#KataAlkitab: Makna Natal di Tengah Pandemi
Sumber: CBN

Kata Alkitab / 24 December 2020

Kalangan Sendiri

#KataAlkitab: Makna Natal di Tengah Pandemi

Claudia Jessica Official Writer
2300

JCers, hampir semua manusia di dunia mengalami Natal di Tengah Pandemi untuk pertama kalinya di tahun 2020 ini. Meskipun ini bukan pertama kalinya suasana Natal diwarnai ancaman wabah penyakit.

Januari 1918 hingga Desember 1920, wabah influenza yang mematikan menginfeksi 500 juta orang di seluruh dunia. Wabah yang disebut Flu Spanyol itu disebut telah merenggut korban jiwa sebanyak 50 dan 100 juta orang meninggal. Jumlah itu sama dengan 5% dari populasi planet ini waktu itu.

Seperti jaman ini, semua orang harus mengenakan masker saat itu. Selain itu jugaa pembatasan berkumpul dan penutupan ruang-ruang publik, seperti gedung teater, gereja, dan tempat umum lainnya. Bahkan, upacara pemakaman dibatasi hanya 15 menit.

JCers, semua orang di bumi mengalami situasi pandemi di Hari Raya Natal 2020 ini. Keadaan berbeda dari Natal-natal sebelumnya, karena ada suasana prihatin pada tahun ini. Tapi bukankah kamu sebenarnya tidak asing dengan suasana keprihatinan di Perayaan Hari Kelahiran Yesus Kristus ini?

Kelahiran Yesus juga diliputi suasana keprihatinan. Kamu semua pasti ingat, bahwa kehadiran Yesus juga identik dengan keprihatinan. Maria harus melahirkan Yesus di Kandang Domba karena tidak ada penginapan di Betlehem; banyak ibu-ibu menangis histeris karena bayi-bayi laki-laki mereka di bawah dua tahun dibunuh Herodes karena Raja itu takut terancam kekuasaannya; dan Bayi Yesus yang masih merah harus diungsikan ke Mesir demi menghindari amukan Herodes.

Bencana apapun termasuk pandemi memang bisa merenggut kegembiraan manusia. Banyak yang dicita-citakan luluh lantah di tengah jalan. Tapi perlindungan Tuhan sebenarnya tetap ada dan manusia memiliki peran mewujudkannya.

Yeremia pernah menganjurkan untuk takluk pada Raja Babel saat Kerajaan Babel menyerang Israel. Yeremia menyampaikan pesan Tuhan bahwa jika Israel menyerah maka Israel masih punya harapan hidup (Yeremia 27:13).

Hingga pada saatnya nanti, Babel melepaskan cengkramannya, Israel bisa bangkit lagi. Demikian juga pandemi harus dihadapi dengan akal sehat, termasuk ketaatan pada aturan demi kehidupan.


Baca juga: Sambut Natal Besok, Ini 4 Doa Malam Natal yang Bisa Jadi Inspirasi Kamu


Pandemi juga menggoncang zona nyaman kita, yang sebelumnya terasa aman dan nyaman. Tiba-tiba berubah menjadi kesederhaan, dan kesendirian. Biasanya kita beribadah di gedung, bahkan ada yang mengadakan natal di stadion. Semua harus pindah dari kemeriahan gedung ke ruang-ruang virtual.

JCers, Tuhan tetap menginginkan kita hidup dan sehat. Kebijakan-kebijakan melindungi diri sendiri dan orang lain masih berlaku di suasana Natal. JCers pasti sudah akrab dengan istilah social dan physical distancing dan semua itu mungkin masih diterapkan hingga beberapa waktu ke depan.

Pandemi ini memang membutuhkan kepatuhan kita terhadap aturan-aturan yang ada, baik yang disampaikan oleh pemerintah atau otoritas-otoritas kesehatan lain. Kita tidak cukup mematuhi karena kita adalah warga negara, tetapi bagaimana hati nurani kita berbicara seperti yang tertulis pada Roma 13: 5 “Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita.”

Dibutuhkan nurani yang bersih agar kita bisa membedakan dan memastikan bahwa kita “benar.” Dengan demikian, kita jadi tahu betul sesuatu hal yang benar dan kita akan melihat hasilnya. Dan kalau kita sudah merasakan faedahnya tersebut, maka secara naluri kita akan masuk kepada satu hal yaitu, kita menjaga ini dengan kewasapadaan.

Karena mungkin saja kamu berada di lingkungan yang sudah memasuki kategori aman dari pandemi. Namun, kita tetap tidak boleh lengah karena siapapun dapat berada dimanapun, tetaplah waspada seperti yang tertulis dalam Markus 13: 37.

JCers, selayaknya tetap bersyukur masih bisa menikmati suasana Natal di tengah pandemi. Karena Tuhan izinkan kita mengalami Natal yang sama dengan peristiwa kesederhanaan Maria dan Yusuf ketika Yesus lahir. Sebuah keluarga kecil yang tetap berada dalam rasa syukur dan sukacita yang besar.

Sekalipun begitu banyak persoalan, ada kesendirian, ada pembatasan, bahkan mungkin ada kesedihan karena kehilangan orang yang dicintai. Jangan lupa bahwa pada Natal ini, Tuhan ingin kamu untuk mengizinkan dirimu terbuka dan izinkan Dia kembali lahir agar kamu merasakan damai sejahtera dan memiliki pengharapan dalam Kristus Yesus.

Jika JCers butuh layanan konseling ataupun dukungan doa, hubungilah SAHABAT 24 yang siap berdoa dan melayani JCers.

Didoakan langsung: klik link dibawah ini untuk terbubung dengan Tim doa kami http://bit.ly/InginDidoakan

Butuh konseling: klik link dibawah ini untuk konseling. http://bit.ly/inginKonseling

Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami