Gulungan Kitab dan Mumi Ditemukan di Laut Mati, Yudea Dalam Operasi Arkeologi Menantang
Sumber: Jawaban.com

News / 19 March 2021

Kalangan Sendiri

Gulungan Kitab dan Mumi Ditemukan di Laut Mati, Yudea Dalam Operasi Arkeologi Menantang

Puji Astuti Official Writer
3458

Otoritas Kepurbakalaan Israel (IAA) mengumumkan pada hari Selasa bahwa mereka telah menemukan lusinan fragmen gulungan Alkitab untuk pertama kalinya dalam kurun waktu sekitar 60 tahun dalam sebuah operasi yang digambarkan sebagai "operasi arkeologi nasional yang kompleks dan menantang."

Fragmen Gulungan Laut Mati yang "baru" tersebut, termasuk bagian-bagian dari Kitab 12 Nabi Kecil, diantaranya adalah kitab Zakharia dan Nahum.

"Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan: Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakanlah hukum yang benar, yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu. Janganlah merancang kejahatan dalam hatimu seorang terhadap yang lain dan janganlah mencintai sumpah palsu. Sebab semuanya itu Kubenci, demikianlah firman TUHAN." Bagian dari Zakharia 8: 16-17 itu adalah salah satu contoh teks yang ditemukan.

Gulungan Kitab Berusia 1900 Tahun

Terlepas dari kenyataan bahwa sebagian besar teksnya dalam bahasa Yunani, nama Tuhan muncul dalam aksara Ibrani kuno, yang digunakan sejak zaman Bait Suci Pertama di Yerusalem.

Gulungan kitab-kitab itu diyakini telah disembunyikan di sana selama pemberontakan Yahudi melawan Kekaisaran Romawi hampir 1.900 tahun yang lalu.

Dalam operasi nasional besar-besaran untuk mencegah penjarahan tersebut, arkeolog dan sukarelawan mengambil pecahan dari Gua Horor dengan berpegangan pada tali.


BACA JUGA :
Mengungkap Kebenaran Gulungan Kitab Laut Mati

Google Akan Muat "Dead Sea Scrolls"


“Selama bertahun-tahun kami mengejar para penjarah barang antik. Kami akhirnya memutuskan untuk mencegah pencuri dan mencoba mencapai artefak sebelum mereka mengambilnya dari tanah dan gua,” kata Amir Ganor, kepala Pencegahan Pencurian untuk IAA.

Sejak 2017, IAA bekerja sama dengan Administrasi Sipil di Yudea dan Samaria dan didanai oleh Kementerian Urusan dan Warisan Yerusalem secara pro-aktif mensurvei gua-gua untuk mengambil barang antik dari daerah Gurun Yudea.

“Tujuan dari inisiatif nasional ini adalah untuk menyelamatkan aset warisan langka dan penting ini dari cengkeraman para perampok,” kata direktur IAA Israel Hasson, yang meluncurkan operasi nasional tersebut.

Hasson mengatakan penemuan fragmen gulungan itu adalah "pukulan yang menyadarkan" agar Israel harus mengalokasikan sumber daya untuk menyelesaikan "operasi yang penting secara historis ini." Dia mengatakan mereka perlu memastikan bahwa semua data ditemukan dan dipulihkan sebelum para perampok menemukannya.

"Tim gurun menunjukkan keberanian, dedikasi, dan pengabdian yang luar biasa pada tujuan, turun ke gua-gua yang terletak di antara langit dan bumi, menggali dan memilah-milahnya, bertahan dari debu tebal dan menyesakkan, dan kembali dengan hadiah yang sangat berharga bagi umat manusia," kata Hasson dalam sebuah pernyataan.

Ditemukan Mumi Berusia 6000 Tahun dan Keranjang Berusia 10.000 Tahun (Baca halaman selanjutnya)

Penemuan Mumi Berusia 6000 Tahun dan Keranjang Berusia 10.000 Tahun

Arkeolog juga menemukan tumpukan koin dari masa pemberontakan Bar Kokhba Yahudi; kerangka anak berusia 6.000 tahun yang sebagian mumi dan keranjang berusia lebih dari 10.000 tahun yang terawat baik, yang mungkin merupakan keranjang utuh tertua di dunia.

Saat ini sekitar 80 kilometer (hampir 50 mil) dari gua telah disurvei  menggunakan drone, teknik rappelling dan peralatan mendaki gunung, kata IAA. Penggalian arkeologi dilakukan di gua-gua tertentu termasuk aspek zoologi dan biologi.

Lusinan pemuda dan pemudi bergabung dalam program pra-militer berpartisipasi dalam penggalian arkeologi tersebut.

Gulungan Pertama Ditemukan di Laut Mati 70 Tahun Lalu

Gulungan Laut Mati, yang pertama kali ditemukan lebih dari 70 tahun yang lalu, adalah salinan Alkitab yang tertua. Kondisi iklim di dalam gua mengawetkan benda-benda kuno dan berharga. Karena itu, mereka selalu menjadi sasaran para penjarah.

Sejak akhir 1940-an, mereka menyadari "peninggalan warisan budaya dari populasi kuno Tanah Israel dengan penemuan pertama Gulungan Laut Mati," ungkap Hananya Hizmi, Kepala Staf Departemen Arkeologi Administrasi Sipil di Yudea dan Samaria, dalam sebuah pernyataan.

“Sekarang, dalam operasi nasional ini, yang melanjutkan pekerjaan proyek sebelumnya, penemuan dan bukti baru telah ditemukan dan digali yang menjelaskan lebih banyak tentang periode dan budaya yang berbeda di wilayah tersebut,” tambah Hizmi.

Wilayah Israel, menjadi saksi sejarah bagaimana Tuhan berkarya selama ribuan tahun di Tanah Suci tersebut. Para nabi dan bahkan Yesus Kristus, Sang Mesias menjejakkan kaki di wilayah itu dan memberitakan kabar keselamatan kepada bangsa Israel dan bangsa-bangsa di sekitarnya. Penemuan kitab-kitab dan bukti arkeologi di daerah Laut Mati ini menjadi bukti penting tentang apa yang ditulis di Alkitab, bukan hanya bagi bangsa Israel yang adalah penganut Yahudi namun juga untuk umat Kristen.

Sumber : CBN.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami