Letak Kota Paling Berdarah di Alkitab!
Sumber: jawaban.com

Fakta Alkitab / 16 May 2023

Kalangan Sendiri

Letak Kota Paling Berdarah di Alkitab!

Claudia Jessica Official Writer
6820

Nabi Nahum menjuluki Ibu kota kekaisaran neo-Asiria ini dibangun oleh Bangsa Asyur sebagai kota yang darah. Bagaimana bisa? Dan kota apa itu? Simak selengkapnya dalam Fakta Alkitab kali ini!

Jika kamu lebih suka menonton, kamu bisa simak kisahnya di: [VIDEO] #FaktaAlkitab: Kota Paling Berdarah di Alkitab

 

Letak dan Besar Niniwe

Niniwe terkenal di dunia kuno sebagai pusat pemujaan Ishtar (Astarte) sang dewi kesuburan. Yunus menggambarkan luas kota itu sejauh tiga hari perjalanan dengan jumlah populasi lebih dari seratus dua puluh ribu orang (Yunus 3: 3, Yunus 4:11). Niniwe merupakan kota tertua dan terpadat di kerajaan Asyur kuno, terletak di tepi timur Sungai Tigris.

Niniwe terletak di persimpangan rute perdagangan utara-selatan dan timur-barat yang penting, dan kedekatannya dengan anak sungai Tigris, membuat wilayah ini menjadi tanah pertanian dan penggembalaan yang subur.

Pemilik Kota Niniwe, kekuasan Kekaisaran Neo-Asiria membentang dari Libya timur dan Siprus di Mediterania Timur hingga Iran, dan dari Armenia dan Azerbaijan saat ini di hingga Semenanjung Arab. Perilaku masyarakat Niniwe banyak yang tidak bermoral dan kejahatan merajalela di mana-mana. Penumpahan darah sering terjadi, baik karena penaklukan bangsa-bangsa lain atau tindak kejahatan warga negaranya sendiri.

 

Pendiri Niniwe

Kota Niniwe dijelaskan dalam Kejadian 10: 11 sebagai kota yang didirikan oleh Nimrod, seorang pemburu perkasa yang membangun menara Babel dan memimpin dunia dalam pemberontakan melawan Tuhan.

Nimrod memiliki garis keturunan yang berasal dari Nuh. Anak-anak Nuh, Sem, Ham dan Yafet menyebar ke seluruh bumi setelah bencana air bah surut. Mereka melahirkan keturunan-keturunan manusia di bumi. Nimrod adalah Keturunan Kush yang merupakan anak dari Ham. Julukan Nimrod adalah “Pemburu yang gagah perkasa di hadapan Tuhan.” (Kejadian 10: 7-11)

 

Nabi-Nabi Tuhan Diutus untuk Niniwe

Ketidaksukaan Tuhan pada Niniwe muncul dari nubuatan dan tindakan sejumlah nabi. Nabi Nahum melukiskan Niniwe sebagai "kota yang berdarah.” (Nahum 3: 1)

Hal ini mungkin karena Asyur atau Niniwe telah banyak menimbulkan pertumpahan darah oleh karena berbagai perilaku jahat orang-orangnya. Selain melakukan kejahatan, mereka juga menyebarkan kejahatan itu kepada orang lain melalui pengaruh dari kekuatannya. (Nahum 3: 1–7)

 

Selain Nahum, Tuhan juga mengutus seorang Nabi. Siapakah dia?

 

BACA di HALAMAN SELANJUTNYA →

Selain Nahum, Tuhan juga Mengutus Seorang Nabi yang Bernama Yunus

Nama Yunus identik dengan Niniwe. Banyak orang mengenal kisah Nabi Yunus dalam Perut Ikan yang berkaitan dengan Kota Niniwe. Yunus digambarkan sebagai nabi nakal yang melarikan diri dari panggilan Tuhan untuk bernubuat melawan kejahatan kota Niniwe. Menurut ayat pembuka, Yunus adalah putra Amittai. Silsilah ini mengidentifikasikannya dengan Yunus yang disebutkan dalam 2 Raja-raja 14: 25 yang bernubuat pada masa pemerintahan Yerobeam II, sekitar 785 SM.

Walaupun Yunus yang sempat melarikan diri dari pangilan Tuhan kejadian Yunus Tapi kesadaran rohaninya mampu mendorong Niniwe bertobat. Raja dan rakyat bahkan seluruh ternak di Niniwe melakukan puasa massal (Yunus 3: 5). Pada akhirnya, pertobatan Niniwe menyelamatkan seluruh isi kota besar itu.

 

Baca juga: Tuhan Mau Bunuh Musa! Benarkah?

 

Pertobatan Niniwe

Firman Tuhan yang kedua kali datang kepada Yunus. Hal ini membuat Yunus bergegas ke kota yang besar dan mengagumkan itu.

Yunus mengatakan kepada penduduk kota, bahwa kota tersebu akan ditunggang balikan Allah dalam 40 hari lagi membuat seisi kota berkabung, baik orang dewasa maupun anak anak langsung merespon dengan berkabung. (Yunus 3: 4-5)

Tidak hanya itu, respon untuk mengenakan kain kabung juga dilakukan raja di kota itu, sang raja turun dari singgasana, meninggalkan jubahnya lalu duduk di atas Abu. (Yunus 3: 6)

Sang raja yang begitu terpukul akan yang disampaikan Yunus membuat suatu perintah bahwa seluruh rakyat, tidak peduli orang dewasa atau anak-anak, bahkan sampai kepada hewan ternak, lembu sapi, kambing domba harus melakukan puasa sebagai bentuk daripada pertobatan kota Niniwe. Hal ini dilakukan dengan harapan dapat meredam murka Allah akan kota ini.

 

BACA JUGA: Musa yang Memimpin Dengan Iman

 

Berbaliknya tingkah laku jahat penduduk kota mampu membuat Allah menggagalkan rancangan akan malapetaka kepada kota niniwe. Hal inilah yang membuat seisi kota Niniwe selamat.

Niniwe menjadi cerminan bagaimana manusia cenderung berlaku sombong ketika memiliki kekuasaan dan kekayaan berlimpah. Dosa kesombongan akan disusuli oleh dosa-dosa lain seperti, membunuh, kemabukan, berzinah dan lain-lain. Tetapi Niniwe juga menjadi contoh bahwa pertobatan akan memulihkan hubungan manusia dengan Tuhan sebesar apapun dosanya.

Bahkan Dalam Perjanjian Baru, Yesus memuji penduduk Niniwe karena bertobat atas pemberitaan Yunus, sementara Yesus mengutuk para pemimpin Yahudi karena menolak pesan-kebenaran Firman Tuhan.

Jika saat kamu sedang jauh dari Tuhan atau merasa terikat oleh suatu dosa, sahabat 24 yang siap mendengarkan cerita dan mendoakan Anda untuk keluar dari beban dan masalah hidup Anda. Hubungi: 0822-1500-2424 atau klik http://bit.ly/inginKonseling

Sumber : jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami