Apa arti
cinta menurutmu? Seberapa besar peranan cinta dalam hubungan pernikahan? Bagaimana
cara untuk menyampaikan cintamu? Memberikan bunga? Memberikan hadiah? Atau mengatakan
hal-hal romantis?
Tidak ada
ada yang salah dengan semua hal di atas. Namun, semua akan berbeda apabila kamu
menempatkan pasanganmu di atas Tuhan. Cinta bukan tentang memberikan segalanya.
Cinta adalah memberikan segalanya untuk Tuhan. Tuhan adalah cinta yang kita
butuhkan.
Kali ini kita
akan membahas 3 goals pernikahan secara
umum yang berbahaya.
1. Cinta berarti tidak perlu meminta maaf
Landasan
kasih kita dengan Tuhan adalah pertobatan. Kisah Para Rasul 2: 38 "Jawab
Petrus kepada mereka: 'Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi
dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu
akan menerima karunia Roh Kudus.'"
Atas
standar serupa juga diterapkan dalam pernikahan kita. Seperti yang Paulus katakana
dalam Efesus 5: 21 "dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di
dalam takut akan Kristus." Ini adalah perilaku standar yang berlaku untuk
semua orang Kristen, khususnya dalam rumah tangga.
Yakobus 1:
19-20 berkata "Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap
orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan
juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di
hadapan Allah."
Argumen dan
pertengkaran adalah bagian dari pernikahan, tapi bukan berarti hal ini dapat
menghancurkan pernikahan. Kita harus merendahkan hati kita sehingga kita bisa bertobat
dan mampu meminta maaf.
2. Cinta pada pandangan pertama
Ini mungkin
terjadi pada beberapa pasangan. Apabila kamu hal seperti ini, pastikanlah kalian
menumbuhkan cinta yang saleh dalam pernikahan.
Efesus 5:
22-26 "Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena
suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah
yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus,
demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. Hai suami, kasihilah
isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan
diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya
dengan air dan firman.
Tuhan
menghargai suami dan istri yang tunduk kepada-Nya dan berkorban untuk satu sama
lain. Pernikahan yang langgeng dibuat lebih dari sekadar menunjukan
keharmoniasan.
Baca juga: 6 Ayat Alkitab Ini Wajib Kamu Ingat Kalau Mau Rumah Tangga Langgeng dan Harmonis
3. Ciuman, make up dan fisik
Ciuman dan
riasan tentulah bagian dari pernikahan. Fisik juga merupakan salah satu daya tarik
bagi lawan jenis. Namun, ketiganya bukanlah alasan yang tepat untuk memutuskan
pernikahan.
Kita tahu
bahwa fisik seseorang bisa berubah seiring berjalannya waktu. Karenanya, kamu
memerlukan kasih sebagai yang utama sebelum memutuskan untuk menikah.
Efesus 5:
33 "Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu
seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya."