Olahraga Berlebih Bikin Bams Eks Samson Kena Kanker. Kok Bisa? Ini Jawaban…
Sumber: Men's Jurnal

Health / 25 February 2021

Kalangan Sendiri

Olahraga Berlebih Bikin Bams Eks Samson Kena Kanker. Kok Bisa? Ini Jawaban…

Lori Official Writer
3294

Supaya tetap sehat, kita sangat disarankan untuk olahraga rutin setiap hari. Apalagi bagi yang sehari-harinya bekerja dengan pergerakan yang kurang. Untuk mencapai kesehatan fisik inilah  banyak orang memilih bergabung di klub kebugaran seperti pusat gym. 

Normalnya berolahraga yang cukup untuk tubuh itu berkisar antara 15 menit sampai 2 jam setiap hari. Tapi ada saja sebagian orang yang malah kebablasan melebihi 3 jam per hari. Mungkin menurut pemikiran awam kita, semakin lama lama intensitas olahraga yang kita lakukan semakin bagus pula dampaknya terhadap tubuh.

Tapi tahukah kamu, faktanya olahraga berlebihan ternyata bisa menyebabkan kekebalan tubuh menjadi lemah sehinga tubuh tidak bisa memulihkan diri sendiri.

Fatalnya berolahraga secara berlebihan rupanya bisa jadi pemicu munculnya penyakit langka seperti kanker otot dan kulit. Inilah yang dialami mantan vokalis Samson Bambang Regina Bukit atau akrab disapa Bams. Seperti diakuinya lewat obrolan santai bareng Daniel Mananta dichannel Youtube Tetangga Kamu, Bams menyampaikan bahwa dia sempat divonis mengidap kanker otot dan kulit. Sebabnya ternyata berasal dari aktivitas olahraga berlebihan yang sudah cukup lama ditekuni Bams. 

 

Dampak Kesehatan Olahraga Berlebih

Sama seperti Bams kita mungkin bertanya, “Kok bisa kanker sih padahal kan sudah jaga kesehatan lewat olahraga?” 

Dr. Roy Shephard dan rekannya dari Universitas Toronto, Kanada menemukan bahwa aktivitas latihan tubuh yang berlebihan justru bisa menekan fungsi kekebalan tubuh. “Menurut sudut pandang ini, latihan dengan intensitas ringanlah yang bisa meningkatkan respon imun,” demikian hasil penelitian yang diterbitkan di Journal of Sports Medicine and Physical Fitness.

Penelitian ini menjelaskan bahwa latihan atau olahraga dengan intensitas yang berlebih (overtraining) justru bisa menyebabkan efek depresan, dimana tubuh yang secara teratur menghasilkan radikal bebas menyebabkan reaksi perlawanan antara molekul tidak stabil dan molekul stabil. Lama kelamaan kondisi ini bisa menyebabkan penyakit jantung, kanker, penuaan dini dan gangguan sistem kekebalan tubuh. Saat produksi radikal bebas di dalam tubuh meningkat maka kerusakan oksidatif pada otot, hati, darah dan jaringan lain pun akan terjadi.

Dalam kondisi normal, radikal bebas biasanya dihasilkan dengan kecepatan rendah dan dinetralisir oleh sistem pembersih dan antioksidan tubuh yang berkembang dengan baik. Tapi saat tubuh menjalani olahraga berlebihan, maka produksi radikal bebas akan meningkat dan melebihi kapasitas sistem pertahanan tubuh. Radikal bebas yang tak terkendali inilah yang akan menyerang membrane sel dan berujung pada peningkatan kerusakan tulang dan otot.

Kerusakan dan peradangan jaringan yang sering dirasakan saat olahraga berlebihan adalah tanda-tanda paling nyata dari aktivitas radikal bebas. Kondisi ini biasanya dialami oleh pelari jarak jauh, tri-atlet dan binaragawan.

 

Baca Juga: Biar Sistem Imun Kuat Tangkal Virus, Yuk Olahraga Dengan Cara yang Tepat

 

Cara Kerja Radikal Bebas Saat Olahraga Intensif

Salah satu peneliti antioksidan dan radikal bebas terkemuka, Dr Ken Cooper menyatakan dalam bukunya berjudul Revolusi Antioksidan bahwa setidaknya ada dua cara radikal bebad diproduksi selama olahraga intensif. Pertama, melibatkan kebocoran elektron yang menyebabkan peningkatan konsumsi oksigen dalam tubuh. Kedua, radikal bebas diproduksi selama olahraga melalui reperfusi iskemia. 

“Saat kamu berolahraga secara intens, aliran darah dalam tubuh akan dialihkan dari organ-organ yang tidak secara aktif terlibat dalam proses olahraga, seperti hati, ginjal, perut dan usus. Sebaliknya, darah yang mengalir disalurkan ke otot yang bekerja, termasuk jantung dan tungkai. Selama aliran darah dipompa, sebagian atau seluruh tubuh atau organ yang tidak terlibat dalam olahraga akan mengalami kekurangan oksigen akur (disebut hipoksia) dan setelah selesai berolahraga darah akan mengalir kembali ke organ-organ yang tidak terlibat,” terang Dr. Cooper.

 

Apakah Olahraga Berbahaya?

Tentu saja olahraga tetap menyehatkan. Seperti disampaikan oleh ahli fisiologi olahraga menyampaikan bahwa aktivitas fisik dan kerentanan terhadap infeksi virus memiliki hubungan berbentuk J. 

Menurut hipotesis ini, aktivitas fisik ringan hingga sedang secara teratur justru sangat bermanfaat dalam meningkatkan respon kekebalan tubuh dan memberikan pertahanan terhadap tubuh dalam melawan flu biasa dan kanker tertentu. Sebaliknya, olahraga berlebihan akan melemahkan kekebalan tubuh hingga satu minggu atau lebih dan menyebabkan tubuh rentan terhadap infeksi bakteri dan virus.

Jadi sangat jelas bahwa olahraga secara berlebihan bisa sangat melemahkan sistem kekebalan tubuh, yang berujung pada kerentanan tubuh terhadap penyakit tertentu. 

 

Baca Juga: Awas, Olahraga Berlebihan Bahayakan Jantung!

 

Tanda-tanda Olahraga Berlebihan

Dr. Neil F Gordon dari Institut Riset Aerobik Cooper menyampaikan beberapa tanda-tanda jika seseorang sedang mengalami latihan berlebihan:

1. Mengalami gangguan tidur atau insomnia

2. Berat badan menurun secara bertahap tanpa disertai diet atau peningkatan aktivitas fisik

3. Kehilangan nafsu makan

4. Mengalami kelelahan 

5. Terasa nyeri di bagian otot dan sendi

6. Mengalami pembengkakan kelenjar getah bening

7. Bagi perempuan, olahraga berlebihan bisa menyebabkan periode menstruasi terganggu 

8. Mengalami dehidrasi yang berlebihan di malam hari

Cara terbaik untuk pulih dari latihan berlebihan adalah dengan mengambil satu atau dua hari istirahat dan diikuti dengan latihan pergerakan ringan. Juga pastikan untuk mendapatkan tidur yang cukup supaya jaringan otot yang robek kembali pulih. Mengkonsumsi makanan bernutrisi tinggi juga sangat dibutuhkan seperti contoh protein tanpa lemak (ikan, dada ayam tanpa kulit dan tahu), biji-bijian, buah-buahan dan sayur. 

Makanan yang mengandung antioksidan juga sangat dibutuhkan selama proses pemulihan. Antioksidan ini bisa diperoleh dari makanan yang kaya vitamin E, C dan karotenoid. Peran utama antioksidan ini adalah menstabilkan radikal bebas yang sangat aktif penyebab kerusakan sel dalam tubuh.

Supaya olahraga tidak jadi boomerang bagi kesehatan, ada baiknya belajar dari kasus Bams ya. Pelajaran yang bisa dipetik adalah olahraga singkat dan intens merupakan cara terbaik untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar. Jadi, jangan paksakan tubuhmu untuk latihan dengan pemikiran semakin banyak olahraga maka tubuh akan semakin sehat. Ingat kalau apapun itu jika sudah berlebihan pasti akan merugikan.

Sumber : Bodybuilding.com | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami