Berhenti Menyalahkan Dirimu Sendiri. Bangkit dan Tinggalkanlah Masa Lalu, Begini Caranya!
Sumber: pexels.com

Kata Alkitab / 29 April 2021

Kalangan Sendiri

Berhenti Menyalahkan Dirimu Sendiri. Bangkit dan Tinggalkanlah Masa Lalu, Begini Caranya!

Naomii Simbolon Official Writer
5305

Masih terus teringat dengan semua kenangan, candaan tawa dari teman dan si dia. Lupa waktu, pulang pagi, duit habis, berbelanja, adalah kebiasaan yang wajib dilakukan.

Semua terjadi begitu saja seperti kamu tak peduli lagi kepada perasaan Tuhan.

Seiring berjalannya waktu, semuanya berubah.  Mereka, yang kamu cinta meninggalkanmu begitu saja, merampas harga dirimu, dan semua milikmu.

Semua kenangan bak ombak yang datang menghantam pikiranmu.

"Kenapa aku harus melakukan itu dulu? Harusnya sekarang aku sudah sukses dan bisa menjadi berkat. Kenapa Tuhan baru menemuiku sekarang? Aku menyesal!"

Entah sampai kapan bisa tenang, kenangan yang salah itu terus meracuni pikiranmu hingga kini.

Hey, masa lalu biarlah menjadi masa lalu. Pulihlah, semua itu hanya sebagaian dari tulisan tangan Allah mengenai hidupmu.

Ayo, pulihkan dengan cara ini!

 

Baca juga: Sudahkah Kamu Mencintai Diri Sendiri?

 

1. Jika masih terus teringat, pikirkanlah bahwa masa itu sebagai peluang untukmu belajar jadi lebih baik

Apa sih yang salah di masa lalumu?

Coba pikirkan. Dan jadikan itu sebagai pengingat tentang gimana suatu saat nanti bahkan hari ini untuk tidak melakukan sesuatu seperti itu lagi.

Setiap orang memiliki pengalaman yang buruk yang disesali, bahkan saya pun demikian. Hanya responilah dengan baik, jadikan sebagai pelajaran berharga yang selalu tinggal di hatimu selama hidupmu.

Tanpa kesalahan dan kegagalan, tak seorangpun bisa menjadi lebih baik dan sukses.

Saya berdoa, agar kegagalan dan kesalahan di masa lalumu bisa menjadi pelajaran yang bisa kamu bagikan kepada orang lain.

 

2. Kamu bukan pendosa selamanya. Tuhan rindu mengampunimu, jadi kamu harus memaafkan diri sendiri?

Ini adalah sebuah rintangan yang sangat besar bagi orang yang melakukan kesalahan di masa lalu.

Tapi apa yang Allah mau coba sampaikan kepada kamu bahwa, "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kia dan menyucikan kita, dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9)

Lalu, mengapa kamu masih saja menetapkan standar yang lebih tinggi perihal memaafkan diri sendiri?

Kamu harus belajar memaafkan dirimu sendiri. Jika tidak,itu berarti kamu sedang mengikat dirimu ke masa lalu dan mengikat pergelangan kakimu dengan rantai atau bola besi, sehingga hidup kamu nggak maju-maju.

 

Baca juga: #KataAlkitab: Pengampunan Mudah dikatakan Tapi Sulit Dilakukan, Mampukah Kita Mengampuni?

 

3. Berhenti melihat ke belakang!

Tahu Paulus seorang rasul yang ditulis dalam Alkitab kan? Pasti tahu bagaimana kesalahan dia yang sangat keji bukan?

Tapi apa yang dia pikirkan soal masa lalu sangatlah menarik, "...aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus," (Filipi 3:13-14).

Nggak ada orang yang mengendarai mobil dengan cara mundur atau mengemudi di jalan lalu matanya berfokus pada kaca spion.

Kita harus terus maju ke depan dan meraih panggilan kita di dalam Kristus, dan berlari sedemikian rupa untuk mendapatkan hadiah itu, bukan berlari sambil terus melihat ke belakang.

Meninggalkan luka dan kisah di masa lalu itu nggak semudah itu, tapi kamu harus tetap berdiri tegar dan bangkit meraih hidup yang lebih baik di dalam kebenaran Firman Allah.

Jangan membenci diri sendiri, karena Allah mengasihimu. Dia ingin kamu kembali!

 

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami