#FaktaAlkitab :  Ada Apa dan Seperti Apa Tabernakel dan Bait Suci Kaum Israel?
Sumber: Meridian Magazine

Fakta Alkitab / 22 April 2021

Kalangan Sendiri

#FaktaAlkitab : Ada Apa dan Seperti Apa Tabernakel dan Bait Suci Kaum Israel?

Puji Astuti Official Writer
54004

Apa kamu tahu apa sih yang disebut Tabernakel? Apakah Tabernakel dan Bait Suci orang Israel itu sama saja? Nah, untuk menjawab pertanyaan itu kita ikuti yuk penelusuran tim JC Channel bersama Museum Lembaga Alkitab Indonesia kali ini.

Ada berapa sih bait suci yang tercatat di Alkitab?

"Ada kemah suci, satu. Ada Bait Suci Salomo, lalu ada Bait Suci Herodes. Ada tiga," demikian jelas  Bambang  Kristanto Sitompul,S.Si, Kabid Museum Lembaga Alkitab Indonesia.

 

Fungsi bait suci untuk apa sih?

Di bait suci itu umat melakukan ritual atau ibadah kepada Tuhan dan di situ Tuhan hadir.  "Bait suci adalah media pertemuan untuk Tuhan dengan umatnya," jelas Bambang.

 

Tabernakel atau Kemah Suci 

"Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka. Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya." ~ Keluaran 25:8-9

Kemah Suci atau dalam bahasa Ibrani adalah Mishkan yang artinya tempat tinggal Allah, adalah rumah ibadah yang pertama kali Tuhan perintahkan untuk dibangun oleh bangsa Israel, hal ini diperintahkan kepada Musa saat bangsa Israel berada di kaki Gunung Sinai. Dalam bahasa Inggris Kemah Suci diterjemahkan dengan kata Tabernacle, berasal dari basa Latin Tabernaculum yang artinya kemah, gubuk atau pondok. 

Kata Miskhan sendiri dalam bahasa Ibrani artinya tinggal, beristirahat atau menetap, hal ini merujuk pada maksud dari keberadaan Kemah Suci yaitu bahwa Allah tinggal dan menetap di tengah-tengah bangsa Israel. 

Posisi Kemah Suci atau Kemah Pertemuan ini berada di tengah-tengah tenda-tenda ke dua belah suku Israel. Di sekeliling Kemah Suci tersebut dipagari, dimana di bagian depat terdapat pintu gerbang. Ada tiga bagian Kemah Suci:


Yang pertama adalah pelataran. Di dalam pelataran ini ada mezbah untuk korban bakaran, dan juga bejana atau kolam pembasuhan tempat membersihkan diri atau penyucian (Keluaran 30:18-21). Selain itu juga ada tempat untuk hewan-hewan kurban dan tempat penyembelihannya. 

Kedua adalah ruang kudus, disini ada kandil atau kaki dian berkaki tujuh, meja roti sajian, dan mezbah dupa. Setelah itu akan ada sebuah tirai yang memisahkan antara ruang kudus dan ruang maha kudus. Di ruang kudus ini, imam dan imam besar boleh masuk. 

Ketiga adalah ruang maha kudus, disinilah berada Tabut Perjanjian, lambang kehadiran Tuhan dan juga tempat disimpannya ke dua loh batu berisi Sepuluh Hukum Allah yang ditulis oleh Musa.  Ruang Maha Kudus ini hanya boleh dimasuki oleh Imam Besar. Disinilah Tuhan berbicara kepada Imam Besar.

Seorang imam besar yang masuk ruang maha kudus salah satu kakinya harus diikat. Hal itu agar jika si imam besar tiba-tiba mati maka orang lain bisa menarik tubuhnya, sebab tidak seorangpun diperbolehkan masuk ke rumah maha kudus selain imam besar.

 

Baca Juga: #FaktaAlkitab – Hagai, Nabi yang Memimpin dan Menyelesaikan Bait Suci Kedua

 

Bait Suci Salomo


Bait Suci Salomo adalah bait Allah yang permanen yang pertama kali dibangun oleh bangsa Israel. Secara susunan, sama dengan kemah suci, dimana terdiri dari tiga, yaitu pelataran, ruang kudus dan ruang maha kudus. 

Bait suci pertama ini dikenal dengan kemegahannya karena berbagai benda dari emas, dan Alkitab mencatat bahwa untuk membangunnya Salomo butuh waktu 7 tahun. Posisi bait Allah pertama ini masih kontroversi, namun di percaya berada di lokasi Kota Lama Yerusalem di bawah Dome of the Rock. 

Menurut literatur Yahudi, bait suci Salomo ini hancur 410 tahun setelah dibangun, namun berdasarkan menurut perkiraan ilmuwan bangunan tersebut hancur 165 tahun kemudian, setelah Nebukadnezar, Raja Babilonia menaklukan Yerusalem. 

 

Bait Suci Herodes


Bait suci Herodes ini adalah bait suci ketiga di mana sisa bangunannya masih ada hingga kini, yaitu Tembok Ratapan. Pembangunan bait Allah yang kedua ini tercatat  dalam Ezra, dibawah pimpinan seorang bernama Zerubabel bin Sealtiel, dia memulai membangun dasar bait suci yang kedua. Bait Allah ini selesai dalam pemerintahan Raja Darius. Dalam Kitab Hagai dinubuatkan bahwa kemegahan bait Allah yang kedua ini lebih besar dari bait yang pertama (Hagai 2:9). Namun beberapa barang yang ada di bait Allah pertama hilang, seperti Tabut Perjanjian, batu Urim dan Tumim dan beberapa benda lainnya yang hilang bersama hancurnya bait Allah yang pertama. 

Bait Allah yang kedua inilah yang masih ada saat Yesus hidup dan memporak-porandakan meja-meja para penjual yang ada di pelataran bait suci. Di kemudian hari, bait suci kedua ini pun hancur saat Kaisar Roma saat itu, Titus mengambil alih Yerusalem. 

 

Baca Juga: Bait Suci Allah Berjalan Bersama Kita

 

Apa yang bisa kita pelajari dari keberadaan bait Allah ini?


Adanya bait Allah adalah inisiatif dari Tuhan, Dia yang merancangnya agar Tuhan bisa diam di tengah-tengah manusia dan bergaul karib. Alkitab mencatat dalam 1 Korintus 3:16 bahwa diri kita adalah bait Allah dimana Roh Allah berdiam di dalam kita. Untuk itu sama seperti bait Allah itu kudus, demikian juga tubuh dan hidup kita. Kita harus menjaga agar kita tetap bergaul karib dengan Tuhan. 

 

Kamu bisa menonton video tentang Fakta Alkitab lainnya di YouTube Jawaban di sini. Atau klik pada gambar di atas untuk menonton Fakta Alkitab Tentang Bait Suci ini.

Sumber : JC Channel
Halaman :
1

Ikuti Kami