Kenapa Mengenali Latar Belakang Pasangan Itu Penting Dalam Pernikahan?
Sumber: cdn-secure.retreat.guru

Marriage / 9 April 2021

Kalangan Sendiri

Kenapa Mengenali Latar Belakang Pasangan Itu Penting Dalam Pernikahan?

Lori Official Writer
3639

Kita menikah dengan pasangan yang punya latar belakang berbeda. Jadi penting untuk mengenali latar belakang pasanganmu.

Kalau ternyata sebelumnya kamu sudah tahu ada hal-hal sensitif yang dialami pasanganmu di masa lalu, jangan coba-coba pencet tombol itu.

Mungkin istrimu pendiam. Mungkin suamimu pendiam. Omongan kasarmu ditelan sama pasanganmu begitu saja. Dia juga terima setiap bentakan-bentakanmu. Tapi tahukah kamu, waktu hal itu terjadi makin lama kamu hanya akan menunggu bom waktu meledak.

Setiap rumah tangga yang bahagia tidak pernah saling menuntut dan saling menyakiti. Melainkan saling melayani, menghargai dan menghormati. Jadi ambillah komitmen hari ini bahwa, ‘Aku mau bahagia dan aku mau membahagiakan pasanganku.’

Memiliki pernikahan yang bahagia adalah keputusan berdua. Dan hal ini bisa terwujud kalau kamu memilih pasangan yang tepat atau apakah kamu sudah tepat untuk pasanganmu?

Apakah kamu adalah pasangan yang menyenangkan untuk diajak mengarungi perjalanan pernikahan bersama? Apakah pasanganmu bahagia mengarungi perjalanan hidupnya bersama denganmu?

 

Cinta dan Kebahagiaan Kunci Pernikahan Bahagia

Cinta adalah dasar pernikahan yang kuat. Tapi kebahagiaan adalah kunci keberhasilan sebuah pernikahan.

“Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya, dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.” (1 Korintus 7: 33-34)

Dari ayat ini dituliskan bahwa tanggung jawab suami adalah menyenangkan istrinya. Begitu pula dengan istri yang harus menyenangkan suaminya. Jadi, dalam pernikahan berusaha menyenangkan suami atau istri adalah sebuah keharusan.

Kebahagiaan pernikahan adalah upah dari usaha terbaik yang dilakukan pasangan menikah kepada suami atau istrinya. Tuhan sendiri menjanjikan hal ini.

“Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.” (Pengkhotbah 9: 9) 

Kalau ternyata selama pernikahan kamu tidak menikmati kebahagiaan bersama pasanganmu, berarti kamu sudah kehilangan upah yang sudah Tuhan sampaikan di ayat yang di atas. Jadi, kebahagiaan dalam rumah tangga harus kita upayakan.

Jangan pernah tuntut pasangan kita untuk membahagiakanmu. Tapi kita sendirilah yang berusaha untuk membahagiakannya.

 

Baca Juga: 7 Ayat Alkitab Tuntunan Untuk Pernikahan Yang Bahagia

 

Ada 3 hal yang harus kita lakukan untuk menyenangkan pasangan:

1. Saling Melayani

“Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya. Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.” (1 Korintus 7: 3-4)

Melayani pasangan bukan berarti hanya seputar perkara kehidupan seksual. Tapi lebih dari itu, melayani pasangan bisa dilakukan lewat hal-hal yang sederhana.

Tanyakanlah apa yang bisa membuat pasanganmu bahagia.

- Apakah itu berbagi hobi yang sama

- Mempelajari dunianya 

- Memperlakukan pasangan dengan bahasa kasih baik dengan kata-kata cinta, waktu berkualitas, sentuhan, hadiah atau pelayanan.

Kalau kamu tahu tombol yang tepat untuk dipencet, maka membahagiakan pasangan akan terasa sangat mudah.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA -->

2. Saling Menghormati

“Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.” (1 Petrus 3: 7)

“Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.” (Efesus 5: 33) 

Dua ayat ini jelas sekali menekankan tanggung jawab suami kepada istri begitu juga istri kepada suami. 

Dalam pernikahan rasa ‘hormat’ itu sangat penting untuk dijaga. Sekalipun hubungan suami istri bahkan melebihi sahabat dekat, istri harus tetap memperlakukan suami dengan hormat begitu juga suami menghormati istri.

Jadi, tetaplah menjaga batas saling menghargai satu sama lain. Jangan biarkan kemarahan dan konflik lain yang muncul mengubah batas kedekatan itu menjadi rasa permusuhan. 

 

Baca Juga: ‘Istri Tunduklah Pada Suamimu’, Apa Maksud Sebenarnya dari Ayat Efesus 5: 22 Ini?

 

3. Hindari Saling Melukai

Kalau kamu mau punya pernikahan yang bahagia, berusahalah untuk tidak saling menyakiti. 

“Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.” (Efesus 5: 28)

“Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.” (Kolose 3: 18-19)

Ada banyak istri yang cerewet dan suami yang kasar. Kalau keduanya tetap mempertahankan sikap demikian, jangan bahagia suami istri pasti berharap pasangannya cepat mati saja. Kalau perceraian bukan pilihan yang bisa diambil untuk mengakhiri pernikahan, biasanya kebanyakan dari pasangan menikah akan berharap pasangannya diganti, dalam artian berharap dia mati.

Jadi, supaya pernikahanmu bahagia cobalah untuk memeriksa kembali dirimu. Apakah kamu sudah jadi suami dan istri yang lembut dan penuh kasih?

Belajarlah untuk mengetahui apa yang membuat pasanganmu terluka. Jangan melukai pasanganmu jika kamu tidak ingin dilukai dan pelajarilah area-area sensitifnya.

Suatu hari waktu dia membuat keputusan untuk tidak lagi bersamamu. Atau ada pria lain yang lebih penuh kasih sayang atau wanita lain yang lebih lembut, kamu akan menyesal nanti.

Berubahlah sebelum itu terlambat!

Berhenti saling menyakiti!

Belajarlah tentang area-area sensitif dalam hidup pasanganmu!

Jadi kalau kamu mau punya pernikahan yang bahagia, berhentilah saling menuntut, berhenti saling melukai dan mulailah saling melayani, saling menghargai dan jangan melewati line itu. Putuskanlah hari ini bahwa kamu harus bahagia, supaya kamu bisa membahagiakan pasanganmu juga.

Sumber : Youtube.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami