allah genapi dalam hidupku, namun hal itu terjadi setelah aku bertobat dan datang padaNya meminta ampun!

Apakah saya menyesal telah melakukan sikap itu dan memalukan keluargaku di mata orang? Ya, saya menyesal.

Tapi apakah aku percaya bahwa aku diampuni oleh Allah? Ya, aku percaya penuh!

Hal itupun berlaku padamu. Apapun yang kamu lakukan. Entah dosa karena menggugurkan anak, dosa seks, mencuri, memalukan keluarga dan lain sebagainya.

Di Yohanes 8:11, Allah berkata kepada perempuan pelacur ketika dia dihakimi oleh banyak orang. KataNya "...Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Bapa Surgawi, saya bersyukur bahwa setelah saya aborsi, setelah saya melakukan seks diluar nikah, setelah saya mencuri, setelah saya dendam dan menghina orangtua saya, Engkau tetap mengulurkan tanganMu yang penuh dengan kasih dan menawarkan kepada saya untuk menyembuhkan, mengampuni, memulihkan dan memberikan kedamaian kepada saya, dalam nama Yesus. Amin.

 

 

Sumber : cbn.com | Jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami