Gandengan Tangan Saat Pacaran, Boleh Gak Sih? Ini Kata Raditya Oloan
Sumber: Tribunnews.com

Single / 4 September 2020

Kalangan Sendiri

Gandengan Tangan Saat Pacaran, Boleh Gak Sih? Ini Kata Raditya Oloan

Lori Official Writer
7015

Bagi kebanyakan orang Kristen, pacaran adalah fase penting bagi pria dan wanita untuk menjaga kekudusan. Karena itulah muncul berbagai prinsip dan batasan dalam berpacaran, salah satunya tidak bisa melakukan sentuhan secara fisik salah satunya adalah hubungan seksual.

Namun dari hasil sosial experiment yang dilakukan oleh Jawaban.com didapatkan bahwa rata-rata anak muda yang pacaran setuju kalau batasan pacaran ini bisa hanya sebatas gandengan tangan, ciuman, pelukan dan juga tindakan manja dengan pasangan.

Raditya Oloan pun menyampaikan pandangannya soal batasan fisik dalam pacaran. Dia menuturkan kalau sentuhan fisik memang penting karena hal itu bisa jadi salah satu bahasa kasih seseorang. Tapi kalau diperhatikan secara mendalam dari, Raditya menyampaikan kalau pasangan yang berpacaran harus berhati-hati dengan sentuhan fisik karena hal itu membangkitkan gairah yang lebih jauh.

Menurutnya, sentuhan fisik seperti gandengan tangan masih dianggap wajar kalau kondisinya memang terpaksa. Misalnya, gandengan tangan saat akan menyeberang jalan atau melindungi pasangan dari sesuatu yang mengganggu. Berbeda dengan nafsu, dimana tujuannya hanyalah untuk menguntungkan diri sendiri.

"Gandengan tangan bisa aman kalau memang itu bukan tentang kita. Itu membuat aman misalnya nyebrang dan sebagainya," ucap Raditya.

Meski begitu, Raditya tetap mengingatkan supaya sentuhan fisik ini tidak menjurus pada hal yang lebih jauh seperti rangkulan, pelukan, ciuman dan sebagainya. Karena kalau sampai halite terjadi, itu artinya pasangan berpacaran tidak lagi memakai cinta, tapi sebaliknya didorong oleh nafsu.

Karena itu, supaya sentuhan fisik tidak mengarah pada nafsu Raditya mengingatkan supaya pasangan Kristen yang berpacaran tetap menjaga pikiran dan hatinya.

“Sebagai anak-anak Tuhan, kita percaya kalau Roh Kudus ditempatkan dalam hati kita untuk membuat sinyal-sinyal apakah ini bisa kita lanjutkan atau kita harus stop. Selalu ada namanya hati nurani, itu dimana Roh Kudus bertahta. Alkitab di Efesus 4: 18-20 mengatakan bahwa titiknya ada pada hati kita. Di bioskop, contohnya, ciuman dimulai dari gandengan tangan,” ungkapnya.

Waktu gandengan tangan justru membangkitkan nafsu, maka akan lebih baik untuk segera menghentikannya. Masalahnya gak terletak di gandengan tangannya, tapi apa yang muncul di dalam hati.


Baca Juga: 

Ini Batasan-batasan Pacaran yang Dianjurkan Bagi Orang Kristen

Pelajaran-pelajaran Yang Bisa Kita Petik Ketika Berada Dalam Hubungan Pacaran Yang Sehat


Kalau gandengan tangan saja bisa jadi jembatan untuk membangkitkan nafsu, maka ciuman, pelukan dan sentuhan fisik lainnya gak mungkin terjadi tanpa nafsu.

“Nafsu itu selalu sesuatu yang menguntungkan diri kita. Ada bedanya antara love sama lust. Antara cinta sama nafsu. Yang namanya ciuman itu pasti buat keuntungan diri kita. I think untuk batasan pacaran Kristen kita tidak melakukan seperti orang-orang yang sudah menikah. Tapi kita lebih dari teman. Contohnya dari kontak berhubungan lebih banyak dilakukan atau mungkin kalian bisa jalan berdua atau melakukan event-event berdua. Kontak fisik jelas itu ada batasnya,” jelasnya.

Jadi menurut Raditya Oloan, dalam berpacaran sepasang kekasih harusnya menghindari sentuhan fisik dan mendahulukan komitmen dan tanggung jawab satu sama lain. Dia mengingatkan supaya pasangan yang berpacaran menghindari kontak fisik yang bisa membangkitkan nafsu sebelum waktunya.

“…jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!” (Kidung Agung 2: 7)

Sumber : Jawaban.com | JC Channel
Halaman :
1

Ikuti Kami