Pekan Menyusui Sedunia selalu dirayakan secara global setiap
tahun dari 1 sampai 7 Agustus. WHO dan UNICEF sebagai pemrakarsa peringatan ini
pun bertujuan untuk memberikan penyuluhan atau edukasi kepada semua ibu tentang manfaat pemberian ASI kepada kesehatan bayi secara keseluruhan.
Dari itupun, secara umum berdasarkan deklarasi resminya pada
tahun 1990, setiap bayi yang baru lahir diharapkan mendapatkan asupan ASI eksklusif.
Adapun menurut WHO, ASI merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi dan juga
berguna untuk melindungi anak dari berbagai serangan infeksi yang dialami anak-anak.
Karena ASI berfungsi meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi dan menurunkan risiko sindrom kematian mendadak pada bayi.
Selain itu, menyusui juga rupanya berdampak positif pada kesehatan ibu, seperti mendorong penurunan berat badan dan melawan depresi pascapersalinan.
Manfaat Lain ASI Eksklusif Pada Bayi
Para peneliti bahkan menemukan beberapa manfaat ASI Eksklusif pada bayi. Beberapa diantaranya adalah:
1. Memberikan ASI Eksklusif dalam jangka waktu yang lebih
lama sangat membantu mengurangi risiko penyakit diabetes tipe 2 pada ibu yang didiagnosa mengalami diabetes gestasional selama masa kehamilan.
2. Mencegah sindrom metabolik pada bayi yang dilahirkan oleh ibu
penderita penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2. Manfaat ini pun bersifat jangka panjang pada anak.
3. Selain berdampak besar bagi kesehatan fisik, ASI Eksklusif
juga membantu meningkatkan suasana hati ibu menyusui karena saat menyusui tubuh akan memproduksi hormon antistress seperti oksitosin dan prolaktin.
Jadi manfaat menyusui sebenarnya bukan hanya baik bagi bayi. Tapi juga berguna untuk kesehatan sang ibu juga loh!
Namun untuk memproduksi ASI Eksklusif sesuai dengan kebutuhan
bayi tentu saja jadi masalah yang banyak dihadapi oleh ibu menyusui. Sebagian diantaranya
malah merasa bingung saat tidak memproduksi ASI yang banyak. Sebagian ibu lainnya menghadapi masalah tentang cara menyetok ASI yang tepat.
Karena itulah penting sekali untuk tahu langkah-langkah aman bagi
para ibu menyusui baik tentang bagaimana memproduksi ASI yang cukup dan menyimpannya untuk stok sewaktu-waktu bayi membutuhkan.
Sesuai dengan anjuran WHO, seorang ibu yang menyusui bisa menghasilkan
ASI yang sehat dan aman untuk bayi jika dibarengi dengan pola diet makan yang
sehat. Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak, karbohidrat,
protein, vitamin, mineral, air dan faktor bioaktif yang berguna untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi.
Baca Juga:
Menjalani Diet Sehat Kala Menyusui
Saat Ibu Minum Kopi Sembari Menyusui, Baikkah Bagi Bayi?
Bagi para ibu menyusui yang bekerja, tentu saja sulit untuk
selalu selalu hadir memberikan ASI kepada anak saat kerja. Nah, hal inilah yang
mendorong banyak ibu yang bekerja mengambil langkah pompa ASI dan menyimpannya untuk
stok beberapa waktu. Untuk memastikan kondisi ASI tetap steril dan baik dikonsumsi bayi, setiap ibu perlu melakukan beberapa langkah ini:
1. Sebelum memompa ASI, cucilah tangan dengan sabun dan air hangat. ASI bisa diperas
dengan dua cara yaitu tangan maupun alat pemompa ASI yang banyak dijual di toko peralatan bayi.
Setelah siap, ambil botol susu yang sudah disterilkan atau wadah
penyimpan susu yang terbuat dari kaca dan dilengkapi dengan tutup yang kuat. Masukkan ASI yang sudah diperas ke dalam wadah.
Sebagai cacatan, hindari penggunaan wadah atau botol kaca dengan nomor daur ulang 7. Karena wadah tersebut dibuat dari bahan kimia bisphenol A.
2. Lakukan penyimpan dengan langkah yang aman. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh ibu untuk memastikan penyimpanan ASI yang aman diantaranya:
1. Simpan ASI dalam suhu kamar (77 derajat Fahrenheit) hingga empat jam atau dalam lemari es sampai empat hari.
2. ASI yang baru diperas atau dipompa bisa disimpan di freezer selama sekitar enam bulan sampai 12 bulan seperti rekomendasi CDC.
3. Labeli setiap ASI sesuai dengan tanggal pemerahan. Hal ini bertujuan untuk menghindari pemberian ASI kadaluarsa pada bayi.
4. Taruh ASI di bagian dalam freezer dan hindari menaruhnya di bagian belakang lemari es atau freezer.
5. Jika tidak merasa akan memakai ASI yang baru diperah dalam empat hari, segeralah membekukannya. Untuk tetap menjaga kualitas ASI.
6. Saat membekukan ASI, jangan mengisi botol susu sampai penuh karena ASI akan mengembang saat membeku.
7. Bagi yang tidak memiliki lemari es atau freezer, simpan ASI dalam kantung pendingin berisi es beku yang tertutup rapat sampai 24 jam.
Dalam keadaan beku, bagaimana cara ibu memberi ASI kepada bayi?
Untuk memberi bayi ASI dari stok yang sudah dibekukan, dilakukan
dengan cara lebih dulu mencairkannya. Ambil salah satu botol yang beku lalu
taruh di lemari es semalaman. Setelah itu hangatkan ASI dengan menempatkan botol
susu ke dalam mangkuk berisi air hangat atau taruh di bawah air hangat yang mengalir.
Hindari untuk tidak mencairkan ASI di dalam microwave karena hanya akan merusak nutrisi ASI dan bisa membuat kondisi ASI terlalu panas untuk bayi.
Pastikan juga untuk hanya memberikan ASI ke bayi dalam kurun
waktu 24 jam setelah dicairkan di lemari es. Sementara ASI yang sudah dipanaskan
hanya memiliki jangka waktu yang baik selama dua jam saja. Jika sisanya masih banyak, segeralah membuangnya.
Setiap langkah ini tentunya dibuat untuk memastikan kesehatan
dan keamanan bayi. Karena itu bagi setiap ibu yang sedang menyusui, sangat diharapkan
bisa teredukasi melalui berbagai langkah-langkah ini.
Sebagai penutup, kepada semua ibu yang menyusui tetap
semangat. Jangan pernah putus asa saat menghadapi masalah terkait produksi ASI.
Tetap nikmati prosesnya dan miliki keyakinan bahwa setiap ibu mampu melewati masa-masa
menyusui ini dengan baik.