Bella Viona, Menjadi Gendut Bukan Berarti Tidak Punya Harapan
Sumber: jawaban.com

Youth / 16 November 2020

Kalangan Sendiri

Bella Viona, Menjadi Gendut Bukan Berarti Tidak Punya Harapan

Claudia Jessica Official Writer
2858

“Dulu aku adalah seorang yang gendut, jelek, dan bisa dibilang lebih mirip monster. Itulah kenapa aku punya kisah yang amat kelam, yaitu dibully oleh teman-temanku. Inilah kisahku,” ucap Bella Viona.

Sejak kecil, Bella sering kali menerima ejekan dari orang-orang sekelilingnya. Mulai dari teman sekolah, rekan tim basket, bahkan keluarganya pernah mengejeknya.

Satu titik terendah yang Bella rasakan ketika dirinya pergi bersama tim basket putra dan putri untuk bertanding mewakili sekolahnya ke Surabaya ialah ketika teman-temannya menertawakannya atas sebuah lelucon.

Kala itu, Bella hampir terjatuh ketika berjalan. Salah satu rekan tim basketnya mengejeknya ‘Gempa. Hati-hati gemp,’ dan semua orang yang ada di sana tertawa dengan bahagia atas lelucon tersebut.

Saat itu Bella merasakan keterpurukan yang luar biasa. Menurut Bella, hal tersebut tidak lucu dan membuat dirinya mengingat kembali masa lalunya ketika masih di sekolah dasar yang juga mengalami bullying.

“Aku ga ngejudge temen-temenku, tim cowok, cewe, bahkan pelatih basketku sendiri ikut tertawa,” cerita Bella pada tim superyouth sambil menangis mengingat kejadian tersebut.

Ada rasa penyesalan di hati Bella. Ia merasa, seandainya saat itu Bella berani untuk berbicara dan menegur.

“Mungkin kalau saat itu aku bisa dan paham, ibarat kata, kalau hal itu salah, aku bakal speak up. Aku bakal negur, kalau saat itu aku paham. Kita punya perasaan, kita bisa bilang apa yang sebenernya perlu kita omongin.”

Bella selalu bertanya-tanya, sampai kapan ia akan terbebas dari ejekan demi ejekan yang selalu diterimanya. Tak jarang Bella juga merasa iri, dengan orang lain yang terlahir dengan kulit putih, langsing, rambut lurus dan orang-orang yang makan banyak namun tidak gendut.

Itulah cara Bella meluapkan perasaannya.

Tak jarang, orang terdekat seperti keluarga juga ikut mengejek keadaan tubuh Bella meskipun dengan cara tidak langsung.

“Dulu itu mama. Tapi aku yakin mama sayang sama aku. Dia sering banget kalau lagi makan, ngomong, ‘Udah, gak usah banyak-banyak. Nanti tambah gendut. Apa kamu gamau kayak temenmu, cantik?’”


Baca juga: Jessica Mila Ternyata Gak Suka Akting?


Di tengan rasa jengah karena banyak orang yang mengomentari bobot tubuhnya, Bella bertemu dengan orang-orang yang dapat melihat kelebihannya ketika dirinya menginjak Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Aku bersyukur sama Tuhan ketika, banyak orang yang bilang iri sama aku. Irinya (dalam artian positif) ‘Kamu bisa lho, bergaul sama orang. Kamu bisa bikin orang ketawa.’ Ternyata, ada juga (orang-orang) yang mengamati kalau hal yang kudapatkan adalah sebuah berkat.”

Beranjak SMA, Bella memberanikan diri untuk membuat video di sosial media dibantu dengan teman-temannya. Konsistensinya membuat Bella bertemu sebuah komunitas yang mampu menghargai dirinya.

“Dulu sempet kumpul-kumpul gitu. Jadi, kalau aku beberapa kali aku datang, (ada yang bilang) ‘oh itu lho, vio yang direpost (oleh sosial meda komunitasnya).”

Sejak saat itu, Bella menjadi lebih merhargai dirinya lebih lagi.

“Oh namaku mulai dikenal orang dengan kondisi badan sebesar ini dan sejelek ini,” katanya.

Selanjutnya ketika dirinya beranjak kuliah, Bella sering kali dipertemukan degan orang-orang yang mampu menghargai keadaan, dan mampu mencintai dirinya.

Rasa cinta dan mampu menghargai diri sendiri tumbuh dalam hati Bella.

Satu ketika Bella mengalami obesitas, dan sering mengalami pusing, asam urat dan lainnya. Hingga ada seorang teman dengan keadaan yang sama mengajak Bella menjalani hidup sehat, ia mulai rutin melakukan olahraga dan mengonsumsi makanan sehat.

Kini Bella lebih menghargai dan mencintai bagaimanapun keadaan tubuhnya selayaknya Bella mencintai Tuhan.

Satu ayat yang menjadi peneguh Bella terdapat pada Mazmur 147: 3 “Bernyanyilah bagi TUHAN dengan nyanyian syukur, bermazmurlah bagi Allah kita dengan kecapi!”

JCers, kamu merasa menjadi korban bullying dan butuh teman untuk curhat? Atau kamu butuh teman untuk curhatan lainnya?

Jangan bingung karena kamu siap menjadi sahabat JCers selama 24 jam. Hubungi kami di 0822-1500-2424 atau klik http://bit.ly/inginKonseling

Sumber : superyouth | jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami