Kontroversi! Hasil dari Nazar Yefta Memiliki 2 Versi, Mana yang Benar?
Sumber: jawaban.com

Fakta Alkitab / 4 April 2021

Kalangan Sendiri

Kontroversi! Hasil dari Nazar Yefta Memiliki 2 Versi, Mana yang Benar?

Claudia Jessica Official Writer
7664

Yefta pahlawan yang tahu dan mengerti sejarah

Dalam Hak. 11: 12-28, Yefta mengadakan diplomasi dengan bangsa Aram. Yefta berusaha menasihati orang Amon supaya membatalkan segala upaya mereka dalam menyerang Israel. Sebagai orang yang terbuang dan menjadi bagian perampok, Yefta ternyata mengerti sejarah dengan baik.

Ia berusaha menjelaskan sejarah dan mengingatkan raja Amon bahwa nenek moyang merekalah yang memulai peperangan itu, bukan seperti yang dituduhkan (Hak. 11: 15-22). Perkataan Yefta mengenai sejarah Israel itu tepat seperti apa yang Alkitab katakan.

Di sini Yefta memakai pendekatan persuasif dan rasio. Mengapa ia memakai pendekatan ini, dan tidak langsung saja menyerang bani Amon? Di sini kita belajar bahwa Yefta sudah berubah. Ia tidak memakai pendekatan perampok. Jadi Yefta bukanlah pemimpin yang sembarangan dikendalikan oleh emosinya. Yefta tidak menginginkan pertumpahan darah, oleh karena itu ia mencoba pendekatan persuasif.

Kendati demikian, raja bani Amon menanggapi dengan keras kepala karena emosi. Ia merasa memiliki kerajaan yang besar, kedudukan yang begitu tinggi, rakyat yang banyak, dan persenjataan yang lengkap. Baginya mengalahkan orang-orang Israel adalah suatu hal yang kecil dan Raja Amon begitu sombong dan tidak mengerti kenyataan yang sebenarnya.

 

Baca juga: Kisah Kontroversial Mengapa Tuhan Menghukum Uza Saat Ia Menyelamatkan Tabut Allah?

 

Nazar Yefta dan Pertempuran dengan bangsa Amon

Yefta sudah memakai pendekatan yang baik namun raja Amon menolaknya. Setelah itu, Yefta membuat rencana untuk berperang secara fisik dengan bangsa Amon. Roh Allah memenuhi hati Yefta sehingga ia memiliki keberanian (Hak. 11: 29).

Bahkan di ayat selanjutnya Yefta bernazar kepada TUHAN, katanya: "Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku, maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan TUHAN, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran."

Peperangan tidak bisa dihindarkan, dan terbukti bahwa Yefta memperoleh kemenangan cemerlang dalam peperangan itu. Tuhan menyerahkan mereka ke dalam tangan Yefta. Kekalahan demi kekalahan terjadi di bangsa Amon, dimulai dari Aroer sampai dekat Minit, dengan total dua puluh kota yang dimenangkan oleh Yefta. Sehingga raja Amon dan bangsanya itu ditundukkan di depan orang Israel di bawah kepemimpinan Yefta.

 

Halaman selanjutnya: Dilema atas nazar yang diucapkan Yefta

 

Sumber : jawaban.com
Halaman :
123Tampilkan Semua

Ikuti Kami