Akhirnya Uni Emirat Arab Akan Buka Kedubes di Israel
Sumber: JerusalemOnline

News / 21 October 2020

Kalangan Sendiri

Akhirnya Uni Emirat Arab Akan Buka Kedubes di Israel

Lori Official Writer
1571

Para menteri Uni Emirat Arab (UEA) melakukan kunjungan untuk yang pertama kalinya ke Israel pada Selasa, 20 Oktober 2020. Agenda kunjungan ini tidak terlepas dari realisasi perjanjian normalisasi yang ditandatangani kedua negara tersebut pada bulan Agustus lalu di Washington, Amerika Serikat.

Pejabat yang dilaporkan hadir adalah Menteri Ekonomi UEA Abdulla Bin Touq Al Marri dan Menteri Urusan keuangan Negara Obadi Humaid Al Tayer. Mereka secara istimewa disambut di Bandara Ben Gurion oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi dan Penasihat Keamanan Nasional Meir Ben-Shabbat, yang terlibat langsung dalam kesepakatan kerja sama.

Dalam kesempatan ini pula UEA mengajukan permohonan pembukaan kedutaan besarnya ke Israel. Permohonan ini diserahkan langsung oleh penasihat Menlu UEA Omar Saif Ghobash kepada Menlu Israel Ashkenazi.

Dalam surat tersebut, Menlu UEA Abdullah bin Zayed Al-Nahyan menyampaikan ucapan terima kasih karena atas dukungan Israel terhadap kerja sama yang baru terjalin. Melalui kerja sama ini dia berharap kedua negara bisa segera membuka kedutaan besar di masing-masing negara. Al-Nahyan juga mengajukan penempatan lokasi kedubes bisa dipusatkan di Tel Aviv. 

 

Baca Juga: Perjanjian Damai Uni Emirat Arab dan Israel, Apakah Ini Penggenapan Nubuatan?

 

Sementara pihak Israel juga sudah lebih dulu menyerahkan surat permohonan kepada UEA untuk membukakedutaan di Abu Dhabi pada 25 September yang lalu. 

Dalam pertemuan Selasa tersebut, Menlu Israel Ashkenazi menyampaikan apresiasinya terkait langkah berani yang diambil oleh Abu Dhabi menuju perdamaian dan memimpin seluruh wilayah menuju masa depan yang lebih baik.

“Hubungan antara negara-negara kita merupakan langkah penting dan signifikan untuk mengubah Timur Tengah dari wilayah konflik menjadi wilayah harapan, kemakmuran, stabilitas dan perdamaian,” tambahnya.

Perdana Menteri Netanyahu juga menyikapi kerja sama ini dengan optimis. Dia meyakinkan jika hubungan kerja sama di berbagai lini ini akan mendatangkan manfaat bagi kedua belah negara.

“Kunjungan delegasi tingkat tinggi dari UEA dan perjanjian yang akan kami tandatangani akan menunjukkan kepada rakyat, kawasan dan seluruh dunia manfaat dari pertukaran yang bersahabat, penuh damai dan normal. Saya percaya bahwa semakin banyak pemerintah negara Timur Tengah memahami, seperti yang kita lakukan di sini hari ini, bahwa kita jauh lebih baik bekerja sama, sebagai teman,” ungkap Netanyahu.

Terlepas dari hal ini, pemerintah Honduras juga tampaknya akan mengikuti jejak Amerika Serikat yang akan memindahkan kedubesnya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Hal ini disampaikan oleh Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu, 18 Oktober 2020 lalu. Pemindahan ini rencananya akan dilakukan pada akhir tahun 2020 ini. 

“Untuk memperkuat aliansi strategis kami, kami berbicara untuk mengatur pembukaan kedutaan besar masing-masing negara di Tegucigalpa dan Yerusalem. Kami berharap mengambil langkah bersejarah ini sebelum akhir tahun, selama pandemi memungkinkan,” tulis Hernandez melalui akun Twitter-nya.

Tentunya rencana ini disambut baik oleh Israel, karena banyak negara yang mulai memberikan dukungan kerja samanya. Jika sebelumnya AS dan Guatemala telah lebih dulu menempatkan kedubesnya di Yerusalem, dalam waktu dekat ini hal tersebut juga akan disusul oleh negara Kosovo, Serbia dan Honduras. 

 

Baca Juga: Demi Tumbuhkan Toleransi, Nama Masjid Uni Emirat Arab Ini Diganti Jadi ‘Masjid Maria Bunda Yesus’

 

Namun di sisi lain, kabar ini akan menjadi kegeraman dari pihak Palestina. Lantaran status Yerusalem masih jadi sumber konflik utama antara Israel dan Palestina. Dimana Palestina menginginkan Yerusalem Timur, yang direbut oleh Israel saat Perang Timur Tengah tahun 1967 sebagai ibukota negara tersebut di masa depan. Sementara Israel mengklaim jika semua wilayah Yerusalem, termasuk bagian Timur sebagai ibukotanya.

Belum diketahui jelas bagaimana proses perdamaian kedua negara ini akan terwujud. Dengan jalinan kerja sama antara Israel dan negara-negara Timur Tengah diharapkan menjadi salah satu pintu menuju terciptanya perdamaian. Semoga!

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami