Orang Benar Selalu Punya Hati Yang Berani
Kalangan Sendiri

Orang Benar Selalu Punya Hati Yang Berani

Lori Official Writer
      4004

Amsal 28: 1

Orang fasik lari walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda..

 

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 81; Roma 9; Ulangan 9-10

Keadaan yang kita hadapi belakangan ini sama sekali tidak mudah. Krisis demi krisis yang terjadi pasti membuat siapapun akan mulai diserang rasa kuatir, takut dan bahkan menyerah.

Peristiwa demi peristiwa buruk bisa membuat seseorang mulai panik menentukan pilihannya. Amsal 28: 1 memberitahu kita bahwa ada dua kelompok orang yang memiliki cara berbeda saat menghadapi keadaan.

Pertama adalah orang Fasik. Dan kedua adalah orang benar. Raja Salomo menyampaikan orang fasik akan cenderung lari sekalipun tidak ada yang mengejarnya. Sedangkan orang benar selalu merasa aman, karena mereka percaya bahwa Tuhan menyertai mereka. Orang fasik yang tidak mengenal Tuhan mudah sekali diserang ketakutan karena mereka tidak punya jaminan keamanan dan perlindungan. Mereka hanya mengandalkan kekuatan dan keberanian mereka sendiri. Dan saat keadaan buruk datang, keberanian itu mulai menciut hingga membuat harapan mereka hilang.

Tetapi orang benar justru dipenuhi oleh keberanian yang timbul dari keyakinan di dalam Tuhan. Bahkan di tengah keadaan buruk dan penderitaan, orang benar memilih tidak kehilangan sukacita dan damai sejahtera. Kenapa? Karena mereka tahu bahwa Tuhan memegang kendala atas segala sesuatu yang terjadi.

Pola pikir orang fasik jauh berbeda dengan pola pikir orang benar. Orang fasik tidak percaya kalau Tuhan ambil kendali atas hidupnya. Tetapi orang benar percaya dengan iman bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan mereka.

 

Baca Juga: Orang Benar, Selalu Melangkah Dalam Iman Dan Keyakinan

 

Alasan satu-satunya dari perbedaan ini adalah karena hati nurani orang fasik sudah dirusak oleh dosa. Contohnya bisa kita lihat dari kejatuhan Adam dan Hawa. Hawa bertindak jahat karea percaya kepada ular, bukan Tuhan. Akibatnya, di Kejadian 3: 8 saat mereka mendengar suara jejak kaki Tuhan, mereka mulai ketakutan. Padahal Tuhan tidak menguntit atau mengejar mereka.

Kenapa mereka menjadi takut? Padahal sebelumnya mereka bergaul akrab dengan Tuhan. Karena dosa membuat hati nurani mereka rusak. Pernahkah kamu merasa deg-degan setelah melakukan suatu kesalahan? Perasaan deg-degan itulah yang dirasakan Adam dan Hawa saat itu.

Sementara orang benar tidak demikian. Mereka tidak takut karena hati nuraninya bersih dari kejahatan ataupun dosa. Seperti ditulis dalam Ibrani 10: 22.

Keberanian orang benar bahkan diibaratkan  dengan singa muda. Karena singa muda tidak pernah takut sekalipun berhadapan dengan mangsa yang berukuran lebih besar. Fokusnya hanya satu mangsa yang ada di depannya.

Orang benar tidak menutupi atau menyembunyikan apapun sehingga mereka bisa seberani singa. Jadi kalau kamu ingin menyebut dirimu sebagai orang benar maka milikilah sifat berani mengakui kesalahan kemudian bertobat. Sehingga kamu tidak lagi harus dihantui oleh dosa ketakutan dan intimidasi.  

Waktu kamu menerima Yesus maka genaplah Wahyu 5: 5 yang berkata, “Sesungguhnya  singa dari suku Yehuda yaitu tunas Daud telah menang.”

Kamu harus berani dan tegas untuk menghadapi segala tantangan yang ada. Karena kamu adalah pemenang. Yesus sudah memberikan kemenangan-Nya kepada orang-orang benar sehingga kamu lebih dari pemenang.   

Jadi jika kamu adalah orang benar kamu pasti memiliki hati nurani yang benar dan keberanian yang sekuat singa muda.

 


Kamu diberkati dengan renungan harian kami? Mari dukung kami untuk terus menghasilkan konten-konten terbaik di website ini dengan menjadi mitra Jawaban.com. Buat kamu yang tergerak untuk bergabung yuk DAFTAR DI SINI.

Ikuti Kami