Gak Tahu Caranya Berdoa? Cobalah Dengan Ini
Kalangan Sendiri

Gak Tahu Caranya Berdoa? Cobalah Dengan Ini

Lori Official Writer
      2342

Yeremia 33: 3

Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 76; Ibrani 10; Yeremia 1-2

Saat duduk di bangku kuliah, aku ikut sebuah pemuridan yang terdiri dari enam orang, lima diantaranya mahasiswa baru UT dan satunya adalah pemimpin rohani kami yang sangat rohani berusia 40-an tahun.

Di akhir pertemuan mingguan kami, kami selalu menutupnya dengan berdoa satu per satu. Saat giliranku tiba untuk berdoa, aku merasa gugup. Aku tidak tahu harus berkata apa. Aku hanyalah orang Kristen baru dan yang disebut doa bukanlah hal yang mudah bagiku. Aku pun kehabisan kata-kata setelah 60 detik berdoa.

Apakah kamu pernah bergumul dengan doa? Pernahkah kamu menundukkan kepala, berlutut dan menembakkan semua peluru doamu dalam waktu kurang dari dua menit? Pernahkah kamu mendengar tentang orang-orang yang mampu berdoa selama berjam-jam dan secara diam-diam bertanya-tanya bagaimana mereka melakukannya?

Bagaimana caranya untuk bisa naik level dalam doa? Bagaimana caranya jadi orang yang benar-benar terhubung dengan Tuhan dalam doa dan melihat jawaban-Nya?

Jangan Tertekan!

Di hari-hari pertama kami melakukan kelompok pemuridan, aku tidak pernah merasa kalau doaku cukup fasih. Entah bagaimana, aku mendapat gagasan yang salah bahwa untuk benar-benar berdoa, aku harus terdengar seperti William Shakespeare.

Tapi cukup melegakan buatku setelah mendengar kalau Tuhan tidak terkesan dengan kefasihan kita dalam berdoa atau saat kita merasa kalau doa kita kurang baik.

Sebenarnya saat kita berdoa, Tuhan hanya ingin mendengar kita berdoa dengan rendah hati dan penuh hormat. Dia mau kita berbagi secara terbuka dan jujur akan isi hati kita kepada-Nya. Dia kamu kita memberi tahu apa yang sedang terjadi dalam hidup kita, apa yang sedang kita hadapi, apa yang kita takuti dan dimana kita membutuhkan pertolongan-Nya.

Jadi, doa bukan soal seberapa indah kata-kata yang kita ucapkan. Tapi seberapa tulus dan terbuka kita membagikan isi hati dan pikiran kita di hadapan Tuhan.

"Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita."  (Mazmur 62: 8) 

Ingatlah kalau Tuhan tidak peduli seberapa banyak waktu yang kita habiskan dalam berdoa. Dia tidak berkata, “Kamu tahu, aku akan menjawab doamu kalau kamu berdoa salaam 45 detik lagi.” Jangan terpaku dengan waktu. Berkomunikasilah dengan Tuhan seperti kamu berbicara dengan sahabatmu. Dia adalah sahabat yang lebih dekat daripada seorang saudara (Amsal 18: 24).

Untuk berdoa, kita butuh firman Tuhan. Kalau kita mau tahu kehendak Tuhan, bacalah firman-Nya. Isi hati Tuhan bisa ditemukan dalam firman Tuhan. 1 Yohanes 5: 14-15 memberi tahu kita bahwa Tuhan akan menjawab doa kita sesuai keinginan-Nya. Jadi, kalau kita berdoa sesuai denga nisi firman, kita bisa meyakini kalau Dia akan menjawab doa-doa kita.

Bagian terbaik untuk didoakan di dalam Alkitab adalah Mazmur. Daud dikenal sebagai orang yang berkenan di hati Tuhan. Dia punya banyak doa-doa yang begitu jujur, rendah hati dan sepenuh hati yang juga bisa kita sampaikan dalam doa-doa kita kepada Tuhan.

Jadi, biasakanlah dirimu dengan berkomunikasi dengan Tuhan setiap pagi. Berkomunikasilah dengan Dia sepanjang hari. Bagikan setiap masalah dan juga sukacita yang kamu alami. Itu akan mengubah duniamu dan membuatmu menjadi lebih dekat dengan hati Tuhan.

 

Hak cipta Pastor Jeff Schereve, disadur dari Crosswalk.com

Ikuti Kami