Sedang Merasa Putus Asa? Temukan Cara Menghadapinya dari 5 Pengalaman Yosua Ini…

Kata Alkitab / 7 October 2020

Kalangan Sendiri

Sedang Merasa Putus Asa? Temukan Cara Menghadapinya dari 5 Pengalaman Yosua Ini…

Lori Official Writer
3364

Apa situasi yang membuatmu putus asa atau kehilangan kepercayaan di dalam Tuhan saat ini? Diam dan tenangkanlah dirimu. Dan temukan solusi untuk menghadapi rasa keputusasaan itu melalui artikel ini.

Mari belajar dari pengalaman Yosua yang juga pernah berada di posisi itu. 

Setelah dipilih Allah sebagai pemimpin untuk menggantikan Musa, ada banyak agenda perang yang harus dia hadapi. Untuk mempersiapkan Yosua, Allah mengingatkan untuk tetap ‘kuat dan teguh’. 

“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi." (Yosua 1: 9)

Sebelum menghadapi peperangan demi peperangan, sebagai pemimpin baru Yosua tentu saja merasa sedikit gentar dan putus asa. Apalagi mengingat pasukannya pasti tidak sekuat musuh-musuh yang akan mereka hadapi. Tentu saja Tuhan tahu apa yang akan dirasakan Yosua. Karena itulah Dia meyakinkannya untuk selalu mengandalkan Tuhan. 

Ada 5 pengalaman dari Yosua yang bisa kita pelajari tentang menghadapi rasa putus asa.

1. Tuhan Adalah Panglima Tertinggi

Sejak awal Tuhan sudah mengingatkan Yosua supaya dia selalu mengandalkan firman Tuhan. Karena dengan itulah Tuhan akan selalu menyertai setiap pertempurannya. Bahkan saat akan merebut Yerikho, Tuhan sendiri yang memberitahukan cara untuk menaklukkan kota itu. Yosua sepenuhnya mau percaya dan taat akan perintah Tuhan, hingga akhirnya mereka menguasai Yerikho. 

Apa yang dialami Yosua mengingatkan kita bahwa Tuhan akan selalu ada bersama-sama dengan kita saat menghadapi pertempuran apapun itu. Bahkan sebelum pertempuran yang kita hadapi dimulai, Dia berjanji akan menolong kita. 

Jadi, Tuhan adalah panglima tertinggi dalam persoalan apapun yang kita hadapi hari-hari ini. 

2. Mintalah Bantuan

Sebagai manusia kita butuh orang lain untuk membantu saat kita kesulitan. Yosua pernah menghadapi hal ini bersama Musa. Saat itu, Yosua mematuhi apa yang diperintahkan Musa kepadanya. Dia pun memimpin bangsanya untuk melawan orang Amalek. Sementara Musa naik ke atas bukit dan mengikuti perintah yang Tuhan sampaikan kepadanya. 

“Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit. Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek.Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.” (Keluaran 17: 10-13)

Jadi, jangan menghadapi masalahmu sendiri. Mintalah bantuan dari pemimpin, pendoa, konselor atau orang-orang yang kamu percaya. Supaya beban yang kamu pikul jauh lebih ringan.

 

Baca Juga: 3 Kemenangan Kuasa Doa Yosua

 

3. Taat Pada Perintah Tuhan

Sebelum Yosua bergerak untuk menaklukkan Yerikho, Tuhan menyampaikan perintah yang harus dilakukan Yosua. Tak ada waktu bagi Yosua untuk menimbang-nimbang perintah itu kecuali melakukannya sesuai dengan apa yang disampaikan Tuhan.

Tindakan Yosua menggambarkan sikap hati yang taat. Dan hasil dari ketaatan itu adalah kemenangan bagi bangsanya.

“Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa. Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya,dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut. Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala...” (Yosua 6: 2-5)

4. Hidupmu Bukan Tentang Dirimu Saja

Bayangkan jika kamu hari ini menyerah karena putus asa. Kamu memilih untuk melepaskan semua hal yang kamu punya. Atau mungkin sudah berpikir akan mengakhiri hidup. Saat kamu menyerah, maka kamu tak akan mendapatkan janji yang sudah diberikan Tuhan atas hidupmu. Dan janji itu bukan saja hanya bersifat personal, tapi juga melibatkan generasi mendatang, termasuk anak cucumu kelak. 

Hidup kita selalu terkait tentang orang lain. Karena itulah hidup kita bukanlah sebuah kesalahan atau kecelakaan. Tapi untuk memenuhi satu tujuan yang mulia. 

“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.” (Yosua 1: 6)

 

Baca Juga: 7 Pelajaran Dari Yosua Yang Akan Membantu Kita Saat Iman Kita Diuji

 

5. Tuhan Sudah Menyertai Kita

Sebagai pemimpin baru, Yosua harus memenuhi kapasitas seperti Musa untuk memimpin bangsa Israel. Dia tidak akan mungkin memiliki jika hanya mengandalkan kekuatan sendiri. Karena itulah Tuhan meyakinkan dia bahwa dalam setiap langkah, Yosua sudah mendapatkan penyertaan Tuhan. 

Saat Tuhan mengizinkan peperangan terjadi, Dia tidak merancangnya untuk sebuah kegagalan. Sebaliknya, Dia akan memakainya sebagai kesempatan untuk menyatakan kuasa-Nya melalui kita.

Jadi, jangan takut menghadapi masalahmu saat ini. Taruhlah imanmu kepada Tuhan dan hadapilah dengan mental sebagai pemenang.

“Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.” (Yosua 1: 5)

Pertempuran sudah dimulai. Jangan takut dan gentar. Jadilah kuat dan teguh. Temukan kembali harapanmu yang sempat hilang lewat janji-janji-Nya.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami