Mudah Kok! Gini Cara Ajarkan Anak Tentang Kebenaran Alkitab
Sumber: unsplash.com

Parenting / 27 April 2022

Kalangan Sendiri

Mudah Kok! Gini Cara Ajarkan Anak Tentang Kebenaran Alkitab

Claudia Jessica Official Writer
5203

3. Anak akan melihat bagaimana orang dewasa mengatasi kelemahannya

Janet, mengalami kebutaan ketika putra-putranya berusia 3, 5, dan 7 tahun. Hal ini membuatnya merasa tidak mampu menjadi seorang ibu karena kelemahannya. Tetapi, perkataan Paulus dalam 2 Korintus 12: 9 "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna."

Tetapi, apakah anak-anaknya dapat mengerti tentang hal ini? Melalui kebutaannya, Janet menunjukkan kepada anak-anaknya dunia baru yang penuh kreativitas, keberanian, dan ketekunan.

Mereka belajar untuk percaya pada Tuhan seperti Janet. Mereka belajar bekerja sama, tetapi mereka juga belajar tertawa. Tuhan tidak mengharapkan orang tua yang sempurna, tetapi Dia mencari kepercayaan kita yang sempurna pada kebijaksanaan-Nya untuk menunjukkan kekuatan-Nya dalam kelemahan kita.

 

4. Anak akan melihat bagaimana orang dewasa memperlakukan orang lain

Pernahkah kamu mendapatkan telepon dari orang tidak dikenal yang ingin melakukan penipuan? Beberapa orang pernah mengalami hal ini. Dan sadar atau tidak beberapa dari kita telah melakukan hal yang kasar. Namun, Filipi 2: 3-4 berkata, "dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga."

“Orang lain” termasuk anak-anak kita. Mereka menyaksikan bagaimana kita memperlakukan orang asing, tetangga, pegawai toko dan bahkan anggota keluarga lainnya.

Saat kita mengajarkan anak-anak, apakah kita pernah melakukan hal yang salah untuk maksud yang baik? Seperti berteriak untuk mendisiplinkan anak? Mungkin ya.

Dalam perjalanan sebagai orang tua, kita juga harus menanggung panasnya tekanan yang membuat hal-hal tersebut menjadi berada diluar kendali.

Orang Israel melakukan hal yang sama. Rasa takut dan stres menyertai mereka dalam setiap langkah melalui perjalanan gurun yang tidak terlalu menyenangkan menuju tanah perjanjian.

Keluaran 14: 13-14 berkata, "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."

Tuhan akan berperang ganti kita. Kita hanya perlu diam. Karena ketika kita diam, kita akan menjadi tenang, berada di hadirat Tuhan, menerima kuasa-Nya, memulihkan jiwa kita dan mengakui kemenangan yang kita miliki di dalam Dia.

Inilah mengapa kita tidak boleh melewatkan kesempatan indah untuk mengajari anak-anak kita bagaimana mencintai yang tidak dapat dicintai (Lukas 6: 32). Untuk menunjukkan kepada mereka nilai kebaikan (1 Korintus 13: 4). Dan untuk mencontohkan bagaimana kita mempertahankan perdamaian kita (Filipi 4: 6).

Anak-anak memperhatikan bagaimana kita mengikuti pimpinan-Nya. Mereka mengamati bagaimana ketakutan kita berubah menjadi iman. Merubah kekhawatiran untuk percaya. Sikap kita untuk bersyukur.

Mereka meniru reaksi kita. Dan mereka belajar bagaimana kita mengubah tantangan kita menjadi saluran yang menampilkan kebenaran Tuhan.

Sumber : crosswalk.com
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami