Tragis, Calon Pendeta di Kepulauan Mentawai Ini Tewas Bunuh Diri! Ini Pesan Terakhirnya
Sumber: Jawaban.com

News / 25 March 2021

Kalangan Sendiri

Tragis, Calon Pendeta di Kepulauan Mentawai Ini Tewas Bunuh Diri! Ini Pesan Terakhirnya

Puji Astuti Official Writer
4343

Beratnya tekanan mental yang dialaminya sepertinya menjadi pemicu bagi mahasiswa calon pendeta yang praktek di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai ini memutuskan untuk bunuh diri. SS (23) ditemukan gantung diri di pondok belakang Gereja Bethel Indonesia (GBI) Silaoinan, Desa Taikako, Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai. 

Jasad SS ditemukan oleh seorang jemaat yang datang ke gereja untuk mencari adiknya, pada Rabu (24/3/2021). Saat itu sekitar pukul 08.30 pagi, Nasprita Saleleubaja (17)  mengetuk pintu gereja beberapa kali namun tidak mendapatkan jawaban.

"Karena tidak ada sahutan dari dalam, maka saya langsung buka pintu depan itu. Setelah pintu terbuka, saya melihat pintu belakang Pastori GBI Silaoinan terbuka," demikian pernyataan Nasprita yang dikutip oleh laman INews.id.


BACA JUGA :

Ternyata Banyak Artis Bunuh Diri Karena Ini … Yang Terbaru Aktris Song Yoo Jung

Abdul Gofur, Anak Laki-laki Satu-satunya yang Pilih Bunuh Diri Karena Ditolak Keluarga


Ia kemudian pergi ke belakang pastori Gereja GBI Silaoinan, dan terkejut ketika melihat di pondok ada tubuh yang tergantung dengan kain. Ia pun segera memberitahukan hal itu kepada warga di sekitar gereja, yang langsung gempar karena kejadian itu. 

Pesan Terakhir SS

Seorang jemaat GBI Silaoinan, Bilmar Sapakkai menyatakan bahwa korban meninggalkan surat wasiat yang berisi pesan kepada orangtua SS, dan juga ungkapan bagaimana korban sudah tidak kuat menjalani kehidupan. 

(Baca halaman selanjutnya)

"Buat mama dan papa, yang kulakukan ini bukan yang terbaik ma, pa. Tapi aku capek dengan semua ini, ada banyak omongan orang. Jadi aku minta ma, pa, jangan pindah dari gereja ini dan jangan jual rumah kita. Ini hp buat bapa nanti diperbaiki," demikian isi surat tersebut. 

Jemaat dan warga sekitar pun tak menyangka bahwa SS sedang memiliki masalah atau mengalami tekanan mental, sebab calon pendeta dari sebuah STT di Jakarta itu dikenal ceria dan mudah bergaul. Bahkan menurut Bilmar, sehari sebelumnya SS masih beraktifitas seperti biasa. 

"Sebelum meninggal, hari Senin (22/3/2021), SS sempat menyemprot rumput di sekitar pekarangan GBI Silaoinan. Tapi apa masalah utama kenapa dia mau bunuh diri, kami tidak tahu. Memang ada informasi kedua orang tuanya mau pindah ke Desa Matobe dan mau menjual rumahnya di Dusun Trans Pumagirat," jelas Bilmar.

Polisi Nyatakan Kejadian Murni Bunuh Diri

Menurut pihak kepolisian, kematian SS murni dikarenakan bunuh diri sebab tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

“Kalau dilihat tanda-tanda murni bunuh diri sebab tidak ditemukan kekerasan di tubuh korban. Hasil visum murni bunuh diri,” demikian pernyataan Kapolsek Sikakap AKP Tirto Edhi. 

Walau demikian pihak kepolisian menyatakan bahwa mereka masih menyelidiki kasus tersebut. 

Duka mendalam tentu dialami oleh keluarga korban dan jemaat yang ditinggalkan. Kejadian ini mengingatkan kepada kita untuk perduli kepada orang-orang sekeliling kita, sehingga mereka tidak merasa putus asa atau merasa sendiri menghadapi masalah. Tetapi jika Anda membutuhkan seseorang yang mau menjadi pendengar Anda dan dukungan doa, hubungi SAHABAT24,  https://bit.ly/InginDidoakan .


BACA JUGA : 

SAHABAT 24 Jadi Saksi Hidup Rini Diselamatkan Dari Niat Bunuh Diri

Bagi Hosea, SAHABAT 24 Bagaikan Pintu Terbuka yang Gagalkan Niatnya Bunuh Diri


 

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami