4 Tokoh Alkitab Ini Dikenal Paling Murah Hati, Siapa Aja Ya Mereka?
Sumber: Renungan Harian Lentera Jiwa

Kata Alkitab / 5 April 2021

Kalangan Sendiri

4 Tokoh Alkitab Ini Dikenal Paling Murah Hati, Siapa Aja Ya Mereka?

Lori Official Writer
17559

Orang Kristen dikenal dengan sifatnya yang murah hati. Sifat ini harus jadi buah yang diahsilkan oleh setiap pengikut Yesus di masa ini. 

Tapi untuk meneladani dan menghidupi tindakan ini, kita bisa belajar banyak dari 4 tokoh Alkitab ini. 

Melalui kehidupan mereka kita akan terinspirasi untuk bisa memulai tindakan yang sama.

1# Janda Sarfat (1 Raja-raja)

“Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.” (1 Raja-raja 17: 15-16)

Dalam kisah ini diceritakan tentang seorang janda miskin yang hanya punya sedikit makanan saja. Dia hanya punya sisa makanan satu kali makan saja sebelum dia dan anaknya kelaparan. 

Tapi kehadiran Elia mengubah hidup janda itu. Ucapan Elia membuat sang janda merelakan sisa terakhir dari makanan yang dia punya. Elia sendiri meyakinkan sang janda bahwa akan ada kelimpahan saat dia dengan rela hati memberi apapun yang dia punya saat itu. Dan satu-satunya langkah berani yang dilakukan sang janda adalah dengan memberikan apa yang dia punya kepada Elia.

Dari sang janda Sarfat kita belajar bahwa untuk jadi pribadi yang murah hari memang gak mudah. Karena kita akan diperhadapkan dengan tantangan iman. Tapi firman Tuhan sudah menjanjikan kita bahwa mereka yang memberi dengan kerelaan akan memperoleh kelimpahan sesuai dengan takaran yang sudah Tuhan sediakan. Janda Sarfat hanya belajar untuk percaya dan menyerahkan semua yang dia punya dan hasilnya pun luar biasa.

2# Wanita Sunem

“Pada suatu hari Elisa pergi ke Sunem. Di sana tinggal seorang perempuan kaya yang mengundang dia makan. Dan seberapa kali ia dalam perjalanan, singgahlah ia ke sana untuk makan. Berkatalah perempuan itu kepada suaminya: "Sesungguhnya aku sudah tahu bahwa orang yang selalu datang kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus. Baiklah kita membuat sebuah kamar atas yang kecil yang berdinding batu, dan baiklah kita menaruh di sana baginya sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah kursi dan sebuah kandil, maka apabila ia datang kepada kita, ia boleh masuk ke sana.” 2 Raja-raja 4: 8-10

Seorang wanita kaya di Sunem bertemu dengan Elisa dan mengundangnya untuk makan bersama keluarganya. Walaupun Elisa tidak tahu pasti motivasi wanita ini mengundang dia, tapi keramahan mereka selalu dirasakan oleh Elisa.

Kalau kita berada di posisi Elisa, kita mungkin tergoda untuk merasa dimanafaatkan. Tapi wanita Sunem ini sangat berbeda. Dia mengajak suaminya dan menawarkan Elisa kamar sendiri dimana dia bisa tinggal saat datang ke kota itu. Dia bahkan menyediakan semua keperluan yang Elisa butuhkan.

Kenapa wanita Sunem ini menunjukkan kemurahan hatinya kepada Elisa? Karena dia menganggap Elisa sebagai ‘orang suci Tuhan’ atau hamba Tuhan. Itu artinya dia percaya kepada Tuhan dan ingin menunjukkan kebaikannya kepada orang-orang yang mengasihi Tuhan juga. 

Wanita Sunem ini mengajarkan kita bahwa sekalipun dia memiliki harta kekayaan, dia memilih untuk membagikan apa yang dia punya untuk bagi orang lain. Intinya, dia ingin menjadi berkat bagi orang-orang yang membutuhkan. 

 

Baca Juga: 4 Tokoh Alkitab yang Paling Taat Sama Tuhan, Belajar dari Mereka Yuk!

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA -->

3# Yusuf dari Arimatea

“Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus juga. Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Pilatus memerintahkan untuk menyerahkannya kepadanya. Dan Yusufpun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih, lalu membaringkannya di dalam kuburnya yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu, dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia.” (Matius 27: 57-60)

Yusuf dari Arimatea adalah sosok yang sangat penting dalam peristiwa penyaliban Yesus. Setelah Yesus menghembuskan napas terakhir di kayu salib, Yusuf Arimatea menyediakan kubur khusus untuk Yesus.

Dia sendirilah yang menurunkan tubuh Yesus dari atas kayu salib, membersihkan dan membungkus tubuh Yesus dengan kain kafan kemudian membaringkannya di kubur yang sudah dia sediakan.

Kubur yang dia sediakan tentu saja gak murah. Karena kubur itu benar-benar dipahat sedemikian indahnya. Selain harga, ketersediaan kubur seperti itu juga tidak banyak. 

Sebagai salah satu pejabat tinggi di masa itu, Yusuf memang mempunyai banyak uang. Tapi kasihnya kepada Yesus membuatnya tergerak untuk memberikan yang terbaik di detik-detik terakhir Yesus. Dia sama sekali memberikan apa yang dia bisa lakukan dengan murah hati tanpa imbalan apapun.

4# Gereja Makedonia

“Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus. Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.” (2 Korintus 8: 1-5)

Gereja di Makedonia sama sekali miskin. Jadi gak heran kalau mereka tidak bisa berbuat apa-apa kalau ada yang meminta pertolongan. Kalimat yang mungkin akan mereka lontarkan adalah, “Kami sebenarnya ingin sekali membantu, tapi kami tidak punya apa-apa.”

 

Baca Juga: 6 Tokoh Alkitab yang Tidak Taat Kepada Tuhan dan Hukuman yang Didapatkan

 

Kita memang akan sangat mudah membantu orang lain waktu kita punya uang atau sesuatu yang dibutuhkan orang lain. Tapi bagaimana dengan memberi bahkan disaat kita gak punya apa-apa? Tapi Gereja Makedonia justru tergerak untuk ambil bagian untuk melayani orang lain sekalipun dalam keadaan tak mampu.

Apa yang dilakukan keempat tokoh Alkitab di atas mengingatkan kita bahwa kemurahan hati adalah bentuk dari ketaatan kita kepada Tuhan. Waktu kita berperilaku murah hati, kita menemukan bahwa kesetiaan Tuhan jauh lebih besar atas hidup kita.

Jadi, hari ini mari mengambil komitmen untuk bermurah hati kepada orang lain sama seperti Yesus sudah lebih dulu bermurah hati kepada kita.

 


Kamu diberkati dengan artikel-artikel kami? Mari dukung kami untuk terus menghasilkan konten-konten terbaik di website ini dengan menjadi mitra Jawaban.com. 

Buat kamu yang tergerak untuk bergabung yuk.

DAFTAR DI SINI

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami