Apa yang
kamu rasakan ketika teman karibmu mengatakan hal yang menyakitkan dan menusuk
hatimu hingga membuatmu merasa sedih? Sakit hati? Kepahitan? Tidak mau berteman
lagi?
Luka yang
diberikan dari teman terdekat terasa lebih menyakitkan daripada luka yang
diberikan oleh musuh.
Kalau musuhku yang mencela aku, aku masih dapat
menanggungnya; kalau pembenciku yang membesarkan diri terhadap aku, aku masih
dapat menyembunyikan diri terhadap dia. Tetapi engkau orang yang dekat dengan
aku, temanku dan orang kepercayaanku. (Mazmur 55:13-14).
Menerima ‘luka’
dari orang-orang yang seharusnya mencintai kita dapat menghancurkan hati kita. Melumpuhkan
hati kami. Merusak kepercayaan kita.
Yesus juga
mengalami hal yang sama dengan teman-teman-Nya. Namun entah bagaimana, Dia
terus mampu melewatinya.
Luka yang
dikubur, tidak akan sembuh. Karena itu, penting untuk mengatasinya. Dalam Mazmur
147:3 Tuhan berjanji untuk membanti kita membasuk dan menyembuhkan luka-luka
kita.
Ketika kita
membawa luka-luka kita kepada-Nya, Dia dapat memperbaiki hari kita dan mengajar
kita cara mencintai melewati rasa sakit kita. Alkitab menyediakan banyak hikmat
ilahi untuk penyembuhan emosional:
1. Bersabar dalam doa
Seperti
obat-obatan, doa adalah pengobatan untuk luka emosional. Katakan kebenaran
bahwa “Tuhan dapat menyembuhkan setiap luka.” Penyembuhan terjadi secara
bertahap, jadi bersabarlah ketika kamu berdoa untuk temanmu dan dirimu sendiri.
Roma 12:12 “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan
bertekunlah dalam doa!”
2. Memaafkan
Sebagai
manusia, tentu saja kita juga bukan pribadi yang sempurna. Semua orang
menyimpan dendam paling menyakitkan dan terkadang mereka meluapkannya. Namun,
Tuhan mengabaikan banyak hal untuk tetap menjalin hubungan dengan kita, maka kita
juga harus mengabaikan kesalahan teman-teman kita.
Kolose 3:13 “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan
yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti
Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.”
3. Rendah hati
Tidak perlu
mengungkit detail untuk mencapai perdamaian. Untuk mencapau perdamaian, mungkin
hanya perlu berbicara dari hati ke hati denganmu. Bicarakan jika kamu merasa
terluka karena dia. Berusaha berdamai dengan membuka pintu komunikasi dan
penyembuhan.
Matius 5:24 “Tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai
dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.”
4. Jangan menghasut
Ketika kita
terluka, kita cenderung untuk ‘merekrut’ orang lain untuk berada di pihak kita.
Sayangnya, cari ini tidaklah sejalan dengan Firman Tuhan. Setan suka mengadu
satu dengan yang lain. Jadi, jangan biarkan dia menghancurkan persahabatan
kalian.
Imamat 19:18 “Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap
orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri; Akulah TUHAN.”
Baca juga:
Merasa Gak Nyaman Dengan Temanmu? Mungkin Kamu Alami Toxic Friendship. Kenali Ciri-cirinya
Pernah Alami Toxic Relationship, Kierra Sheard Kini Telah Dapatkan Jawaban Doanya
Suka Pinjam Uang Untuk Diberikan Ke Pasangan? Itu Namnya Toxic Financialship
5. Harapkan bersahabat kembali
Semakin kita
mengasihi orang lain, semakin kita rentan untuk menyakitinya. Bahkan dalam
hubungan persahabatan terbaik sekalipun, akan selalu ada rasa sakit yang
mengikuti.
Menolak
untuk membalas dendam, dapat menyelamatkan persahabatan kalian.
Keluaran 14:14 “TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.”
Mungkin kamu
telah disakiti oleh temanmu. Carilah wajah Tuhan dan habiskan waktu di
hadirat-Nya. Biarkan cinta-Nya menyembuhkanmu. Tuhan dapat menciptakan sesuatu
yang indah dari setiap luka, bahkan luka dari seorang teman.