Pernah gak sih, kamu merasa susah
banget percaya sama orang lain atau mungkin merasa curiga dan mungkin juga
trauma karena pengalaman masa lalu yang menyakitkan?
Hal ini berlaku kepada siapa saja,
baik itu kepada keluarga, teman, bahkan pasangan sendiri. Ini adalah beberapa
ciri dari orang yang memiliki trust issue.
Terkadang, kamu sendiri tidak menyadari bahwa kamu memiliki trust issue itu sendiri.
Trust issue
kerap kali membuat orang kesulitan dalam menjalani hubungan. Tak sampai disana,
kamu juga bisa saja melewatkan banyak kesempatan untuk memberikan ruang bagi orang
lain yang hendak masuk ke dalam hidupmu. Apa aja sih tanda-tanda trust issue?
Memprediksi orang akan mengkhianatimu tanpa bukti
Mencurigai orang yang pernah mengkhianati
kepercayaan kita sebelumnya bisa dikategorikan dalam standar normal. Tapi bagimana
jika mencurigai orang tidak pernah berbuat kesalahan ataupun tidak menunjukkan
tanda-tanda pengkhianatan?
Sepertinya orang-orang dalam kategori
ini dapat dikatakan memiliki trust issue.
Mungkin, pengalaman yang pernah kamu alami merupakan faktor yang membuat kamu
jadi menerka-nerka sendiri tanpa bukti nyata yang jelas. Berhati-hatilah karena
ini bisa mengganggu hubungan yang kamu jalani saat ini.
Tidak memiliki hubungan yang mendalam
Hubungan yang tidak didasari dengan
kepercayaan tidak akan mendalam. Kamu akan berusaha untuk melindungi dirimu
sendiri dengan tidak membiarkan orang lain mengenal diri kamu yang sesungguhnya.
Pengalaman buruk di masa lalu mungkin
adalah pemicunya. Kamu melakukan ini karena kamu tidak ingin merasakan terluka
lagi.
Orang dengan trust issue juga terlalu banyak memikirkan resiko buruk untuk
menghindari adanya kemungkinan untuk ‘disakiti’ sehinga membuatnya sulit untuk
berkomitmen.
Kamu merasa kesepian, terisolasi dan terasingkan
Seseorang yang memiliki trust issue tidak bisa memperlihatkan
jati dirinya sehingga orang lain pun tidak bisa mengenalnya dengan baik. Lambat
laun, hal ini membuat orang tersebut merasa kesepian dan terisolasi.
Dia akan merasa asing ketika berada
bersama orang yang tidak benar-benar dipercayainya. Buruknya lagi, orang-orang
dengan trust issue dapat mengalami depresi
karena mereka tidak bisa mempercayai orang lain.
Sering berpikir negative
Proses berfikir seseorang akan sangat
berpengaruh pada bagaimana dia menilai orang lain dan lingkungan di sekitarnya.
Orang-orang dengan trust issue sering
kali terjebak dalam pikiran-pikiran negatif yang membuatnya menilai orang lain
hanya dari sisi negatifnya saja.
Lantas, jika kita memiliki trust issue, apa yang harus kita
lakukan?
Pertama dan terpenting, kamu harus
menyadari dan mengakui bahwa kamu mengalami trust
issue. Terkadang trust issue
menjadi alasan bagi beberapa orang tidak mau lagi terluka akibat hubungan yang
dijalinnya.
Namun, Tuhan membuat manusia sebagai
mahluk sosial. Dia ingin kita berada dalam suatu komunitas bersama dengan orang-orang
percaya yang lain. Bahkan Tuhan berkata ketika di Taman Eden, “tidak baik kalau
manusia itu seorang diri saja.”
Tuhan sendiri menyatakan diri-Nya
sebagai Allah yang Esa dalam Bapa, Putera dan Roh Kudus, ini menggambarkan
bahwa Dia sendiri ada dalam komunitas.
Dengan berada dalam kelompok sel,
dapat memberikan kita begitu banyak manfaat. Seperti, digembalakan dengan lebih
baik, memiliki teman untuk saling mendukung, memperluas wawasan, dan lain
sebagainya.
Masih mau diam seorang diri saja?